siapa sangka pertemuan Eliza dengan cinta pertamanya di acara reuni sekolah membuat diri Eli tergunjang. apalagi ketika ia melihat orang yang ia cintai secara diam - diam semasa sekolah datang bersama seorang wanita yang ia yakini adalah istri dari laki-laki itu. rasa sakit yang dirasakan Eliza membuat gadis itu tak dapat mengalihkan pandangannya pada sosok tinggi berjas hitam. hingga tak terasa kini air mata Eliza sudah turun dengan bebas membasahi pipi dan dagu gadis itu. takkuat dengan pemandangan panas itu Eliza mulai berlari dengan cepat keluar dari ruangan itu hingga tanpa ia sadari sosok yang ia pandangi kini tengah berdiri dengan kaku melihat kearah Eliza yang tengah melarikan diri. Eliza tak dapat lagi membendung air matanya yang sudah mengalir deras, hingga akhirnya ia sampai diparkiran dan menyandarkan dirinya pada mobil berwarna merah ia pun mulai menenangkan diri. " ngapain gw nangis tolok!""Eliza stop ngeharapain dia, dia udah punya istri ! cinta Lo gak mungkin kebales!" racau Eliza sambil menjambak rambutnya."ahhk! siall ! harusnya dari dulu Lo nyatain perasaan Lo goblok!!""his..hiss... kenapa sakit banget ngeliat Lo bahagia,harusnya gw sadar diri tapi kenapa rasanya masih sakit!""gw harap Lo bahagia sama keluarga kecil kalian" ucap Eliza sambil melihat ke lantai 2 (ruangan aula). sebuah senyum penuh luka terbentuk pada bibir gadis yang kini tengah menjalankan mobilnya. ditengah jalan kota yang ramai dengan suara klakson yang saling bersahutan, Eliza mulai merasa dunia nya kini sepi.pandangan Eliza kini mulai buram,air mata mulai meluncur dengan eloknya hingga kepala Eliza terasa pusing,tapi itu semua tidak membuat gadis itu takut sebaliknya hal itu membuat Eliza mulai membanting stir mobilnya hingga menabrak pembatas jalan. darah mulai bercucuran dari kepala cantik nya,dalam genangan darah ia mulai mengingat keping demi keping ingattan tentang semasa hidup nya . hingga ia tanpa sadar menggunakan sebuah nama sebelum kegelapan merenggut penglihatannya.