Mawar tidak sadar, kehadirannya sebagai pembantu di rumah Abizar Hafshan, konglomerat asal Saudi menjadi alasan mengapa lelaki itu selalu menceraikan setiap wanita yang dinikahinya tidak lebih dari semalam tanpa menyentuhnya samasekali. Mawar satu-satunya penghangat yang tuannya inginkan untuk ranjangnya yang dingin.
Setelah angkat kaki dari rumah Elios Ibraed, hidup Aini dipersulit oleh lelaki itu. Karena desakan situasi, anak semata-wayangnya butuh biaya pengobatan, Aini terpaksa jual diri. Elios yang kaya-raya enggan membiayai pengobatan anaknya sendiri hanya untuk membuktikan perkataan Aini yang bisa hidup tanpa Elios dan perannya sebagai suami sekaligus ayah.
Suatu hari Aini tidak sengaja bertemu kembali dengan mantan suaminya yang memesannya secara langsung untuk semalam. Awalnya Elios hanya ingin mengejek dan menghina Aini, mantan istri yang tidak pernah dirinya talak.
Tapi setelah malam terakhir mereka bertemu, Elios yang mulai egois dengan beranggapan Aini masih istrinya selalu mendatangi wanita itu setiap malam.
Bagaimana jika mantan suamimu yang dingin bak es batu menjadi sopir pribadimu?
Dulu saat mereka menjalin kasih pernikahan, Loco yang selalu disibukkan dengan pekerjaannya sebagai direktur rumah sakit tidak ada waktu sama sekali untuk Najwa sebagai seorang suami. Perannya sebagai suami terbengkalai apalagi sifatnya yang dingin dan tak ada perhatian, hingga Najwa berakhir keguguran. Kekecewaan menumpuk itu membuat Najwa meninggalkan Loco yang hanyut akan perasaan bersalah.
Setelah Najwa menempuh hidup baru, menikah kembali dengan seorang lelaki pengusaha kaya. Najwa dipertemukan kembali dengan Loco, mantan suaminya, yang membuang profesinya sebagai dokter dan mengambil pekerjaan baru menjadi sopir pribadi Najwa.
Loco yang dulunya tak pernah memiliki waktu banyak untuknya. Kini 24 jam selalu ada untuknya. Kemanapun Najwa pergi, Loco yang ada di sisinya. Menggantikan saat-saat dahulu mereka nyaris tidak pernah memiliki waktu untuk bersama.
Setelah Hamza menikah lagi, Annisa selalu mendoakan kedzaliman suaminya. Bukan kepada Aina, istri keduanya. Tapi kepada Annisa sendiri, agar Hamza mendapat dosa dari luka yang sengaja lelaki itu torehkan.
Tuhan terlalu mencintai Annisa. Dikabulkannya doa wanita itu, tapi tidak tega siapapun mendzaliminya. Akhirnya Hamza mendapat dosa, karena mendzalimi istri keduanya.