Junior

1013 Kata
Tata menyenggol bahu Keyla untuk melihat pemandangan di hadapan nya, "Liat tuh, Key" Keyla yang sedang makan mie ayam di kantin pun mendongak. "Kak Kevin, foto sama aku dulu dong! Dare nih dare" YHAAA "Kak Kevin, tanda tanganin buku aku dulu dong!" "Kak, aku ulang tahun loh, ucapin bisa kali" Kevin yang sedari tadi ingin masuk kantin pun dihadang oleh beberapa junior yang bisa dibilang penggemar nya. Bukan nya Kevin sendiri yang merasa risih, tapi semua kelas XI yang lewat juga mengerutkan dahi nya. Walaupun Keyla mencoba untuk menghiraukan pemandangan yang sangat menjengkelkan itu, tetapi tetap saja rasanya ia ingin menarik tangan Kevin untuk masuk ke dalam kantin dan duduk dihadapan nya. Tata merapatkan tubuhnya dengan Keyla dan mendekatkan mulutnya di telinga Keyla, "Key, junior kita tahun ini, ganas - ganas kayaknya" "Bodo amat ah gak peduli. Mereka gak ngusik hidup gue, jadi biarin aja lah" jawab Keyla santai dan kembali menyantap mie ayam di miliknya. "Lagian salah juga sih kenapa Kevin nanggepin mereka?" ucap Tata melantur dan pergi mengambil siomay pesanan nya. Lagian salah juga sih kenapa Kevin nanggepin mereka. Perkataan Tata cukup membuat Keyla terdiam. Memang benar, jika Kevin cuek dengan para junior itu, mungkin dia bisa masuk ke kantin daritadi. "Keyla, sendiri aja?" Lintang yang muncul begitu saja dihadapan Keyla yang sedang melamun hampir saja membuat Keyla jatuh ke belakang. Keyla menggeleng, "Oh engga, itu si Tata lagi jalan kesini" Tata pun kembali duduk disamping Keyla. Kepalanya langsung tertunduk ketika melihat didepan nya ada Lintang, "Eh ada Lintang" Melihat Tata, Keyla tertawa, "Tang, ini si Tata takut sama lo" "Yaelah Ta, lo gak ada hubungan nya sama Kevin kok. Jadi tenang - tenang aja" jawab Lintang biasa saja walaupun tahu bahwa pendapat Keyla setelah mendengar jawaban nya pasti langsung kesal. Keyla masih diam dengan tatapan lurus ke depan. Lintang pun membalikan tubuh sehingga tau apa yang dlihat Keyla dari tadi. "Key, lo cemburu?" tanya Lintang. Keyla memutar kedua bola mata nya, "Ya menurut lo aja deh gimana, Tang" "Tadi kak Lintang ya?" "Ha itu kak Lintang ketos?" "Kak Lintang!!!" Lintang segera menarik Rio yang sedang ada tidak jauh darinya, "Yo, itu beresin ya" Rio mengangguk dan menahan para junior itu untuk tidak menyerbu Lintang dan meminta foto atau tanda tangan seperti yang mereka lakukan kepada Kevin. Kalo Angkasa ngeladenin, tapi kalo Lintang nyuekin. Dua dua nya punya dampak negative dan positive sih, tapi dalam hal ini kayaknya gue lebih suka cara Lintang dalam nanggepin nya. "Key, kalo Kevin jadian sama ade kelas gimana?" tanya Tata dengan wajah polos nya. Jika yang menanyakan pertanyaan menyebalkan itu bukan Tata, mungkin Keyla sudah meneriaki nya untuk tidak mengatakan hal itu. Keyla langsung melempar tatapan tajam nya ke Tata, "Jangan sampe" "Kalo beneran gimana?" timpal Lintang. "Gue udah ditinggal pacaran sama Angkasa entah untuk berapa kali. Dan lo tau sendiri dia juga HTS 'kan sama Shemi? Jadi ya mungkin, yaudah" jelas Keyla sok tegar padahal sih sebenernya dia kesal sekali. Lalu Lintang memakan sepiring batagor dengan lumuran sambal kacang pesanan nya, "Terus kenapa masih perjuangin?" BOOM! Tipe Lintang, sekalinya ngomong, nyelekit banget. Rasanya tuh benar benar sangat kerasa. "Ya nama nya juga udah sayang, Tang" timpal Rio yang sudah balik dari mengamankan para adik kelas itu. "Sespesial itukah Kevin di mata lo?" tanya Lintang yang lagi - lagi memojokan Keyla. Rio memasang wajah meledek nya, "Nasi goreng kali ah spesial" Tata yang sepertinya baru mendapat ide mangcungkan jari telunjuk nya dan menyengir, "Oh iya Key, kata pepatah, yang spesial akan tergantikan oleh yang selalu ada loh" Stupid, Tata. "Angkasa itu nama panggilan sayang lo buat dia kan, Key?" tanya Rio yang ikut - ikutan dalam obrolan ini. Keyla mengangguk. Lintang bergumam sebentar, "Panggilan sayang Kevin buat lo apa?" BOOM! "Key, ngapain lo sama dia?" Suara dingin itu kembali terdengar. Namun kini lebih tajam. Ketika mendengar suara Kevin yang terdengr sangat tidak suka, sontak Lintang mengatur ekspresi wajahnya menjadi bersahabat, "Eh Kev, udah ngeladenin penggemar nya?" Kevin yang menyadari sindiran itu tersenyum kecut, "Pergi lo dari sini" Lintang bangkit dan mengulurkan tangan ke Keyla, "Ayo, Key" Keyla terdiam berada dalam kondisi seperti ini. Keyla tahu bila ia menuruti Lintang, pasti Kevin akan tambah lebih marah. Tetapi jika ia menolaknya, itu justru terlihat Keyla sangat mengharapkan Kevin. Walaupun iya. Seenggaknya, Keyla harus jual mahal sedikit. Apalagi melihat pemandangan tadi. Kevin menatap mata Keyla lekat - lekat. Sampai akhirnya Keyla menunduk, "Lo lanjutin aja jumpa fans nya, Sa. Ayo, Tang" Bangga dengan jawaban Keyla, Lintang melemparkan senyum gue-menang untuk yang kesekian kalinya ke Kevin. "Hai, Kevin. Tinggal tunggu notif i********: aja ya pada tag foto sama lo" ledek Tata dengan diakhiri uluran lidahnya.   ☆~○~☆   "Key, lo ngambek ceritanya?" suara nya terdengar samar samar karena sepertinya kondisi disana sedang ramai. "Bukan ceritanya lagi" jawab Keyla dengan memanyunkan bibirnya. Terdengar hembusan nafas disana, "Oh ayolah, gue 'kan mau jadi orang baik" "Udah ya Sa, gue cape" jawab Keyla malas malasan. "Cape kenapa?" Cape karena sudah terlalu lama memendam rasa ini, Sa. "Udah cape ngeliat lo sama Shemi, sekarang sama junior. Bye" Keyla langsung mengakhiri pembicaraan dan merebahkan dirinya ke kasur. Mau bilang cemburu sih, tapi gak ada hak, gimana dong? Tok tok tok "Keyla" panggil Bunda Keyla dari luar sana. Keyla menutup wajah nya dengan bantal, "Kenapa, Bun?" "Ini kamu mesen makanan?" tanya Bunda dengan bingung. Kebetulan Keyla baru pulang sekolah dan lapar, Keyla langsung membuka pintu. Dilihatnya Bunda sedang memegang sekotak pizza, coklat, dan minuman. "Iya ini aku yang pesen" kata Keyla sambil membawa makanan itu masuk dan menutup pintu kamar nya kembali. Semoga ini dari Angkasa, umpat Keyla dalam hati. Seperti di film film atau kisah percintaan remaja masa kini, ada kertas terselip di dalam nya. "Daripada lo nunggu orang yang gak pasti, apa guna nya gue yang udah pasti di depan lo ini?" Setelah membaca sederet kalimat itu, Keyla langung bisa menyimpulkan bahwa itu adalah, Lintang. Tiba - tiba hp Keyla bergetar kembali dan ternyata ada telfon dari Kevin. "Maaf, Key" lagi - lagi suara rendah Kevin terdengar dari sebrang sana. Udah, lo gak salah, ini mah gue aja yang terlalu berharap.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN