Abi sengaja menemuiku, ketika kegiatan imunisasi baru saja selesai. Teman dan para kader yang lain sibuk membereskan perkakas yang dibawa lalu kembali lagi ke puskesmas. Sementara aku, tertahan di sini. Abi bilang ada yang ingin dia tanyakan. Hampir lima belas menit, kami mengobrol basa-basi masalah pekerjaan hingga muncul pertanyaan Abi yang mengagetkanku. "Tolong jujur, kamu udah dijodohin, ya?" tanyanya memulai percakapan yang serius. Aku benar-benar terkejut, dari mana dia tahu rencana Mama. Kutatap sebentar laki-laki yang ada di sampingku ini. Ada sedikit rasa bersalah yang menghampiri. Harusnya aku jujur saja, apalagi setelah melihat keseriusan Abi. Akan tetapi, sebelum menerimanya aku juga belum tahu sejauh apa kesungguhannya. Aku tak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan, m

