Zahra kini menemani zidan yang sedang menatap televisi nya dan sesekali anak nya itu melirik jam dinding.
Lalu menatap Zahra sebentar dan padangan nya kembali kearah tv, itu dia lakukan beberapa kali.
"Zidan mau apa sayang."tanya Zahra dengan mengelus kepala Zidan.
"Hmmm, papa akhir-akhir ini telat pulang ya ma." Zahra menatap jam yang sudah menunjukan hampir pukul lima sore.
"Iya, mungkin papa lagi sibuk. Nantik kalau papa nggak sibuk lagi, papa pasti pulang cepat."kata Zahra mencoba memberi anak nya pengertian.
Zidan menatap nya sangat lama.
"Zidan kangen papa ya, gimana kalau kita telfon papa." Zidan mengangguk semangat.
Zahra pun mengeluar kan ponsel nya dan mengklik nomor Carlos.
Dan tak lama terlihat seorang pria dengan wajah lelah nya namun tetap tersenyum menyapa mereka.
"Hallo papa." Sapa Zidan dengan tersenyum sangat manis
Ia melihat suaminya tersenyum hangat kearah Zidan membuat hatinya luluh melihat senyuman manis itu.
"ya sayang." Jawab carlos
"Papa hari ini pulang cepat ya." Ucap Zidan, penuh harap
"Ok sayang, papa bakal usaha kan ya."katanya sedikit ragu, Zahra mengerti, suami nya tak kuasa bilang 'tidak' karena tak mau melihat raut kecewa dari wajah anaknya yang sekarang menatap nya dengan binar kebahagiaan.
"Ok aku bakal tunggu papa pulang." Ucap nya lagi. Carlos tersenyum mendengar perkataan Zidan.
" ok sayang, kasih hp nya ke mama, papa mau ngomong sebentar."suruh Carlos.
"Ini mah, papa mau bicara."katanya dengan tersenyum riang.
" hallo sayang." Panggil Zahra kepada suaminya.
" sayang kaya nya aku bakal pulang telat, tapi aku bakal coba nyelesain pekerjaan ku dengan cepat." Kata Carlos penuh sesal, ia juga bisa melihat wajah lelah suaminya.
"Iya, nggak papa sayang. Aku bakal kasih Zidan pengertian, jangan sampai telat makan ya."ingat Zahra kepada Carlos, pria itu memang suka telat makan jika tidak diingatkan.
"Iya sayang, ini sebentar lagi aku mau ada pertemuan direstoran hotel bintang lima, aku akan makan disana, kalian tidak apa-apa kan jika makan berdua." Kata Carlos lesu.
Zahra tersenyum "tidak apa-apa sayang. Ya udah kamu hati-hati." Carlos tersenyum sembari mengangguk.
Lalu zahra memutus kan sambungan telfon itu.
Ia menatap anak nya yang menatapnya juga. Zahra tersenyum kearah zidan dan dibalas dengan senyum sangat manis.
"Zidan, hari ini nggk papa ya makan berdua sama mama, papa hari ini sangat sibuk, papa sibuk kerja buat zidan bisa sekolah dan bisa beli mainan baru untuk Zidan.
Anak nya mengangguk "iya ma, nggk papa."ucap nya dengan tersenyum manis.
Dilain tempat Carlos tengah sibuk bersiap-siap akan berangkat,Lalu ia berjalan keluar ruangannya.
"Mobil nya sudah kamu siap kan,Lisa "ujar Carlos
"Sudah pak."kata nya dengan sangat lembut dan juga gemulai.
"Terimakasih."mereka pun beriringan menuju mobil.
Carlos duduk dibelakang, sedangkan lisa duduk disebelah supir
Ternyata hotel nya cukup jauh dari kantor dan itu sangat lah melelah kan.
"Semua berkas sudah siap kan."kata Carlos seraya berjalan tanpa menoleh kearah Analisa sekretarisnya
"Sudah pak."
Carlos mengangguk dan setiba diruang meeting mereka pun memulai rapat nya.
Lisa menghapiri Carlos seraya memberi kopi dan meletakan dimejanya, dengan sengaja wanita itu sedikit menunduk.
"Terimakasih." Lisa pun membalas dengan senyum genit.
Lisa sangat tau bahwa carlos sangat suka dengan kopi dan dia dengan inisiatif nya membeli kopi setiap mereka rapat diluar.
dan dengan tanpa rasa curiga Carlos menyesap minuman tersebut.
Waktu berjalan sangat cepat, akhir nya semua pekerjaan nya selesai Dan lumayan melelahkan.
Dan besok Carlos harus terbang keluar negeri, untuk menghadiri acara pertemuan.
Entah kenapa saat rapat tadi badan Carlos sedikit aneh, ia berkeringat dingin dan dibawah sana menegang begitu keras membuat ia selalu meringis.
saat dia berjalan menuju lift, Carlos sesekali meringis sambri meraba kejan**** nya.
Carlos seketika mengerang saat merasakan gairah melanda berkali-kali lipat.
Lisa yang melihat itu pun bergegas memapah carlos menuju lift dan entah sengaja atau tidak wanita itu menggesekan pay**** nya di d**a Carlos, karena posisinya carlos memeluk bahu lisa, sedangkan wanita itu memeluk pinggang carlos.
Saat lift tertutup dengan berani Lisa membelai kejan**** Carlos, membuat pria itu semakin frustasi ingin dipuaskan sekarang juga.
"Arrgggh apha yang kau lakukan Lisa." Kata carlo saat merasakan nikmat saat wanita itu membelai nya dibawah sana.
"Bukan kah ini nikmat pak."bisik nya menggoda.
Ia mebelai d**a Carlos begitu sensual membuat pria itu sekali lagi mengerang penuh nikmat.
Dentingan lift membuat aksi nya berhenti membuat Carlos bernafas lega dan sekaligus merasa kecewa secsra bersamaan l.
Tapi bukan nya ia membawa nya menuju lobby, wanita itu malah membawa Carlos kesebuah kamar disalah satu hotel tersebut.
Ia menutup pintu dan langsung menerjang tubuh carlos.
Carlos yang dilanda gairah pun membalas sama brutal nya.
Dan malam ini Carlos berhasil menodai pernikahan nya, menodai kepercayaan anak dan istri nya.
dengan b***t nya mereka melakukan layak nya binatang buas yang haus akan kepuasan.
Disisi lain zahra tengah menemani anak nya menggambar sembari menunggu waktu tidur, suaminya belum juga pulang padahal sudah hampir pukul sembilan malam.
"Sudah ma."ucap zidan senang, Zahra melihat sebuah gambar pria bertopeng, pakaian nya seperti supermen.
"Waah bagus, kenapa Zidan gambar papa pake baju super hero."tanya Zahra.
"Karena papa seperti pahlawan untuk ku dan juga mama, papa masih tetap menjaga kita dan memperhatikan kita walau pun dia sangat sibuk, makanya kalau suatu saat nantik tuhan mengizinkan aku untuk berumur panjang, aku ingin seperti papa yang menyayangi keluarganya tampa kenal lelah."jelas Zidan tersenyum.
Zahra tertegun mendengar ucapan anak nya itu, disaat anak lain akan mengatakan jika aku besar nantik ingin seperti papa beda dengan Zidan yang mengatakan suatu saat nanti jika tuhan mengizinkan nya untuk berumur panjang. kata-kata itu sekan mengatakan kalau anaknya yang tak lama lagi akan dipanggil oleh tuhan.
Air mata zahara terjatuh "kenapa Zidan berkata seperti itu sayang, Zidan pasti akan tumbuh besar dan menjadi pria yang dewasa, pria tampan kebanggaan mama papa." Zidan pun langsung memeluk Zahra dan menatap mata Zahra, tangan kecil itu mengusap pipi Zahra yang basah.
"Mama jangan nagis, Zidan jadi sedih liat mama nangis, Zidan nggk nakal kok."kata anak nya dengan polos.
Zahra kembali memeluk zidan begitu erat.
"Jangan pisah kan kami tuhan, aku sangat menyayangi malaikat yang kau titip kan untuk ku."kata Zahra dalam hati.
Zahra yang tengah besedih kini memeluk anak nya dengan erat, sedang kan Carlos tengah mengerang begitu nikmat bersama sekretaris nya dikamar yang begitu panas akibat terbakar oleh gairah
Betapa b***t nya Carlos menggauli wanita yang bukan istri nya.
disana benih-benih cinta kedua nya mulai tumbuh, walau carlos sedikit menyangkal nya.
"Aku akan pulang, siap kan penerbangan besok. "Ujar Carlos sambil memakaikan pakaian nya kembali.
Bisa ia lihat raut kecewanya Lisa, namun Zidan lebih penting dari apa pun.
"Baik pak."katanya dengan sopan
Setelah itu Carlos pun pulang kerumah, ia merasa lelah dan mengantuk.
Sesampai dirumah Zidan menyambutnya dengan bahagia. Anak nya belum tidur padahal hari sudah sangat malam
Tangan mungil itu menyodor kertas penuh coretan warna, Zidan dengan bangga memperlihat kan sebuah gambar buatan nya sendiri, ia menggambar kan Carlos dengan pakaian super hiro kesukaan nya, disana ada tulisan dibagian atas gambar. papa pahlawan
Betapa manisnya Zidan, membuat hati nya menghangat "gambar nya bagus."
"Benarkah"katanya dengan senang, dan Carlos membalas nya dengan anggukan. Sembari mengecup kepala anak nya.
"Oh no papa, jangan cium aku. Papa baru pulang dan sangat bau."kata anak nya jujur dengan raut polos
Mendengar perkataan anak nya seketika Carlos salah tingkah padahal Zidan sudah biasa mengatakan hal seperti itu.
"Sayang aku sudah menyiapkan air hangat, kau besok ada penerbangan kan, aku sudah menaruh semua keperluan mu dalam koper." ini yang sangat ia sukai dari istrinya, sangat cekatan. Carlos tersenyum ia tidak berani mendekati istrinya, karena takut bau dari atas dosa nya bisa tercium oleh wanita cantik itu.
"Terimakasih sayang."tanpa ciuman seperti biasa carlos langsung kekamar untuk membersihkan tubuh nya.
Zahra hanya tersenyum melihat suaminya sangat aneh.
Beruntung Zahra menelfon Lisa tadi menanyakan jadwal suaminya, ternyata Carlos memang sangat sibuk untuk beberapa bulan kedepan.
Keesokannya carlos sudah berada di pesawat, ia sibuk dengan menatap laptop, begitu pun dengan Lisa
Cuckup lama diperjalanan mereka memutus kan untuk istirahat terlebih dahulu.
Besok pagi nya Carlos mulai disibukan dengan pertemuan dengan beberapa pembisnis lain nya.
Saat carlos tengah berbaring entah kenapa ia mengingat Lisa. Bagai mana tubuh nya berkeringat dibawahnya desahan nya dan tak lupa bibirnya yang seksi.
Membayangkan saja sudah membuat nya tegang.
Lisa sangat profesional ia tidak membahas kejadian waktu itu, ia mulai bersikap biasa malah terkesan menjauhinya
Dengan cepat Carlos memanggil Lisa untuk ke kamarnya, ia sangat merindukan wanita itu, ia begitu merindukan tubun wanita itu, harum tubuh lisa membuat nya begitu candu belum lagi permainan gadis itu ranjang sangat aaahh sangat nikmat.
memikirnya saja membuat pikiran nya gila.
"Ada apa bapak memanggil saya" kata nya dengan sopan.
Ia sangat cantik dengan pakaian tidur sutra dilindungi oleh jubah warna senada dengan gaun gadis itu.
Warna merah ternyata sangat cocok ditubuh langsing Lisa, pikirnya.
"Aku merindu kan mu."kata Carlos jujur.
Pria itu mendekati lisa lalu mencium tengkuknya, bibir nya berjalan menyusuri rahang hingga mengecup pipi wanita itu, seketika lisa memejam kan matanya merasakan nikmat yang diberikan oleh Carlos
"Setelah kejadian itu aku merasa candu sayang, bahkan bayang tubuh seksi mu seolah menari membuat ku frustasi semalaman." Lisa terkekeh mendengar penuturan Carlos, ia sangat senang jika pria itu menyukai nya.
ia merasa sudah berhasil menggoda pria yang ia cintai ini.
Dari dulu lisa memang sudah menyukai Carlos, bahkan wanita itu mencintainya, ia tidak masalah dijadikan yang kedua agar Lisa bisa merasakan nikmat tubuh pria itu dan juga bisa merasakan kasih sayang dari pria yang ia cintai itu.
"Benar kah."tanya dengan maja seraya mengalungi leher carlos dengan tangan nya
Carlos semakin membawa tubuh nya merapat hingga lisa bisa merasakan seseuatu yang keras dibawah sana
Cukup lama mereka terdiam menyalurkan rasa sayang hingga carlos mencium bibir wanita itu penuh perasaan.
Pungutan mesra yang ia berikan membuat lisa mendesah.
"Desahan mu berhasil membangkitkan ini."kata nya seraya membawa tangan lisa untuk membelai adik nya dibawah sana.
"Bagaiman dengan istrimu mas." ah panggilan mas terasa seksi ditelinga carlos, ia sangat menyukai panggilan sayang lisa untuk nya.
"Jangan mengingat ku tentang status sayang, selama disini aku milikmu hanya kamu."Carlos sudah sangat menggilai Lisa bahkan tidak memperdulikan istrinya lagi, ia bahkan tidak mengabari istri dan anak nya, selain sibuk bekerja ia juga sibuk memikirkan tubuh sekretarisnya yang begitu seksi
Ia membuka jubah lisa, ternyata wanita itu hanya mengena lingerie tampa dalaman
"Kau begitu nakal."bisik carlos kearah telinga lisa bahkan pria itu mengulum dengan sensual telinga wanita itu
"Mmmmmhhh mhasss."desah lisa begitu sensual
dan malam ini pun menjadi malam yang panas bagi kedua nya, dengan tidak bersalah nya mereka tertawa bahagia layak nya pengantin baru, tanpa tau Zahra tengah kesusahan menenang kan anak nya yang mengeluh sakit.
Carlos bahkan mengabaikan setiap panggilan istri nya, ia sudah dibutakan oleh cinta yang baru.
"Sangat seksi."kata carlos seraya membawa tubuh wanita itu makin merapat ke tubuh nya.
"Perlu ku bantu melepaskannya."tanya lisa dengan genit.
"Yah dia memang merindukan rumahnya."
di lain sisi Zahra tengah panik melihat anak nya mengeluh sakit dibagian perut nya.
"sayang, kita kedokter nya."
bujuk Zahra kepada Zidan, air mata Zahra tak henti nya meleleh, ia begitu tidak tega melihat anak yang begitu kesakitan.
mencoba menghubungi suami nya sekali lagi dan ia pun benafas lega saat sambungan itu tersambung.
"ehheem ada apa." jawab panggilan dari sebrang sana.
Zahra mengerut kan kening nya, tidak biasa Carlos berkata dengan nada datar kepada nya.
"mas, Zidan sakit." ucap Zahra menangis.
"ck kamu bisa tinggal bawa Zidan kerumah sakit, mmmh na...nantik aku hubungi Ahku sibuk." terdengar suara benturan, lalu betapa hancur Zahra saat mendengar suara tawa perempuan disana.
karena tidak takut untuk mendengar apa yang tengah dilakukan kedua nya Zahra pun dengan cepat memutuskan panggilan tersebut.
ia menangis, hati nya begitu hancur, tapi ia harus kuat, zidan membutuh kan nya saat ini
Tbc