L.U.K.A ( E )

2147 Kata

Hilal mengetuk pintu rumah Ellias berulang. “Ellias! Kau tidak di dalam?” Hilal mendesis. “Apa dia tidur?” Hilal pun mencoba membuka pintu, yang langsung terbuka. Hilal mengernyitkan dahi. Menengok pada CID, dan yang lain. “Tidak terkunci,” kata Hilal. Lalu, mendorong ke dalam pintu, yang terbuat dari kayu triplek itu. CID dan yang lain menyusul di belakang. Hilal menghentikan langkah. Menatap rantang makanan, yang belum di bereskan. Hilal yang merasa aneh, segera mencari Ellias. Ke kamar tidur. Kamar mandi. Setelahnya, dia kembali ke ruang tamu. “Ellias tidak ada,” kata Hilal. CID mendesah singkat. “Ada yang tidak beres.” “CID, kemarilah,” kata El. Memeriksa makanan di meja. CID mendekati El. “Ada apa?” “Makanan ini sudah agak basi. Coba cium baunya.” CID mengambil satu rantan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN