Mimpi Buruk

1752 Kata

Selepas makan malam bersama keluarga, aku memutuskan istrahat di kamar sambil berselancar di dunia maya. Satu pesan masuk dari Abi membuatku betah untuk terus berbalas pasan darinya. [Ya, Bi. Kenapa?] [Nggak apa-apa, udah makan?] [Iya, baru selesai. Katanya mau cerita kemarin.] [Kapan?] [Ish, ngeselin. Gimana ujiannya?] [Ya, gitulah. Lusa baru selesai. Lusa aku jemput, ya? Boleh enggak?] [Serius?] [Masa bercanda.] [Ya, kali aja kan] [Kangen] Hah? Abi bilang kangen. Ini serius? Tiba-tiba senyumku mengembang sempurna, tak dapat dipungkiri Aku juga merindukan Abi. [Iya.] [Iya, apanya?] [Enggak tau. Ya, udah sana tidur.] [Kecepatan, Lis. Kamu enggak marahkan lagi kan, sama aku?] [Marah kenapa lagi?] [Cewek yang ngusilin, kamu itu.] [Enggak lah, santai aja aku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN