foto

869 Kata
setelah didapat tempat yang pas untuk duduk kita pun langsung duduk berdua diatas kayu yang cukup besar tapi sudah dibuat macam tempat untuk duduk para wisatawan yang ingin menikmati suasana bukit, apalagi pas dipinggir tebing yang begitu pas banget untuk melihat pemandangan kearah kota dibawah sana dan pepohonan yang hijau membuat pemandangan terasa semakin indah dipandang. tapi tenang walaupun tebing, tapi sudah di buat dengan pasangan batu dan besi-besi supaya tidak terjadi longsor, karena kalau longsor jalan-jalan yang dibawah sudah pasti tertutup "pas banget dapat tempat yang juga menarik disini" (Tia) sambil menyenderkan kepalanya dipundakku "kirain mau protes" (fariel) "gak dong, aku gak akan protes lagi dan ngambek lagi" (Tia) yang sedang asik memainkan HP ku untuk memoto pemandangan juga berselfi tentunya dengan gaya dua jarinya berbentuk V, karena hampir banyak cewe juga, jika sudah main camera sudah pasti selfi-selfi pasti gak akan ketinggalan, sedangkan HP nya sendiri didalam tas kecilnya Aku hanya mengikuti apa yang dia mau untuk ikut berselfi dengan gaya yang cukup aneh menurutku, tapi aku hanya diem dan mengikutinya walaupun menurutku sedikit alay. tak lupa pula meminta tolong kepada orang yang disebelah untuk memotokan kami "kak, boleh minta tolong gak, fotokan kami" (Tia) kepada pengunjung juga "boleh, sini kak biar ku bantu" ucapnya "nih, nanti aku bantu untuk gantian kalian juga berfoto berdua" (Tia) sambil menyarahkan aku hanya geleng-geleng kepala melihatnya yang selalu meminta tolong kepada yang disekitarnya hanya untuk berfoto berdua, seperti tadi pagi ketika dikebun buah dan akhirnya kita berdua berfoto dengan macam pola gaya yang dia inginkan, dari tatap muka, saling memunggungi, minta dipeluk dari belakang, memelukku juga, digendong dibelakang dan didepan kaya ratu apalagi dengan bunga-bunga yang melingkar di kepala nya yang menambah semakin seperti putri raja sungguhan, lalu berjongkok dihadapannya dengan satu lutut ditanah, menaruh bunga diatas telinganya dan masih banyak lagi gaya foto-foto yang lain. aku hanya mengikuti arahannya dia, takut kalau gak turuti akan ngambek lagi. dan setelah selesai dia langsung bergantian untuk memoto mereka seperti janjinya tadi setelah selesai kita kembali duduk lagi sambil memakan cemilan dan meminum minuman yang tadi kita beli, tak lupa pula sambil melihat hasil foto-foto tadi dan tak lupa langsung diposting foto ketika aku berjongkok seolah sedang memberikan bunga plastik, menaruh bunga di atas telinganya dan sedang digendong kaya putri dan Pangeran tak lupa dengan caption "kan kupeluk selamanya 'bidadariku' i love u". dia pun tak lupa memposting lewat HP nya dengan foto yang sama dengan captian sedikit berbeda " camiku, pangeranku, dan imamku i love u " setelah berkutat dengan HP dia dan juga sudah sore ia langsung ngajak makan "yank makan yuk, laper" (Tia) sambil mengusap perutnya "yok, mau makan apa" (fariel) "nasi goreng atau mie goreng kuah juga boleh" (Tia) menunjuk warung makan disebrang jalan dan kita pun berdiri lalu berjalan ke warung makan yang ditunjuk olehnya dan mencari tempat duduk tapi penuh "gimana yank, penuh tuh" (fariel) "kan bisa makan diluar gak harus didalam" (Tia) "pak mie goreng kuah dua minumnya air putih hangat aja, boleh diantar kesana gak, saya duduk disana karena tempatnya dah penuh" (Tia) ucapnya panjang lebar dan menjelaskan ke pemilik warung "boleh, iya nanti saya antar, ditunggu aja ya pesanannya" ucap pemilik warung "ok makasih ya pak, permisi saya tunggu disana" (Tia) "gimana beres kan, Astria gitu" (Tia) ucapnya dengan menyombongkan diri "iya Astria ku ter sayaanggggg" (fariel) bisikku Kita pun kembali ke tempat yang tadi untuk kita duduk. sambil menunggu pesanan datang kita menikmati cemilan keripik ubi yang masih ada karena belom sempat dibuka, yang niatnya mau dimakan bareng dengan mie goreng kuah. Dan tak lupa pula manjanya kumat lagi, yaitu meminta disuapin makan keripik nya, akhirnya pesanan pun datang "bang dak kakaknya ini pesanannya" ucapnya yang mengantarkan makanan, sambil memberikan mangkok berisi mie goreng kuah kepada kita dan minuman air putih hangat yang di letakkan diatas tanah, karena gak ada meja disini, hanya ada kayu untuk duduk, jadi gak masalah dan disebelah kita juga sama sedang menikmati makanannya "makasih" ucapku bersamaan dengannya "iya sama-sama, silahkan dinikmati, saya permisi dulu, kalau ada yang kurang tinggal kesana saja ya, dan nanti kalau sudah selesai saya ambil sendiri gak perlu diantarkan" (pegawai) "iya, makasih" (Tia) dia menganggukkan kepalanya dan langsung pergi. kita langsung menikmati makanannya "mau disuapin gak" (fariel) yang mencoba menggoda dan tersenyum kearahnya "gak usah" (tia) yang sedang menyendok mie "yakin, ntar nyesel karena gak disuapin" (fariel) dengan menaikkan satu alisnya "iya bambang" (Tia) lalu menatap ku "namaku bukan bambang, jangan main ganti nama" (fariel) "iya camiku tersayang, dah ya ngobrolnya, kita makan dulu sebelum dingin, ntar gak enak mienya" (Tia) sedangkan aku hanya ngangguk karena sudah memasukkan mienya kedalam mulut "pasti ga berdoa, tau-tau mulut dah penuh kayak gitu" (Tia) yang melihatku sedang mengunyah aku hanya mengacungkan jempol bertanda sudah berdoa sebelum makan, jauh sebelum menawari untuk menyuapinya dan kami pun makan bareng tanpa ada suara kecuali suara sendok. dan kita pun selesai dengan makannya "sini mangkoknya biar kutumpuk" (fariel) sambil meminta mangkok kosongnya setelah Tia memberikan mangkok kosongnya aku letakan mangkoknya ditanah, dan kuambil air minum lalu kuserahkan "nih minum dulu, jangan kaya ular habis makan gak minum, ntar seret 'haus'" (fariel) sambil menyerahkan gelas berisi air minum Tia pun langsung menerima dan meminumnya hingga tersisa setengahnya dan meletakkannya sendiri ketanah
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN