Mestinya, Sava dan Leilani, istrinya, akan merayakan hari jadi pernikahan mereka. Tetapi, cake pesanan mereka tertukar. Tak sabar menunggu orang dari toko kue datang, Lani berinisiatif datang ke toko kue untuk mengambil cake-nya. Tetapi itu adalah hari terakhir Sava melihat istrinya! Lani menghilang. Lenyap begitu saja semenjak dari toko kue yang didatanginya. Sehari, seminggu, bahkan telah berbulan-bulan Sava menanti dan mencari. Tapi Lani hilang bagai ditelan bumi. Polisi pun tak berhasil menemukannya, meski sempat mencurigai beberapa orang di sekitar Sava sebagai dalang hilangnya Lani. Sebenarnya, apa yang telah terjadi pada Lani? Kemana dia? Dimana dia? Begitu banyak pertanyaan masuk ke benak Sava. Pekerjaannya jadi terbengkalai, anak-anak setiap hari menangis menantikan ibu mereka, dan jiwanya yang kesepian membuat Sava terpuruk. Lalu kabar-kabar tak sedap mulai bermunculan. Bahwa Lani memiliki laki-laki idaman lain dan pergi meninggalkan Sava. Atau hilangnya Lani karena ulah Nadine, sekretaris Sava yang diam-diam telah lama menyukai Sava? Apa pun itu, Sava bertekat untuk tetap mencari dimana keberadaan Lani. Dan mengungkap rahasia di balik menghilangnya istrinya.

Apa jadinya jika hidupmu yang awalnya biasa-biasa saja, mendadak berubah menakutkan karena ada begitu banyak arwah orang mati yang tiba-tiba mengikuti dan mengganggu? Pasti membuatmu menggigil ketakutan dan keringat dingin berkeluaran! Seperti itulah yang terjadi pada Emran Danial, seorang kepala sekuriti sebuah café di Jakarta. Usai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan parah pada mata kirinya, Emran mendapatkan donor mata yang ternyata mampu melihat makhluk-makhluk tak kasat mata. Orang-orang yang sudah mati dengan bentuk-bentuk yang mengerikan! Makhluk ini akan mengganggu Emran jika keinginan mereka belum tercapai. Emran merasa seperti sedang dikutuk. Ia tak menyukai mata barunya dan berusaha mencari tahu siapa pendonor matanya tersebut sembari ingin mengganti dengan donor mata yang lain. Namun dalam perjalan pencaharian itu, Emran justru mengetahui kalau kecelakaan yang dialaminya ternyata memang disengaja. Tapi siapakah yang menginginkan kematiannya? Lalu apakah Emran benar-benar ingin membuang kemampuannya melihat orang mati setelah ia tahu siapa pendonornya sebenarnya?

Pernikahan itu hanya bisa dilakukan kalau kedua pasangan saling mencintai. Seperti kata pujangga, saat cinta ada di hati yang satu, maka cinta juga pasti ada di hati yang lainnya. Karena kita tidak akan bisa bertepuk sebelah tangan. Tapi, ada yang bilang cinta akan tumbuh karena terbiasa. Terbiasa ada, terbiasa bersama. Begitu juga dengan kisah ini ....