?️Sakya Sutta?️(Kisah Mahanidana)Diperbarui pada Nov 14, 2021, 05:51
Demikianlah Yang Kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di tengah-tengah penduduk Kuru. Terdapat sebuah pemukiman pasar yang bernama Kammāsadhamma. Dan Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat, duduk di satu sisi, dan berkata: “Sungguh indah, Bhagavā, sungguh menakjubkan betapa dalamnya asal-mula yang bergantungan ini, dan betapa dalamnya ia terlihat! Namun bagiku terlihat sejernih-jernihnya!”
‘Jangan berkata begitu, Ānanda, jangan berkata begitu! Asal-mula yang bergantungan ini dalam dan terlihat dalam. Tanpa memahami, tanpa menembus ajaran ini maka generasi ini bagaikan segumpal benang kusut, tertutup oleh tanaman hama, kusut bagaikan rumput kasar, tidak mampu melewati alam sengsara, alam menderita, kehancuran dan lingkaran kelahiran-dan-kematian.
‘Jika, Ānanda, engkau ditanya: “Apakah penuaan-dan-kematian memiliki kondisi untuk keberadaannya?” Engkau harus menjawab; “Ya.” Jika ditanya: “Apakah yang mengkondisikan penuaan-dan-kematian?” Engkau harus menjawab: “penuaan-dan-kematian dikondisikan oleh kelahiran.” … “Apakah yang mengkondisikan kelahiran?” … “Penjelmaan mengkondisikan kelahiran.” … “Kemelekatan mengkondisikan penjelmaan.” … “Ketagihan mengkondisikan kemelekatan.” “Perasaan mengkondisikan ketagihan.” … “Kontak mengkondisikan perasaan.” “Batin-dan-jasmani mengkondisikan kontak.” … “Kesadaran mengkondisikan batin-dan-jasmani.” … Jika ditanya: “Apakah kesadaran memiliki kondisi atas keberadaannya?” Engkau harus menjawab: “Ya.” Jika ditanya: “Apakah yang mengkondisikan kesadaran?” Engkau harus menjawab: “Batin-dan-jasmani mengkondisikan kesadaran.”
‘Demikianlah Ānanda, batin-dan-jasmani mengkondisikan kesadaran dan kesadaran mengkondisikan batin-dan-jasmani, batin-dan-jasmani mengkondisikan kontak, kontak mengkondisikan perasaan, perasaan mengkondisikan ketagihan, ketagihan mengkondisikan kemelekatan, kemelekatan mengkondisikan penjelmaan, penjelmaan mengkondisikan kelahiran, kelahiran mengkondisikan penuaan-dan-kematian, dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan dan kesusahan. Demikianlah keseluruhan kumpulan penderitaan ini terjadi.
‘Aku mengatakan: “Kelahiran mengkondisikan penuaan-dan-kematian”, dan ini adalah cara untuk memahaminya. Jika, Ānanda, tidak ada kelahiran sama sekali, di manapun, siapa pun, manusia atau bukan manusia: dewa, gandhabba …, yakkha …, hantu …, manusia …, binatang berkaki empat …, burung-burung …, reptil, jika tidak ada kelahiran sama sekali dari semua makhluk ini, maka, dengan tidak adanya kelahiran, lenyapnya kelahiran, dapatkah penuaan-dan-kematian muncul?’ ‘Tidak, Bhagavā.’ ‘Oleh karena itu Ānanda, ini adalah akar, penyebab, asal-mula, kondisi bagi penuaan-dan-kematian—yaitu kelahiran.
‘Aku mengatakan: “Penjelmaan mengkondisikan kelahiran.” … Jika sama sekali tidak ada penjelmaan di alam kenikmatan-indria, di alam berbentuk atau di alam tanpa bentuk … dapatkah kelahiran muncul?’
‘Tidak, Bhagavā.’ ‘Oleh karena itu ini adalah kondisi bagi kelahiran—yaitu penjelmaan.
‘“Kemelekatan mengkondisikan penjelmaan.” … Jika sama sekali tidak ada kemelekatan: kemelekatan terhadap indria-indria , kemelekatan terhadap pandangan-pandangan, kemelekatan terhadap upacara dan ritual, terhadap kepercayaan akan diri … dapatkah penjelmaan muncul?
‘“Ketagihan mengkondisikan kemelekatan.” … Jika sama sekali tidak ada ketagihan: terhadap pemandangan-pemandangan, suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa kecapan, objek-objek sentuhan, objek-objek pikiran … dapatkah kemelekatan muncul?
‘“Perasaan mengkondisikan ketagihan.” … Jika sama sekali tidak ada perasaan: perasaan yang muncul dari kontak-mata, kontak-telinga, kontak-hidung, kontak-lidah, kontak-badan, kontak-pikiran—dengan tidak adanya semua perasaan, dengan lenyapnya perasaan, dapatkah ketagihan muncul?
‘Tidak, Bhagavā.’ ‘Oleh karena itu, Ānanda, ini adalah akar, penyebab, asal-mula, kondisi bagi ketagihan—yaitu perasaan.
‘Dan demikianlah, Ānanda, perasaan mengkondisikan ketagihan, ketagihan mengkondisikan pencarian, pencarian mengkondisikan perolehan, perolehan mengkondisikan pengambilan-keputusan, pengambilan-keputusan mengkondisikan nafsu-keinginan, nafsu-keinginan mengkondisikan keterikatan, keterikatan mengkondisikan peruntukan, peruntukan mengkondisikan ketamakan, ketamakan mengkondisikan penjagaan kepemilikan, dan karena penjagaan kepemilikan maka muncullah pengambilan tongkat dan pedang, pertengkaran, perselisihan, perdebatan, percekcokan, caci-maki, kebohongan dan kejahatan tidak terampil lainnya.
‘Aku mengatakan: “Semua kondisi buruk yang tidak terampil ini muncul karena penjagaan kepemilikan.” Karena jika sama sekali tidak ada penjagaan kepemilikan … apakah ada mengambil tongkat atau pedang …?’ ‘Tidak, Bhagavā.’ ‘Oleh karena itu, Ānanda, menjaga kepemilikan adalah akar, penyebab, asal-mula, kondisi bagi semua kondisi buruk yang tidak terampil.
‘Aku mengatakan: “Ketamakan mengkondisikan penjagaan kepemilikan …”
‘“Peruntukan mengkondisikan keserakahan, … keterikatan mengkondisikan peruntukan,