Ini bukan kisah drama rumah tangga, juga bukan kisah cinta terhalang restu orang tua. Ini adalah kisah cinta Malaka yang menurutnya sangat biasa-biasa saja tapi, menguras tenaga. Malaka yang sempat menjalin hubungan dengan sahabatnya Elang selama tiga bulan dan memutuskan untuk berpisah, karena menurutnya kisah cinta yang di torehkan Elang itu biasa-biasa saja. Mala mengidam-idamkan pria posesif, perhatian, juga romantis. Pria yang mampu menimbulkan rasa menggelitik dari kupu-kupu yang terbang dalam perutnya itu tidak dia dapatkan pada Elang. Saat Mala sibuk mencari laki-laki impiannya, Elang hanya berdiri diam di belakang, menunggu Malaka berhenti berlari dan kembali ke dalam pelukan. Namun sayang, Mala baru menoleh saat Elang merasa lelah berusaha, dan sia-sia. Hati Mala seperti teriris ketika melihat Elang memberikan perhatian lebih ke perempuan lain, yang dulu tidak dia dapatkan. Tak mau kalah Mala juga ikut sibuk memamerkan kemesraan dengan laki-laki lain dengan tujuan membuat Elang cemburu dan kembali mengejarnya. Geram dengan kedua sahabatnya yang sibuk menyakiti hati masing-masing, dan mengorbankan perasaan orang lain. Ayu Annisa dan dua sahabatnya yang lain Galuh Gumilang juga Denny Chandra yang berdiri di tengah mereka memutuskan untuk menjelma menjadi mak comblang dadakan demi mengembalikan keharmonisan hubungan persahabatan yang mereka jalin kembali seperti semula. Berhasilkah mereka mewujudkan semua rencana? Ikuti kisah kelima sahabat ini dalam Cerita Cinta Biasa.

Setiap pernikahan pasti memiliki kisah perjuangannya masing-masing. Begitupula dengan pernikahan yang di jalani oleh Rena. Dia berjuang sendirian membangun rumah tangganya. Dengan hati yang berdarah-darah menghadapi kemarahan suaminya. Rena meyakini kalau mimpi dan cita-cita yang dulu pernah mereka rakit bersama akan terwujud seiring berjalananya waktu. Namun semua hancur seketika saat Rena tahu kalau suaminya berniat menghamilinya agar terbebas dari pernikahan mereka. Pria yang dulu berhasil membuat dirinya yakin kalau hidupnya akan baik-baik saja itu justru menjadi penyebab utama hancurnya hidup Rena. Kini alih-alih berjuang menyelamatkan pernikahannya Rena justru berjuang untuk menyelamatkan hatinya. “A wedding for me is like boddy living a life. Seperti tubuh yang membutuhkan sepasang kaki untuk berjalan. Seperti tubuh yang membutuhkan kedua tangan untuk melakukan banyak kebaikan. Seperti leher yang menopang kepala, dengan sepasang mata yang melihat keindahan, bersama hidung yang menghidu keharuman, disertai mulut yang berkata kebijakan, dan kedua telinga yang mendengar kata sayang. Lalu dilengkapi dengan hati yang senantiasa memaafkan untuk sebuah kesalahan.”