Bab 2: Tentang Kita

737 Kata
Awalnya itu bukan cinta dan Kita hanya sekedar kenalan tanpa rasa, dan saat rasa itu mulai ada, yang aku tahu aku hanya ingin ada kamu denganku.. "Hello sayang, tumben kamu telfon aku jam segini?" Sapa Mika setelah menjawab panggilan masuk dari Arga. "Aku mau ngasitau kamu kalo hari ini..." Terdengar suara Arga yang mengantung ucapannya dari ponsel Mika dan dengan was-was Mika menunggu lanjutan dari kata-kata Arga, tentunya dengan jantung sedikit berpacu lebih kencang dari normalnya, yah walaupun Dia sudah berusaha siap dengan kemungkinan Arga akan mengatakan bahwa Kencan mereka batal lagi. "Aku mau bilang, kamu siap-siap yah dandan yang cantik malam nanti malam aku jemput kamu" Sambung Arga yang berhasil membuat senyum manis Mika mengembang layaknya bunga mawar yang bermekaran di taman bunga. "Kamu serius? kamu nggak lagi prank aku untuk buat aku happy sesaatkan?" Tanya Mika memastikan. "Aku serius sayang," Kata Arga yang kembali membuat senyum Mika makin lebar. "Ya udah, aku kerja dulu, love you sayang." Sambung Arga mengakhiri panggilannya. "Cieee, yang senyum-senyum sendiri habis di telpon belahan jiwanya." Goda Lila yang melihat sahabatnya itu tak lepas senyumnya meskipun tak lagi berbicara dengan Arga. "Iihh apaan sih kamu" Mika memukul-mukul pelan pundak Lila dengan centilnya. "Jijik Mik, nggak ada imut-imutnya kamu gitu" "Kirain," Lalu mereka berdua tertawa bersama *** Sudah hampir dua jam Mika bolak-balik menganti bajunya dan berdiri melihat pantulan dirinya di cermin namun tetap saja dia merasa tak puas dengan penampilannya. Malam ini dia ingin kelihatan luar biasa, dia ingin kelihatan mempersona saat nanti bertemu dengan Arga, apalagi selain kencan mereka yang sudah tiga Kali gagal itu dia juga sudah seminggu ini tak bertemu dengan Arga di karnakan kesibukan Arga dengan bisnisnya yang baru ia rintis. Tok! Tok! Tok! "Iya masuk" Teriak Mika dari dalam kamarnya saat mendengar suara pintu kamar yang diketok. "Astaga, Tuhan, ini habis gempa ya disini? berantakan banget." Ucap Lila yang melihat kamar Mika persis seperti kapal pecah. "Baju berserakan di mana-mana, kamu ngapain sih?" Sambung Lila lagi. "Cobain baju tapi dari tadi nggak ada yang bagus di aku." Jawab Mika menghela nafas. "Tau deh yang pengen ketemu belahan jiwa yang seminggu ini nggak ketemu dan ingin terlihat wow." "Udah deh, nggak usah ngeledek, mending kamu bantuin aku milih baju yang mana yang bagus." "Perasaan ini baju bagus semuanya deh." "Iya tapi aku pake nggak ada yang cocok Lil," "Ya udah sini cobain satu-satu, kalo di pikir-pikir kamu emang harus kelihatan wow sih malam ini, biar Arga nggak berkedip matanya." Dan akhirnya Lila sebagai sahabat membantu memilih baju yang akan di pakai Mika malam ini. *** Setelah selesai berdandan Mika dan Lila menunggu Arga dan Arfan di luar rumah berharap pacar mereka masing-masing akan terpesona, Mika dengan gaun pink selututnya di padukan dengan blazer berwarna hitam sedangkan Lila dengan atasan putih di padukan dengan bawahan rok pencil yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang indah. "Mik, itu mobilnya Arfan sama Arga," Kata Lila menunjuk ke arah Mobil yang memasuki perkarangan rumah. "Sayang kamu cantik banget malam ini, aku jadi ngemes." Kata Arfan yang turun dari mobilnya langsung mencubit pipi Lila manja. "Ooo, jadi malam ini aja aku keliatan cantik?" "Kamu cantik sayang, tiap hari kamu cantik tapi malam ini kamu sangat-sangat cantik." Jelas Arfan cepat sebelum pacar tercintanya itu ngambek, dan ucapan Arfan di balas senyum malu-malu dari Lila. "Hii, Fan, Lil, apa kabar?" Sapa Arga yang juga turun dari mobilnya. "Baik, loe sendiri gimana bro?" Sahut Arfan menyalami tangan Arga. "Baik gue." Sahut Arga. "Cie, orang sibuk yang baru kelihatan." Timpal Lila, yang hanya di balas senyum oleh Arga. "Kamu udah siap?" Tanya Arga melihat ke arah Mika yang sedari tadi menahan bahagia karna melihat laki-laki yang rindui selama seminggu ini tak ia temui. "Iya udah." Sahut Mika malu-malu. "Kalo gitu kita berangkat sekarang atau gimana?" Tanya Arga kepada tiga orang yang berdiri di hadapannya itu. "Kalo cewek-cewek udah pada siap, kita pergi sekarang aja." Sahut Arfan. *** "Maaf ya, belakangan ini aku sibuk, aku jarang punya waktu buat kamu." Arga membuka pembicaraan saat Mika sudah duduk di sambingnya di dalam mobil. "Iya nggak pa-pa, aku ngerti kok kamu sibuk." Sahut Mika pengertian. "Maaf sayang ya," Tangan Arga meraih tangan putih Mika dan menggenggamnya "Iya sayang nggak pa-pa," Sahut Mika tersenyum, "Aku janji nanti aku bakalan luangin banyak waktu buat kamu," "Iya, kamu kan baru merintis bisnis kamu jadi aku ngerti kok kalo kamu itu lagi sibuk-sibuknya sama bisnis kamu." Jawaban bijak diberikan Mika dan itu membuat Arga legah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN