Prolog

257 Words
Ariana dijuluki The Alpha oleh keempat sahabatnya, tentu bukan tanpa alasan. Watak dan karakter yang ; Tegas, keras, kharismatik dan tak terbantahkan membuat Ariana menjadi pemimpin di antara sahabat-sahabatnya (baca : ngebossy). Tapi Ariana juga memiliki sifat konyol dan mulut yang kadang remnya blong mendadak, bocor abis, kadang m***m, ganjen dan pedaaaasss. Ariana gadis yang mandiri. Lahir dan besar tanpa seorang ayah, membuatnya menjadi gadis yang tangguh dan kuat. Didikan mama yang tegas, untuk tidak bergantung kepada orang lain membuat dia menjadi Independent Woman. Si cantik dan seksi yang anti jatuh cinta dan heartbreaker sejati bagi cowok-cowok yang mendadak 'tegang' setiap melihatnya. Mama Ariana seorang orangtua tunggal yang juga menjadi idola bagi Ariana. Role model dan inspirator utama dalam hidupnya. Segala hal yang terjadi padanya, Ariana pasti ceritakan pada mama, dan dengan kasih sayang seorang ibu, mama akan selalu mendukungnya. Ariana bekerja di sebuah Perusahaan kecil yang bergerak di bidang IT Outsourcing. Di usia yang menginjak 28 tahun, dengan karir secemerlang senyum model pasta gigi tampaknya hidup Ariana sempurna. Hingga datanglah seorang pria yang mulanya menguras emosi gadis berkaki panjang itu. Ariana tidak pernah tahu rasanya berdebar saat menatap mata siapapun, tapi pria itu mampu membuat jantungnya berdebar seperti genderang perang. Ariana tidak tahu, bagaimana rasanya hati yang berdarah. Perih, sesak yang dirasakannya dianggap sebuah gejala penyakit tertentu. Iya Ariana, tidak sepeka itu, hingga bulir dari matanya mengalir dengan kurang ajar, ia pun menyadari bahwa dirinya sedang terluka. Ada yang remuk, di dalam sana. Yang dihindarinya, yang disembunyikannya. Ia jatuh cinta dan terluka, dalam waktu yang sama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD