Daren mempunyai kehidupan yang tidak pernah bisa dikatakan baik-baik saja. Daren sejak kecil selalu mendapat perkataan kasar juga makian dari sang ibu. Makian dari sang ibu tidak pernah jauh-jauh dari kata 'Anak haram'. Walaupun begitu ia tidak pernah menyerah hanya sekedar untuk mendapatkan senyum dari sang ibu. Daren sejak kecil hanya mengharapkan kasih sayang dari sang ibu. Segala cara ia lakukan, ia mencurahkan seluruh kasih sayangnya agar ibunya sadar bahwa Daren butuh kasih sayang. Sampai satu fakta yang membuat Daren kehilangan seluruh harapan juga usahanya yang sudah ia coba selama puluhan tahun, mentalnya yang sudah tidak baik-baik saja sejak kecil bertambah hancur saat mengetahui fakta itu. Tapi karena sang ibu-Rose menikah dengan Rolland-seorang bartender klub, timbul harapan lagi, ia percaya bahwa jika ibunya bahagia maka Daren akan bahagia. Namun siapa sangka justru berawal dari pernikahan sang ibu lah keadaan semakin runyam dan hancur. Rolland-Ayah tirinya membuat ulah yang membuat Rose depresi hebat. Rose melampiaskan seluruh kekesalan dan amarahnya kepada Daren. Daren menjadi pelampiasan kemarahan sang ibu, Daren sering mendapat kekerasan dini juga makian dari sang ibu, walau begitu harapan itu tidak pernah luntur. Ia menerima semua kekerasan dari sang ibu karena ia percaya suatu hari pasti ibunya bisa memberikan kasih sayang kepadanya. Mampukah semua harapan Daren terpenuhi dan menjadi kenyataan? • • • • "Daren senang banget Mama bisa nemenin Daren sebelum operasi, makasih ma," ucap Daren menangis, ia terharu karena sang ibu akhirnya bisa mendapat secuil kasih sayang dari sang ibu. Rose tersenyum sambil menangis mengelus kepala anaknya dengan sayang, "Maafin mama, maafin mama Daren," balas Rose dengan lembut.