DESTINY: Cinta dan DendamDiperbarui pada Nov 30, 2022, 15:13
"Papa sudah menentukan calon istri buat kamu. Dia anak sahabat lama papa. Kami sudah menjodohkan kalian sejak dulu. Dalam Minggu ini mereka akan datang membicarakan perjodohan kalian."
"Tapi, Pah—"
"Kamu jangan membantah, Tio. Ini bukan soal bisnis. Tapi soal kekeluargaan. Jangan bikin malu papa kamu," sanggah nyonya Revana. "Kamu pasti akan jatuh cinta sama gadis ini, Tio. Mama sama papa yakin kamu tidak akan bisa menolak."
"Perasaan Tio ke Elsa tidak main-main, Mah. Jadi tidak segampang itu Tio akan jatuh hati sama perempuan lain."
Nyonya Revana membuang muka sambil berdecak.
"Papa tidak mau tahu, Tio. Dan papa tidak akan mengatakan ini untuk yang kedua kalinya."
***
"Sekarang apa yang akan kita lakukan? Orang tua kamu tidak setuju dengan hubungan kita."
"Tidak apa-apa. Kita masih punya banyak waktu biar Mama sama Papa merestui kita. Aku nggak akan nyerah, El. Aku akan memperjuangkan kamu. Karena aku serius sama kamu."
***
"Kamu menyuruhku menunggu, aku menunggu! Tapi apa?! Kamu malah berdiri di sana dan menyematkan cincin pada jemari perempuan lain!"
Elsa menepis tangan Tio ketika laki-laki itu mencoba menyentuhnya untuk sekedar menenangkan situasi.
"El, ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan! Tolong dengarkan aku!" Tio mencoba menjelaskan bahwa dia melakukan itu tanpa perasaan. Namun respon yang didapatnya justru tawahan nanar dari sang kekasih.
"Jelas ini seperti apa yang aku pikirkan!"
"Setidaknya dengarkan aku dulu untuk menjelaskannya padamu!"
"Tidak perlu! Aku sudah tahu semuanya! Perjodohanmu! Gadis itu! Parfume! Dan sebuah ponsel yang kamu rahasiakan selama ini!"