wanita impian yang tak pernah ku impikan(18+) mengandung unsur cerita dewasa, harap pembaca agar bisa bijak dalam menyikapinyaUpdated at Aug 7, 2024, 05:38
semua berawal dari ketika gadis itu mengadu nasib ke kota, untuk membantu ekonomi keluarga di kampung,
ya Aina nazia, gadis belia berusia 18 thn lulusan sma & lpk( lembaga pelatihan & keperawatan)
tapi karna keterbatasan ekonomi keluarganya iya tak bisa melanjukan pendidikannya utk kuliah,
sehingga dia memilih mengadukan nasib ke kota utk meraih mimpi & membahagiakan kedua orang tuany.
hari itu iya tiba di yayasan penyalur ketempat iya bekerja,
job bebysister yg sebelumnya iya impikan, kini telah iya dapatkan,
selesai interfew lewat televon,
iya akhirnya di antar supir yayasan menuju rumah majikannya,
dengan seragam khas bebisisternya, iya menghela nafas panjang, karna kini iya telah tiba di kediaman sang majikan,
iya tidak bisa memungkiri kalo dia cukup gugup, karna blm punya pengalaman bekerja.
sambil menunggu sopir yayasan itu membunyikan bel, sekali lagi iya menarik nafas panjang utk mengurangi perasaan gugupnya,
tidak lama kemudian pintu pagar terbuka, perempuan paruh baya, berkacamata, berwajah khas org makasar membukakan pintu,
dengan siapa ya, perempuan itu bertanya,
dg rumah ibu haryadi? tanya si sopir,
iya benar. jawab wanita itu,.
saya dari yayasan sejahtera ingin mengantarkan bebysister yg akan bekerja di sini. jawab si sopir panjang.
oh iya, ibu sudah menunggu di dalam silahkan masuk. kata wanita berkacamata itu.
saya pulang dulu neng, silahkan masuk, betah2 ya kerja di sini. kata sang sopir.
aina yg dari tadi hanya diam dengan perasaan gugupnya, hanya mengangguk tanda setuju, perasaannya kini kian gugup.
mari masuk sus, kata perempuan berkacamata itu.
aina mengekori wanita itu masuk kedalam rumah megah nan mewah itu.
duduk dulu sus, ibu sedang menidurkan gifana, kata ibu itu cukup ramah.
aina dduk di kursi kecil yg bersebelahan dg sofa panjang yg membentang panjang di ruang tamu.
tidak lama kemudia nyonya ERIKA SARTIKA HARYADI keluar dari kamarnya, ia berjalan ke ruang tamu, menemui aina nazia yg sudah menunggunya,
tubuh kecil agak lebar, kulit sawo matang, dg rambut di copol, mengenakan baju tidur,
sama sekali tidak seperti yg di bayangkan aina, bahkan sangat jauh.
kemudian wanita itu duduk didepan aina,
menyapanya aina nazia,? tanyanya lembut.
iya saya bu.
iya menanyakan beberapa hal yg di jawab dg baik oleh aina. nah aina sekarang kmu boleh istirahat dulu, nanti mba bunga yg akan mengantarmu ke kamarmu.
mba, tolong antar sus aina ke kamarnya ya,
perintahnya pada wanita berkacamata yg tadi menyambut kedatangan aina.
ayo sus, saya antar ke kamar, terang mba bunga.
aina hanya mengangguk, mengekori langkah kaki mba bunga menaiki tangga menuju latai 2,.
di bukanya kamar yg cukup luas utk ukuran kamar bebysister, kamar itu di lengkapi dg ac & juga tv yg terbilang cukup besar , & lemari pakaian yg cukup panjang,
ada kursi sofa panjang di dekat jendela, serta kamar mandi di dalam, yg membuat aina ternganga, karna merasa tidak pantas utk menempati kamar dg kemewahan yg lengkap itu,
mba apa ini benar kamar saya?. tanya aina msh tak percaya.
benar kok sus, ini sebenarnya kamar non GIVANA NADIRA HARYADI, putri semata wayang keluarga HARYADI yg nanti akan kamu asuh sus.
iya membuka lemari panjang yg ada di kamar itu, & menerangkan kalau baju2 yg ada di sisi sebagian lemari itu adl milik givana, iya membuka sisi yg satu lagi, yg berisi baju khas bebysister,
kalau ini utk tempat bajumu sus.
terang mba bunga panjang,
aina mengangguk tanda iya mengerti.
ya sudah saya tinggal ke bawah dulu ya, msh banyak kerjaan, kata mba bunga, ia berlalu meninggalkan aina yg msh bingung & tidak percaya dg semua yg dia lihat saat ini.
setelah membereskan baju2nya, aina kemudian turun, iya mencari mba bunga karna msh bingung, tidak tau mau ngapain, karna anak yg akan iya urus blm bangun.
mba bunga, sapa aina menyusul mba bunga yg sedang sibuk menghaluskan bumbu di dapur.
iya sus, kenapa tidak istirahat, VANA blm bangun kok, kata mba bunga pada aina.
saya sudah cukup istirahat, dari pada saya bingung, mending saya bantui mba aja lah, boleh ya, tanya aina memohon pada mba bung.
iya boleh.
kemudian kedua orang itu sibuk memasak di dapur, setelah beres mereka naik ke lantai 2 lagi.
saat aina tengah duduk selonjor di bawah, menunggui mba bunga yg sedang menyetrika baju,
tiba2 ada suara naik tangga,
suuuus, suara khas dari ibu haryadi terdengar menggelegar memanggilnya, iya bergegas berdiri & mendekati pintu keluar dari ruang kerja mba bunga.
iya bu, jawab aina lembut,
iya mendapati ibu bos barunya itu tengah menggendong gadis kecil berambut kriting,
nah ini dia VANA sus, anak istimewa saya,
sembari menurunkan anaknya itu dari gendongannya.
gadis kecil itu langsung berlari & memeluk aina, mambuat ibunya, aina & mba bunga kaget, ibu & mba bunga tau kalo farla ngga gampang langsung akrab dg orang baru,.
sedangkan aina kaget melihat cara berjalan anak itu, & gerakan tangannya yg iya masuk2an ke bola matanya,
VANA suka sma sus aiana? tanya nyonya haryadi pada putri kecilnya itu,
gadis kecil itu hanya tertawa2 tdk jelas tanpa arah