Mahasiswi Kota Daeng yang masih jadi penulis amatir.
Berharap suatu saat karyanya bikin readers suka sama cerita-cerita aku. Bukan sekedar baca tapi menikmati seperti air mengalir.
(ARU Series- Book#1)
Gibran seorang perwira polisi mengusut kasus narkoba dibantu sahabatnya Nura dan Ekadanta. Bencana besar bermula ketika Aina, adik Ekadanta tidak sengaja membeli bahan kue yang ternyata narkoba jenis baru yang diselundupkan di pasar tradisional. Bungkusan bubuk kecil itu menghancurkan keluarga kecil Ekadanta yang dituduh kompolotan teroris, Gibran koma dan Alif Abizar Ekadanta yatim piatu.
“Ada rindu untukmu dan juga Bizar. Aku tidak bisa membiarkan kalian pergi lagi Aina. Panggilan ayah darinya masih sama seperti empat tahun lalu ketika ia masih belajar berjalan. Akan aku bayar kesalahan malam itu,” kata Gibran.
“Aku pergi karena kau melanggar janji! Kau hidup damai sementara aku dan keponakanku hidup menderita! Bersembunyi dengan identitas orang lain!” desis Aina.
Kesalahpahaman Aina menghadirkan benci. Disaat benang takdir mempertemukan mereka bertiga, teroris kembali beraksi. Mampukah Gibran kembali meyakinkan Aina? Mampukah Aina memulihkan nama baik kakaknya? Bagaimana dengan Bizar yang mengira Gibran adalah ayahnya dan membuat Aina serba salah?
***
Nantikan series ARU lainnya.
(ARU Series- Book#2)
Mubarak Alfatha dokter sp. BTKV diusianya 28 tahun minta dijodohkan pada orang tua angkatnya. Semua bermula karena kakak angkatnya Gibran mengecewakan kedua orang tua mereka yang belum juga membawa calon istri seperti janjinya selama ini. Rasa sayangnya pada Gibran yang diteror untuk menikah membuatnya minta dijodohkan. Pertemuan dengan Gibran di meja operasi selama belasan jam karena sekarat akibat serangan teroris menjadi awal dirinya yang sebatang kara memiliki sebuah keluarga utuh. Terlebih orang tua angkatnya Prof. Hamizan dan Nyonya Mariska memperlakukannya sebagai putra kandung.
“Ma, jodohin Bara saja. Nunggu Kak Gibran bawa calon istri kita bisa lumutan.”
Hamizan dan Mariska tentu saja senang dan antusias menjodohkan Bara dengan keponakannya Aluna si Peri Manja akan kembali ke Indonesia. Gibran justru prihatin pada Bara yang akan menikahi spesies Barbie langka dan bikin sakit kepala.
Sementara Aluna langsung setuju dijodohkan sang mami tanpa tahu siapa orangnya. Alasan dijodohkan ingin membuat mantannya berhenti mengusiknya. Pertemuan pertama keduanya diwarnai salah paham. Bara mengira Aluna sugar daddy papanya. Sementara Aluna mengira Bara adalah dosen sombong yang menyebalkan. Kisah cinta keduanya diawali niat saling membuka diri dan belajar mencintai.
Hubungan mereka yang manis diuji dengan kehadiran mantan, virus dan juga teroris. Terlebih ketika Bara yang selama ini selalu optimis dan percaya diri merasa diambang putus asa. Bara harus memilih antara Aluna dan kedua bayi kembar mereka.
“Aa itu dokter jantungku. Jangan pernah buat jantung hatiku ini berhenti berdebar. Aku suka dengar suara lup dup dag dig dug jantung ini ketika menunggu seorang Mubarak Alfatha.” (Aluna)
“Tolong jangan tinggalkan aku Aluna. Bayi kembar kita sama sekaratnya dengan bundanya. Aku tidak berdaya. Haruskah aku menyerah dan kita berempat kembali pada-Nya?” (Bara)
***
Disarankan untuk membaca juga ‘Ada Rindu Untukmu’
Nantikan series ARU lainnya.
Semua tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanya fiktif.