Arum pikir setiap luka pasti meninggalkan darah. Nyatanya, tidak. Luka yang Damar tinggalkan hanya berupa perasaan kalah dan putus asa, lalu menjelma menjadi kebencian yang begitu mendalam. Kali ini wanita itu tengah duduk di kursi kerjanya dengan setangkup harapan, berharap akan ada secercah harapan untuknya. Ia mulai memainkan jemarinya dilayar keyboard yang sudah lama tidak ia sentuh. "Rum, selamat ya kamu diterima? filenya sudah jadi belum?" tanya Lestari. Arum mendongak mencari arah suara. "Iya sebentar lagi ... makasih berkat kamu juga kan." "Bagaimana pernikahanmu?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Lestari. "Talak tiga." Lestari melotot kaget. "Apa ... gila. Sudah hentikan isak tangismu itu, terdengar bos bisa dipecat nanti. Lagian dunia juga belum kiamat kan jika kamu tidak bersamanya."

Pada hari Kia dicuklik ia di paksa menikah lalu dipaksa untuk melayani suaminya. Kenandra ingin balas dendam karena Kia yang telah menabrak Lea dan kini Lea mengalami kelumpuhan. Kia merasa jika tuduhan Kenandra tidak beralasan bahkan Kia merasa tak pernah menabrak siapapun. Lea begitu bahagia karena rencananya berjalan mulus ditangan Kenandra. Di saat Kenandra menyadari jika Kia tak bersalah, Kia justru makin membencinya. Seorang anak lahir itulah yang membuat Kia bertahan. Kia hampir menyerah namun keadaan berbalik arah, Kenandra berubah dan terus mencari keberadaan Kia yang menghilang. Itu yang membuat Kia bimbang bertahan sakit pergi pun juga menyakiti hati

Safiya harus menerima perjodohan yang pilih oleh ayahnya dengan duda anak dua Abram Kinoz, seorang pewaris perusahaan tekstil sang Kakek. Setelah melewati pernikahan, Safiya berharap bisa sampai ke tahap selanjutnya. Namun, sayangnya, rencana tidak berjalan mulus. Maxim anak dari suaminya adalah sesorang yang penah dekat dengan Safiya waktu di SMA. Akankah Safiya kembali ke cinta lamanya? Atau mungkin akan terus mencintai suaminya yang Om-om itu? Maxsim Kinoz kembali menawarkan cinta yang sulit ditolak oleh Safiya.

Mandulnya Khalisa dijadikan alasan oleh suaminya untuk mengkhianati wanita itu dengan Sandra, sahabatnya sendiri. Pernikahan yang tadinya hangat pun kini berubah jadi penuh rasa sakit. Setelah bercerai, Khalisa terpaksa menikah dengan pilihan orang tuanya, seorang duda beranak satu. Tak hanya belum mengenal pria itu, sang duda ternyata bersikap dingin dan arogan padanya. Akankah pernikahan tanpa cinta itu bisa mendatangkan kebahagiaan? Bagaimana akhir pernikahan antara janda dan duda itu?

Cantik menarik dan pintar tak membuat hidup Kinanti baik-baik saja. Ia gadis yang menyenangkan, baik, sopan juga jujur dan beretika. Takdir mengharuskan ia dinikahkan secera paksa dengan Kekasihnya sendiri, kesalahpahaman warga membuat Kinanti dan Sadewo dinikahkan secara siri oleh keluarga. Memang aneh terdengar di telinga, tapi itu nyata adanya. Tepat saat itu seorang lelaki menyebutkan namanya di depan sang Ustadz. Jelas sekali jika lelaki itu seolah enggan menatap kedua netranya. Kinanti hanya bisa menghela napas meski pada akhirnya kata sah pun terlontar dari mulut Sadewo Abimanyu yang berada di depan Ustadz itu. Sadewo Abimanyu, lelaki yang hanya singgah psebentar dalam kehidupan Kinanti. Lelaki itu yang membiayai kuliahnya yang banyak memberi kenangan manis selama dua tahun bersama. Hingga setelah sepuluh tahun lamanya tak berjumpa. Kinanti menjadi pengasuh keponakan Sadewo. Mereka kembali dipertemukan, meskipun jujur Kinanti begitu kesulitan mengingat wajah lelaki itu.Mereka saling menghindar dan saling melupakan, namun siapa sangka karena pertemuannya kembali, benih-benih cinta itu masih ada dan makin membuat mereka saling melengkapi satu sama lain. Bayang-bayang masa lalu yang tak bisa ia hindari dan tak bisa ia tepis dari hati dan pikirannya. Hingga akhirnya Kinanti menyadari sesuatu bahwa ia adalah satu-satunya lelaki yang menduduki tempat tertinggi di hatinya.

Air mata Eliana akan bicara saat mulut tak mampu lagi menjelaskan rasa sakit, sangat menyakitkan dari apapun. hingga Eliana tak lagi. mampu bertahan. "Aku talak kamu...Kita berpisah Eliana," setelah lama terdiam akhirnya, keluar juga kata itu. "Aku telah salah menduga El, karena kau tak becus mengurus anak." "Kau perempuan aneh." "Aku tidak bisa lagi hidup bersamamu. Besok aku pergi, aku harus menyelesaikan urusan bisnisku di luar kota, aku harap jika aku kembali kau sudah pergi." Eliana begitu terpukul mendengar perkataan suaminya. ia menutupi wajahnya dengan penuh air mata. "Ya, aku terima talakmu." Satria begitu mencintai Eliana, sampai ia lupa dengan satu hal bahwa Eliana ingin dicintai sesuai keinginannya. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Ikuti terus kisah cinta mereka.