Curiga

1057 Kata
Empat hari sudah kak Rama di rawat.Sejak berkenalan dengan Rara ,aku mencurigainya kalau dia mendekati kak Rama karena ada maunya.Diam- diam aku mencari informasi tentangnya. Rara tinggal di Panti Asuhan,dia menjadi guru privat anak-anak orang kaya.Kesehariannya tidak ada hal yang mencurigakan selama aku mengikutinya. Tapi suatu hari Ketika aku mengantar kak Salsa pergi belanja.Aku melihatnya sedang berjalan di salah satu mall terbesar di kota kami.Dia berjalan bersama seorang pria.Bergandengan tangan,bercanda tawa mesra banget.. "Kak,kakak tau tentang pacarnya kak Rama gak?"tanya ku pada kak Salsa "Ya Rama pernah cerita kalau dia sedang dekat dengan seorang wanita,kalau gak salah namanya Rara."jawab kak Salsa sambil memilih sayuran. "Sepertinya Rara itu mencurigakan ya kak..,?" Salsa mengerutkan keningnya "Maksud kamu pa Sil,..?" "Pasti dia deketan kak Rama itu karena ada maunya gitu.!" "Kamu ini,jangan berpikir negatif sama orang."marah kak Salsa "Waktu di rumah sakit kemarin kak,masak sich dia bilang ibunya yang nelpon.Tapi ku dengar dia manggilnya mas Doni.Emang da ya ibu namanya Doni.?" "Sejak kapan adik ku ini jadi pengusung ya...!"Senyum kak Salsa sembari memegang pipiku gemes. "Aduh....!!!Sakit kak.Coba kakak lihat itu."menunjuk ke arah Rara. Karena rasa penasaranku aku memberanikan diri untuk mendekatinya dan bertanya siapa pria yang sedang bersamanya. "Siapa dia...?!!"tanya ku ketus pada Rara "Ehhh...Silva ngapain kamu."tanyanya sok Ramah "Nganter kak Salsa,siapa dia.Selingkuhan..?!!"tanyaku terang-terangan. Kak Salsa yang ada di sampingku mencubit lenganku."apa sich,sakit kak..!!" Dia malah melotot padaku terus melempar senyum pada Rara. "Aduhh...Silva,mana berani aku selingkuh aku kan cinta sama mas Rama."jawabnya manja"Ini keponakan mbak Doni,tadi mbk nyuruh dia anter mbak membeli baju untuk mas Rama." "Keponakan tapi......?!!"belum selesai pertanyaan ku kak Salsa menarikku pergi. "Kenapa kak..?!"tanyaku kesal. "Kamu mau bikin ribut di mall,udah kayak detektif aja.Sopan dikit dong Sil.!"marahnya "Aku kan cuma gak mau kalau Kak Rama di sakiti sama wanita itu."kak Silva dengan refleks memegang dahiku. "Kamu gak sakit kan Sil.?" "Gak...!aku sehat kak,emang kenapa..?" "Sejak kapan adikku yang Manja,super Jutek sama Rama kini jadi perhatian padanya.?"tersenyum mengejek "Sejak liburan yang membuat kak Rama masuk rumah sakit,dan sejak kemarin setelah Nakula meberitahu sedikit tentang masa lalu kak Rama.!" "Pantesan.." "Kenapa kak Salsa gak pernah ngasih tau aku sejak dulu sich kak,kenapa kalian menyembunyikan semua dari aku kak.?" "Rama yang memintanya,kakak hanya menurutinya." Selesai belanja kita pun langsung menuju parkiran.Aku menunggu di dalam mobil,sedangkan kak Salsa memasukkan belanja'an karena hari ini Kak Armand kakak tertua kami akan datang.Maka kita belanja banyak. Kubuka jendela mobil agar udara masuk,tak sengaja aku lihat di dalam sebuah mobil ada Rara sedang berciuman dengan Doni. "Masak iya...keponakan sedekat itu,sampai ciuman segala."kataku dalam hati.Lalu ku ambil handphone yang ada di dalam tas kecilku,ingin ku foto kemesraan mereka dan kutunjukkan pada kak Rama. Belum sempat aku mengambil photo mobil mereka melaju meninggalkan parkiran. Aku dan kak salsa pulang,di perjalanan ketika lampu merah.Sku melihat mobil yang di bandara yg Rara bersama laki-laki berbelok ke sebuah hotel.Ingin aku menyusulnya,namun kak Salsa melarangku. Dengan pikiran penuh pertanyaan,Aku pulang menuruti kak Salsa. "Tete Silva...."teriak seorang anak berumur 10 tahun dan 7 tahun datang menghampiriku. Kedua anak itu tak lain adalah Rendi dan Bela anak kak Salsa. "Aku kangen sama Tete,?!"ucap Bela sambil memelukku "Aku juga kangen sama Tete,kapan Tete nginap di rumah kami lagi.?"sahut Rendi gak mau kalah sama adiknya. Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka.Dulu sewaktu aku masih tinggal bersama kak Salsa,Rendi belum lancar bicara jadi Maksudnya ingin panggil Tante malah Tete,adiknya pun akhirnya ikutan sampai sekarang mereka memanggilku Tete. Ku ajak mereka masuk kedalam,di Sofa ruang keluarga ku lihat ada Ayah sedang ngobrol dengan kak Arman. "Ayah udah pulang kenapa gak bilang Silva,Silva kan bisa jemput Ayah..."aku memeluk ayahku yang sudah 1 bulan ini keluar kota karena kerjaan. "ka Arman mbk Mila sama Dara mana..?"tanyaku pada kak Arman sambil ke peluk kakakku karena sudah beberapa bulan kita tak ketemu. "Mbk Mila gak Ikut ibunya sedang sakit,sedangkan Dara dia kan udah kelas 9 banyak kegiatan di sekolah.Jadi dia gak ikut." Aku mengangguk paham "Ibu ke mana nggak kelihatan dari tadi,Yah..." "Ibumu menjaga Rama tadi dia diantar sama Devan."jelas ayahku "Ya...udah aku masuk kamar dulu,kak Yah.." Sesampainya di kamar belum sempat aku masuk kamar mandi,ingin membersihkan diri. Handphoneku berdering,ternyata itu Nakula.Ya sejam sekali dia selalu mengirim pesan kalau tidak ya langsung nelpon atau Vidio call. "Napa yang..?"tanyaku lembut "Kangen.."sahutnya "Lebay ." "Aku kan kangen sama Orang yang aku cintai,malah di bilang lebay." "Tadikan udah ketemu juga di Campus " "Aku kan maunya tiap Waktu bersama kamu." "Jadi bayanganku aja..hehehe." "Kalau bisa aku pasti udah lakuin." "Udah dulu ya aku mau mandi nich...tadi abis ngantar kak Salsa belanja.Jadi bau keringat badan aku." "Gak apa-apa kan aku tetap Vidio call,kamunya mandi..hahahahha?"Godanya sambil ketawa "Sejak kapan kamu jadi punya pikiran p####.?!!" "Jangan marah dong Yang aku cuma bercanda." "Candaku gak Lucu" "Ya..,maaf tapi bibirnya gak usah di majuin kayak gitu dong,jadi pingin gigit aku jadinya..." "Nakula......!!!"teriakku "Tambah marah nichh....kabur dulu ya,sampai ketemu nanti malam Sayang.Aku sayang kamu..!" Belum sempat aku jawab udah dimatiin handphonenya. Malam pun tiba,benar saja Nakula datang kerumah kali ini dia datang bersama Ibuku. "Malam Sayang...?!"sapanya sok lembut aku hanya diam. "Ibu kenapa bisa bareng sama Nakula.?"tanyaku mengalihkan perhatian Nakula. "Tadi Nakula,Romi sama Devan datang ke Rumah sakit.Lalu Ibu di suruh pulang karena Romi sama Devan nemeni Rama.Kata Devan Arman juga ada di sini ya..?"jelas ibuku "Ya Bu,mungkin dia sedang ada di kamarnya." "Mila sama Dara ikut gak..?" "Gak Bu,mbak Mila jagain ibunya yang sedang sakit sedangkan Dara banyak kegiatan di sekolah." "Ya dah Ibu masuk dulu.." "Ya Bu,tu di tunggu ayang bebnya di kamar.."godaku "Kamu..ini..!!malu dong sama Nakul!"mencubit pipiku embari berjalan meninggalkanku berdua. "Kenapa ...senyum-senyum.?!!"tanyaku pada Nakula yang dari tadi berdiri sambil tersenyum mendengar kan ku bicara sama ibu "Sadis amat ..."sahutnya "Yang kangen,jalan yuk...?!"ajaknya merengek "O...gahhh,dah malam." "Aku lapar,cari makan yukk ..?!" "Lapar tu di dapur banyak makanan." "Temenin makan ya,biar tambah semangat makannya." "Aku capek mau tidur" "Yang...masih marah ya...?Jangan suka marah ntar cepet tua...?" "Biar aja...!" "Marah aja terus,kalau tua kan enak aku cari yang baru." "Kalian kenapa sich...?"tanya kak Salsa. "Silva tu mbak ada pacarnya datang bukannya di kasih minum atau di kasih pa gitu,malah di cuekin...?" "Ngadu teruss..."sahutku "Silva ajak Nakula makan malam sana mbak tadi kan masak banyak,Nakula sini tu mas Riko sedang makan kamu ikut makan sana." "Makasih mbak.." "Kak Salsa kenapa belain Nakul sich,adiknya mbak itu siapa ya..?"tanyaku jengkel "Kamu ini,gak bersyukur punya kekasih sebaik Nakula.!"memarahiku sambil berjalan menuju meja makan.Disana semua orang duduk di kursi menikmati hidangan makan Malam.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN