Chapter 9

2503 Kata
Yesung bangun dalam pelukan Kyuhyun, seketika airmata menetes saat teringat kejadian tadi malam dimana sosok yang sekarang mendekap dirinya memperkosa ia dengan kasar. Tanpa sadar isakan Yesung keluar dan telinga peka Kyuhyun dapat mendengarnya. Lelaki itu terbangun dan melihat Yesung menangis. “Pagi sayang.” Ucapnya seolah melupakan kejadian tadi malam. “Cepat mandi, aku akan masak sarapan.” Kyuhyun mencium bibir Yesung kemudian memakai pakaiannya. Airmata Yesung mengalir semakin deras setelah keluarnya Kyuhyun dari kamar. XXX Yesung kecil berusia 7 tahun mengintip seorang lelaki yang merupakan teman Ayahnya dari balik tembok yang membatasi ruang tamu dan ruang tengah. ‘Sini Yesungie.’ Panggil Ayahnya. Segera Yesung berlari kecil menuju sang Ayah yang duduk di ruang tamu berhadapan dengan sosok asing. Yesung memeluk lengan Ayahnya dan bergelayut manja di sana. Cho Kyuhyun yang melihat itu terkekeh. Manis sekali sikap maupun wajah bocah ini, pikirnya. ‘Siapa namamu, hm?’ Kyuhyun bertanya sambil menatap Yesung. Awalnya Yesung ketakutan, ia memundur beberapa langkah dengan masih mendekap lengan Ayahnya. ‘Tidak apa-apa, Yesungie. Dia teman Appa.’ Kim Young Woon mengusap kepala Yesung menggunakan tangan satunya. ‘Kim Yesung.’ Ucap Yesung akhirnya dengan suara khas anak-anak yang lucu, Kyuhyun kembali tersenyum. ‘Kim Yesung, ya?’ Yesung mengangguk membenarkan. ‘Sapalah Kyuhyun, Yesungie.’ Suruh Young Woon, Yesung menatap sekilas mata Ayahnya kemudian berjalan perlahan menuju Kyuhyun. ‘Annyeong.’ Sapa Yesung yang sudah berdiri di hadapan Kyuhyun sambil tersenyum. ‘Aku Cho Kyuhyun, senang berkenalan denganmu Yesungie.’ Kyuhyun mengusap kepala dan membalas senyuman Yesung. XXX Yesung nampak tak berselera makan namun sepertinya tak ada yang peduli itu. Siwon masih sibuk menggulung pasta dengan garpu sementara Kyuhyun meminum kopi sesekali mengecek sesuatu di ponsel. Tidak lama kemudian handphone Kyuhyun masuk satu panggilan, dari Lee Hyuk Jae. Segera ia mengangkatnya. “Ada apa?” Raut Kyuhyun berubah. “Sekarang?” Decakan terdengar dari bibir tebal nan merah itu. “Baiklah.” Kyuhyun memasukan handphone ke saku jas bagian dalam kemudian berdiri. “Maaf aku tidak bisa mengantar kalian.” Siwon hanya mengangguk sementara tidak ada respon dari Yesung. “Jangan berulah, Siwon-ah.” Peringat Kyuhyun lalu mendekati bangku Yesung duduk kemudian tanpa malu mencium bibir tipis yang sedaritadi tertutup. Siwon maupun Yesung melotot ke arah yang sama. “Saranghae.” Bisik Kyuhyun sebelum benar-benar keluar ruang makan menyisakan dua sosok remaja yang terdiam. “Siwon…” Panggil Yesung lirih. Siwon memasukan gulungan terakhir pasta setelah itu menenggak s**u yang sisa setengah gelas. “Kenapa?” Siwon membersihkan mulut dengan tisu sembari menatap Yesung. “Jangan pura-pura tidak tahu, Siwon-ah.” Tatapan Yesung mengambang padanya. “Maaf.” Hanya itu yang mampu keluar dari bibir Siwon. Ia tahu apa yang terjadi tadi malam, ia mendengar jelas teriakan Yesung saat Kyuhyun memperkosa remaja tak bersalah itu. Namun ia bisa apa? Bahkan Siwon tahu setiap malam Kyuhyun masuk ke kamar Yesung untuk melecehkan si manis. Namun sekali lagi, ia bisa apa? Sengaja ia begadang, tujuannya untuk menjaga Yesung, jaga-jaga kalau Kyuhyun berbuat lebih dari sekadar menciumi tubuh Yesung di malam hari. Tapi saat apa yang ia khawatirkan sungguh terjadi, ia malah tidak bisa berbuat apa-apa, hanya diam mendengar isakan, desahan, lirihan serta teriakan Yesung. Melawan dan mencegah Kyuhyun percuma, Ayahnya itu bukanlah