sah...!kata tersebut begitu menggema ditelinggaku,aku sadar kini tanggung jawab itu telah berpindah kepundak lelaki yang telah resmi menjadi suami ku beberapa menit yang lalu. Ammar Wijaya namanya pria dengan hidung mancung dan rahang kokoh seolah menyiratkan ketegasan dan ketampanan yang sempurna dan dengan kulit sawo matangnya menambah kesan kelakian yang begitu sempurna. suami yang mempersuntingku adalah lelaki yang beberapa bulan aku kenali,dan dalam waktu yang singkat itu ia langsung mempersuntingku,awal pertemuan kami dia langsung menyatakan ingin menjadi suami ku dan dia dengan jujurnya berkata kalau dia sudah pernah menikah dan tidak memiliki anak. awalnya aku sempat khawatir namun karena melihat ketulusannya hati ini menjadi luluh, setelah menjalani beberapa bulan aku akhirnya memutuskan untuk menerima pinangannya,dan sekarang aku telah resmi menyandang gelar istri dari seorang ammar. #malam pertama# kami sudah berada d kamar pengantin yang dihias secantik mungkin...aku langsung membersihkan tubuhku yang merasa lengket karena seharian harus menyambut tamu,aku buru-buru masuk ke dalam kamar mandi setelah ritual mandi ku selesai aku dikejutkan kedatangan bang Ammar yang tiba-tiba dia langsung memeluk tubuhku dari belakang mencium tengkukku dengan lembut lalu dia membalikkan tubuhku untuk menghadap kearahnya setelah itu bang Ammar mencium bibirku lembut lalu ciumannya turun keleher dan terus turun kebawah sampai ke dada,setelah itu dia memainkan gunung kembar ku menghisap dan menjilat i,setelahnya aku dibaringkan diatas kasur dan bang amar masih memainkan gunung kembar ku sehingga aku merasa puntingku sudah mengeras tangan nya yg bebas memegang vagina ku yang sudah basah,lalu bang amar memainkan klitorisku rasanya sungguh ngilu bercampur nikmat,setelah merasa punya sudah cukup basah akhirnya ia mengarahkan penisnya ke vagina ku awalnya ia mencoba memasukan penisnya aku hanya merasa sangat sakit mungkin karena vagina ku masih sempit mungkin bang ammar sadar aku sedang menahan kesakitan akhirnya dia mulai merangsang ku lagi dengan memainkan payudaraku setelah dilihatnya aku sudah menikmati kembali permainannya akhirnya bang A mmar memasukan penisnya secara perlahan dan dengan tugas kali hentakan akhirnya bang Ammar bisa memasukan penisnya kedalam vagina ku awalnya yang kurasa masih sangat sakit tapi lama-lama hanya kenikmatan yang kurasa,setelah kami mencapai kepuasan akhirnya kami jatuh tertidur dengan tubuh yang masih menyatu...

nitaaa..."dimana anak sialan ini"?anak nggak guna,anak brengsek nggak tau diri...begitulah makian yang keluar dari mulut wanita melahirkanku,dia tidak pernah menganggap aku sebagai anaknya dia hanya menganggap ku sebagai babu yang bisa disalahkan dan dicaci maki.apa kabar dengan perasaanku?tenang saja perasaan ku sudah mati rasa tak ku rasakan lagi yg namanya sakit hati tak ku hiraukan lagi yang namanya kesakitan fisik yg selalu aku terima,ya aku hanya anak yang menunggu takdir kapan aku akan menyusul papa karena aku tidak memiliki bayangan masa depan seperti anak lain,aku hanya anak yang pasrah dengan nasib menyedihkan yang mendera hidup ini.