Story By Ari Aditia
author-avatar

Ari Aditia

kesabaran seorang istri
kesabaran seorang istri
Updated at Oct 10, 2022, 03:50
Menikah itu bukan hanya sekedar menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua keluarga bukan? Dan tujuan menikah itu untuk membina hubungan rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan allah swt,Itu yang aku baca dari website go*gl*. Saat aku sedang melamun, disamping rumah uwa Siti aku dikagetkan oleh suara suamiku" sayaaang, kamu sedang apa?kok melamun sendirian,ucap suamiku lantas mengagetkanku. "mas. enggak kok aku gapapa! Memangnya kenapa mas?" Ucapku lirih "owh, aku kira kamu sedang ada masalah, soalnya kamu melamun sendiri." ucap suamiku sambil memeluku dari samping. "hemmm, aku gapapa mas cuma aku lagi kepengen sendiri aja hehe, ucapku lagi. "aku tidak mungkin bicara ke suamiku, kalau aku tidak betah tinggal dirumah mertuaku,yaaa jujur saja karena perlakuan mertuaku yang tidak enak. contohnya saja tadi pagi aku sudah mencuci piring dan menyapu rumah, tetapi mertuaku berkata bahwa aku mencuci piring itu tidak becus dan menyapu lantai juga masih kotor, aku sangat sakit hati mendengar nya, ya Tuhan apa aku kuat yaaa! baru hari pertama saja sudah membuatku seperti ini, astaghfirullah astaghfirullah halazim" bathinku. "hey sayang!" ucap suamiku sambil menepuk pahaku. "akhh iya mas,kenapa!"ucapku sambil tersentak karena suamiku lagi lagi mengagetkan ku. "sudah sudah jangan banyak melamun nanti kamu kesambet loh! mending kamu buatin mas kopi" tukas suamiku sambil berdiri meninggalkan ku. "i iya mas" ucapku lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan suamiku kopi. setelah membuat kan suamiku kopi aku duduk diteras mertuaku, dan disitu ada mertuaku dan ipar ku sedang melihat gadget, aku duduk disebelah mereka. "bu, mbak, kalian sedang apa? keliatannya asik sekali dengan gagdet?" ucapku memandang mereka penuh tanda tanya. "emmmm, kita sedang liat aplikasi jualan online,soalnya kita mau belanja baju yaa gak bu?" ucap iparku sinis. " iyaaa dong, kan suami nya erinka kerja kantoran,gajinya juga besar! engga seperti suami kamu kerja kok cuma kuli bangunan."ucap ibu mertuaku dengan bangganya menjelekkan suamiku didepan kakak ipar. "ya tuhan cobaan apa lagi ini, baru satu hari saja aku dirumah mertua sudah seperti ini, benar kata orang. lebih baik ngontrak daripada tinggal bersama mertua" ucapku dalam hati aku merasa terhina suamiku dijelekkan seperti itu. lalu aku beranjak pergi dari teras hendak meninggalkan ipar dan mertuaku. "eh, kamu mau kemana dya! kok malah pergi sih" ujar mba erinka,dia menatapku tajam seakan dia suka sekali melihat suamiku dihina. "iya mbak, soalnya aku mau masak untuk makan malam kita semua mbak." ucapku lirih. "owh. yasudah sana cepat pergi! masak yang enak ya." ucap mertua tanpa melihat aku,karena ia sibuk dengan gadget nya. "Baik bu." ucapku lalu aku bergegas ke dapur untuk mempersiapkan memasak untuk makan malam. "jujur aku sedih kenapa aku diperlakukan seperti ini oleh mertua dan iparku apa salah ku dan suamiku, memang suamiku pekerjaan cuma tukang kuli bangunan,tapi itukan pekerjaan yang halal. aaah sudahlah daripada aku melamun nanti masakan ku gak rampung"bathinku. "dya! kamu sedang apa nduk?" tanya bapak mertua,ia baru pulang dari ladang. "eh pak, ini dya lagi masak buat makan malam nanti." ucapku sambil tersenyum. "lhoo kok kamu sendirian? ibuk sama erinka kemana nduk?kok cuma kamu yang memasak!" ujar bapak mertuaku dengan mengerutkan keningnya. "ehh itu pak,mmmmm anu"aku bingung mau menjawab pertanyaan bapak mertua. "kenapa nduk?" tanya bapak ia keliatan tidak paham dengan ucapanku.
like