Candy 71 **** Candy sudah berada di Jakarta, sangat ingin mengumpat, tapi untuk apa? Semua percuma, sebab tuan Haris sepertinya memang sudah mempermainkannya. "Din, siapkan jadwal saya besok. Dan, kalau bisa, tolong perhatikan lagi jika tuan Haris ingin bertemu. Karena sepertinya, dia sudah mempermainkan kita. Dia menganggap perusahaan ini main-main, dia yang tidak kompeten. Malah kita nanti yang kena imbasnya!" Candy memberi perintah sekaligus dia menegaskan kalau pun dia wanita, bukan berarti seorang pria yang menjadi pemimpin bisa mengecoh nya, apalagi mempermainkan sebuah kerja sama. "Baik Bu," 'Excel sedang apa ya? Tumben tidak meneleponku?' batin Candy. Candy pun, akhirnya memutuskan untuk menghubungi Andra. Panggilan pertama, kedua tidak diangkat. Kok, bisa sih enggak diangka

