Kehidupan damai Sabrina tiba-tiba saja harus terasa seperti permen nano-nano semenjak kedatangan Sakha kerumahnya malam itu dan berujung pada sebuah pernikahan. Ingin menolak namun Sabrina tidak mempunyai alasan khusus untuk menolak. Cinta? Bahkan Sabrina pun yakin Sakha sendiri tidak mencintainya saat itu sehingga Sabrina tidak terlalu memikirkan masalah itu. Bagi Sabrina dia pasti akan bisa bahagia walaupun menjalani pernikahan tanpa didasari rasa cinta di awalnya. Lantas apakah Sabrina dan Sakha mampu bertahan dengan perjalanan rumah tangga mereka tersebut? Apakah mereka mampu bertahan dengan segala perbedaan di antara keduanya? Apalagi ketika rahasia yang tidak pernah diduga pun ikut mewarnai perjalanan keduanya. -Aku memilihmu karena Allah SWT yang telah memilihkanmu untukku.- Sabrina Farayumna -Ketika namamu aku ucapkan di ijab qabul, sejak itu pulalah namamu tertambat tanpa ku sadari di hatiku.- Arsakha Wisnu

Aku mencintaimu. Bahkan sangat menginginkan kamu menjadi imamku. Tapi ketika mimpi itu sudah di depan mata, aku malah terjatuh. Iya terjatuh karena cintamu yang ternyata hanya kau berikan untuknya membangunkanku dari mimpiku. -Alana Ragilsha- Siapapun yang melihat pasti tahu seperti apa dia mencintaimu. Masih layakkah aku memperjuangkanmu disaat ada yang lebih mencintaimu dibanding aku? -Ayara Kenisha- Kini aku tahu mengapa semua orang mencintaimu. Sayang aku terlambat menyadari hal itu. Ketika aku berusaha untuk meraih cintamu, mengapa kini pandanganmu tidak lagi berada satu titik padaku namun berada di titik yang lain? -Keanu Isharadana- Ini bukan suka. Tapi cinta. Iya aku mencintaimu seperti kamu mencintai dia. -Rehan Nandatama- Kini aku sadar, cintaku padamu hanyalah sebatas ilusi yang aku cipta sendiri. -Syarif Anugerah Faras-