Chapter 9

1218 คำ
“Tinggal di apartemenku dan menjadi pelayanku.”           Rae melotot mendengar pernyataan pria di hadapannya ini. What?? Being his slave??Spontan tangan Rae melayang menampar pipi Dave. Pria itu menganga menatapnya.           “Menjadi pelayanmu? Mimpi saja kau, tuan pemarah!” Teriaknya sambil meninggalkan Dave.           Enak saja pria itu menyuruhnya tinggal di apartemennya. Dia bukan perempuan murahan yang mau tinggal dengan sembarangan orang. Apalagi pria asing seperti pria pemarah itu. Cukup Jamie, pria yang pernah tinggal dengannya. Walaupun sekarang dia muak membayangkan Jamie setelah apa yang ia lihat tadi pagi.           Karena itulah ia tidak ingin lagi tinggal dengan orang lain terutama pria. Bukan tidak mungkin ia akan melihat hal seperti itu lagi jika memutuskan tetap tinggal bersama Jamie atau memilih tinggal bersama pria galak itu.  Tidak! Ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan tinggal bersama seorang pria. Apalagi pria yang sekarang mengikutinya itu sudah pernah menciumnya. Ya, walaupun ia menikmatinya. Sedikit. Wajah Rae memanas mengingat ciuman tadi. Sialan! Pria itu mencuri ciuman pertamanya!           “Kau lupa kau punya hutang padaku?”Pria itu mencekal tangannya.           “Hutang?” Kedua alis Rae berkerut.           “Kau merebut mejaku hingga aku kehilangan makan malamku. Kau menabrakku hingga jasku terkena noda kopi. Dan kau membuat ponselku jatuh hingga aku harus mengeluarkan uang delapan ratus poundsterling untuk membeli ponsel baru!”           Rae menyentak tangannya dari cekalan Dave. “Dengar Sir Cromwell yang terhormat! Pertama, aku tidak merebut mejaMU, dan kau sendiri yang meninggalkan makananmu. Kedua, aku tidak menabrakMU. Kau sendiri yang tidak memperhatikan jalanmu!”           Rae berlari meninggalkan Dave sebelum pria itu mengejarnya. Biar saja pria itu memecatnya. Enak saja ia memintanya tinggal di rumahnya. Rae tidak semurahan itu. Rae sampai di apartemen Jamie dan menemukan apartemen itu kosong. Sejak tadi Jamie juga tidak menghubunginya. Rae merasa, akhir-akhir ini Jamie tidak peduli lagi padanya. Jamie sering sekali pulang malam. Jamie tidak pernah lagi mengobrol santai dengannya.           Mungkin Jamie sudah bosan menampungnya di sini. Rae masuk ke kamar dan mengambil ponselnya. Menghubungi nomor yang tadi di simpannya. Nomor pemilik flat yang tadi ia datangi. Memang harga sewa flat itu terlalu mahal, tetapi ia tidak punya pilihan lain. Rae bisa memakai tabungan dari ayahnya untuk membayar sewa flat itu. Dan mungkin ia bisa mencari pekerjaan lain di akhir pekan untuk menambah tabungannya.           “Halo, Mrs. McGuire, aku Rachel yang tadi ke flatmu.”           “Ya, little girl, aku mengingatmu. Ada apa?”           “Aku jadi menyewa flatmu. Aku akan membayar sewa penuh untuk tiga bulan. Apa aku bisa pindah kesana malam ini juga?”           “Tentu. Kau bisa menempatinya kapanpun.”       Ia menutup telepon setelah mengucapkan terima kasih. Jika ini yang terbaik, ia akan pergi dari tempat ini. Ia selesai membereskan pakaiannya lima belas menit kemudian. Barangnya memang tidak banyak. Dulu, ia hanya membawa satu ransel besar yang berisi pakaian miliknya.           Rae meninggalkan catatan kecil di kulkas, siapa tahu Jamie mencarinya. Ia keluar dari apartemen mewah itu dan berjalan menjauhi Royal Mile. Menyempatkan diri untuk mampir ke minimarket kecil membeli roti dan s**u, juga beberapa snack dan cemilan. Rae suka sekali ngemil di malam hari. Ia tidak mau kelaparan karena tidak ada yang bisa ia makan. Karena itulah, ia membeli semua hal yang kira-kira ia butuhkan. Biarlah tabungannya sedikit terkuras. Mulai malam ini, ia akan hidup mandiri tanpa bantuan Jamie. *****           Dave memukul kemudinya dengan kesal. Berani-beraninya kelinci kecil itu menamparnya! Sial! Gadis itu memang benar-benar bisa membuatnya naik darah. Ia hanya mencoba menawarkan bantuan. Tentu saja ia tidak benar-benar bermaksud menjadikan gadis itu pelayannya. Dave hanya ingin membantu agar gadis itu bisa menghemat uangnya. Hidup di kota ini sangat mahal, dengan gajinya yang hanya seorang petugas kebersihan, Dave yakin gadis itu bisa kekurangan uang.           b******k! Dave mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor Jamie. Sekali, dua kali, hingga tiga kali panggilan itu tak terjawab. Dave mencoba sekali lagi dan kali ini diangkat. Namun bukan Jamie yang menjawabnya, melainkan seorang wanita.           “Apa ini kau, Rachel?” Tanya Dave setelah mendengar suara wanita itu.           “Rachel? Bukan, kau salah sambung, Sir. Aku Julia.”           “Bukankah ini ponsel Jamie?”           “Ya, ini memang ponsel Jamie.”           “Dimana dia?”           “Masih tidur. Dia kelelahan setelah marathon kami,” ucap gadis itu sambil terkikik geli.           Dave mendengkus dan mematikan ponselnya.           Jadi Jamie bersama seorang p*****r sekarang? Lalu Rachel?Dave memukul kemudinya sekali lagi dan menuju apartemen Jamie. Namun apa Jamie ada di rumah? Dave tetap menuju apartemen Jamie, walau ada kemungkinan Jamie tidak ada di rumah. Dengan adanya Rachel di rumahnya, seharusnya Jamie tidak membawa p*****r itu pulang.           Ia sampai di apartemen Jamie dan segera menuju lantai tempat Jamie tinggal. Dave sendiri juga heran dengan apa yang ia lakukan. Untuk apa ia peduli? Sebenarnya ini sungguh bukan urusannya. Namun entahlah, rasanya ada sesuatu yang menariknya untuk peduli pada gadis kecil bermata biru itu.           Dave memencet bel berkali-kali dan tidak mendapati seseorang membuka pintu untuknya. Dave terus mencoba dan menunggu, tetapi hasilnya nihil. Apartemen itu pasti kosong. Dimana Rachel?           “Selamat sore,” sapa Dave pada resepsionis di lantai bawah. Resepsionis berambut pirang itu tergagap menatapnya dan tersenyum lebar. Dave mendengkus.           “Selamat sore, Sir. Ada yang bisa aku bantu?” Tanyanya sambil tersenyum s*****l yang jelas bertujuan untuk menggoda Dave.           Jalang!           “Apa Jamie McAdams tidak ada di apartemennya?”           “Oh, Sir McAdams keluar siang tadi dan belum kembali.” Akhirnya wanita itu menjawab profesional setelah sadar Dave tidak menanggapi godaannya.           “Lalu Rachel?” Jika mereka tinggal bersama, wanita ini pasti mengenal Rachel.           “Miss Johnson keluar lima belas menit yang lalu, Sir.”           Dave tersentak. Jadi gadis itu pergi lagi?           “Terimakasih, Miss Anne,” ucap Dave sambil tersenyum dan meninggalkan wanita yang tampak terpesona dengan senyumnya itu. Ke mana Rachel itu pergi? *****           Rae memandang flatnya yang kecil tetapi tampak nyaman itu. Rupanya, yang membuat harga sewanya sedikit mahal adalah karena Mrs. McGuire, menyewakan flat itu bersama isinya. Ada satu buah sofa panjang, tempat tidur, kulkas, juga kompor. Setidaknya Rae tidak perlu membelinya. Rae sudah membayarnya untuk tiga bulan.  Mulai hari ini ia bertekad tidak akan lagi bergantung pada Jamie.           Ponselnya berdering membuyarkan lamunannya. Nama Jamie berkedip-kedip di layar. Rae menghela napas sebelum memutuskan untuk menjawabnya.           “Ha...”           “Rae! Kau di mana? Kenapa kau pergi seharian? Apa maksud pesanmu dengan pergi dari rumah?” Tanyanya panik dan bertubi-tubi.           Rae tersenyum kecil mendengar kepanikan Jamie. “Jamie, aku rasa aku harus mulai belajar hidup mandiri.”           “Maksudmu?”           “Aku menemukan flat untuk kusewa. Aku...”           “Jadi kau meninggalkanku??”           “Jamie, kita sama-sama sudah dewasa. Kita masing-masing punya kehidupan pribadi yang...”           “Kau melihatku dengan Julia!”           Rae hanya terdiam saat bayangan pemandangan itu kembali terlintas di benaknya.           “Maafkan aku. Aku terlalu dimabuk cinta dengan Julia. Aku sangat jatuh cinta padanya. Aku...”           Rae tidak lagi fokus mendengar cerita Jamie. Air mata mengalir membasahi pipinya saat mendengar pria itu menceritakan kekasih barunya. Seperti dahulu.           “Kirimkan aku alamatmu. Aku akan ke sana,” ujar Jamie selesai ia bercerita.           Dan aku akan mendengar lebih banyak lagi tentang gadis itu, batin Rae.           “Kau bisa kesini kapan-kapan, Jamie. Sekarang aku ingin istirahat. Aku lelah.”           Ya, Rae lelah. Lelah mencintai pria itu dalam diam. Lelah membiarkan rasa itu tetap ada di hatinya. Lelah menyimpan hatinya untuk Jamie dan berharap pria itu akan melihatnya suatu saat nanti. Rae lelah. Sangat lelah.              
อ่านฟรีสำหรับผู้ใช้งานใหม่
สแกนเพื่อดาวน์โหลดแอป
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    ผู้เขียน
  • chap_listสารบัญ
  • likeเพิ่ม