Setelah setahun bekerja, Claire memutuskan untuk resign dari kantornya dan memulai usaha florist-nya sendiri. Tentu keputusannya itu ditentang habis-habisan oleh ibunya. Menurut ibunya, Claire telah menyia-nyiakan masa depannya untuk sesuatu yang belum pasti juntrungannya. Untuk menunjukkan bahwa dia mampu dan bukan cuma menghamburkan masa muda untuk nekat-nekatan, Claire memulai usahanya didampingi adik dan sahabatnya. Oh, jangan lupakan cowok aneh yang menyambutnya di toko bunga tempatnya belanja. Cowok yang membuatnya merasa spesial dan tidak sia-sia. Cowok yang mendukungnya sepenuh hati apa pun pilihannya. Demetrius selalu dianggap pemalas dan tak becus oleh ibunya, apalagi setelah dipecat dari kantornya terdahulu. Setiap hari dia menganggur, berkeliaran di toko ibunya tanpa tujuan jelas. Masa depannya sudah dicap suram oleh ibunya sendiri. Hingga suatu hari, Demetrius bertemu Claire yang penuh semangat dan ambisi mencapai kesuksesan. Dia belajar dari gadis dengan wajah penuh lubang bekas jerawat itu, wajah yang mirip permukaan bulan. Wajah yang selalu terbayang kapan pun dan di mana pun dia berada. Keduanya berusaha membuktikan kesanggupan masing-masing dan mencapai kesuksesan bersama. Namun, sayangnya, kesuksesan itu ternyata merenggut orang yang mereka sayang.