orang yang mudah ditentang. “Bukannya dari dulu aku menyuruhmu menjauhi Appa?” Tatapan Yesung senantiasa terfokus pada Siwon. “Aku sengaja menjahatimu dan berlaku buruk padamu agar kau tidak betah dan keluar dari rumah ini, Yesung-ah.” Remaja manis itu diam, bibirnya ia gigit. “Kenapa kau tidak mengatakannya baik-baik!?” Suara Yesung meninggi. Siwon diam, ia ingat saat Ryeowook menjadi korban kedua Ayahnya. Meski Siwon menyuruh Ryeowook menjauhi Kyuhyun dengan cara halus, namun nyatanya Ryeowook tidak percaya akan ucapannya dan tetap mendekati Kyuhyun. Maka dari itu Siwon sengaja memperlakukan Yesung dengan buruk, tujuannya jelas membuat Yesung jera namun nyatanya? Kyuhyunlah pemenang dari game ini. “Maaf Yesung-ah.” Siwon meraih ranselnya lalu berdiri. “Kenapa Siwon-ah!? Kenapa tidak dari dulu kau memberitahuku!?” Suara Yesung menggema di ruang makan. “Aku sudah memberitahumu, Kim Yesung! Apa kau lupa saat aku menarikmu ke belakang sekolah!?” Yesung teringat saat Siwon mengucapkan ‘Jangan nilai buku dari covernya.’ Dan dengan kasar Yesung membalas ‘Kau mengatai Kyuhyun jahat secara tidak langsung, Cho Siwon! Yang sesungguhnya jahat itu adalah kau… beribu kali kau menyakiti dan melecehkanku… dan beribu kali pula Kyuhyun menyelamatkanku darimu yang selalu mengusirku!’ Penyesalan menyeruak ke d**a, pikiran Yesung medadak blank. Jadi saat itu Siwon mencoba memberitahu kebenaran namun ia? Dengan bodohnya menyangkal kenyataan karena buta akan kebaikan Kyuhyun yang sesungguhnya semu belaka. Memang benar kala itu ia merasa nyaman akan perlindungan yang Kyuhyun beri. Di matanya Kyuhyun merupakan malaikat tanpa sayap, sementara Siwon tidak lebih dari penjaga neraka. Dan kebenaran tidaklah begitu, yang sesungguhnya ingin menyelamatkannya adalah Siwon. Selama lima tahun terakhir Siwon berusaha menyelamatkan dirinya tapi bodoh sekali Kim Yesung sampai tidak mengerti sinyal bahaya yang diberikan Siwon. Sekarang Yesung sudah masuk dalam kehidupan Cho Kyuhyun dan untuk kedepannya Yesung tidak tahu harus bagaimana bahkan melakukan apa. “Maaf Yesung-ah.” Siwon terduduk lesu di kursi meja makan. Jam yang sekarang menunjuk pukul 07.15 tidak mereka hiraukan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Siwon merasa gagal menyelamatkan orang untuk ketiga kalinya. Ia pikir dengan menjahati Yesung akan membuat remaja itu lari dan takkan kembali ke rumahnya lagi. Namun kekuatan kebaikan Kyuhyun terlalu kuat hingga Yesung buta akan tanda bahaya yang ia bunyikan. Sebenarnya ia ingin mengatakan pada Yesung secara halus, tapi ia yakin Yesung tak akan percaya karena Kyuhyun amat baik pada lelaki itu. Sekarang, bahkan entah sampai kapan, Siwon yakin Kyuhyun tak akan melepaskan remaja malang di depannya ini kecuali Yesung bernasib sama seperti Kim Ryeowook, masuk rumah sakit jiwa. XXX Kyuhyun sampai ke kantornya dan segera masuk ke ruangan Lee Hyuk Jae. Orang yang paling dipercaya Kyuhyun itu tadi pagi menelponnya dan mengatakan ada komplain dari konsumen dan konsumen itu mengancam akan menuntut, tapi sesampainya di perusahaan Kyuhyun tidak melihat orang ramai berdemo di depan kantor seperti keterangan yang Eunhyuk berikan. “Kau menipuku!?” Eunhyuk menatap Kyuhyun sambil tersenyum. “Mianhae,” Tukasnya sambil tersenyum, Kyuhyun mendecih. “Aku sampai tidak mengantar anak-anakku karena buru-buru, Lee Hyuk Jae! Dan ternyata…” Kyuhyun kehabisan kata-kata. “Maaf, Kyu.” Eunhyuk tersenyum lagi. “Masuklah ke ruanganmu, Seohyun sudah menunggu” Kyuhyun nampak tak sudi menatap Eunhyuk. “Ada yang harus kulakukan, ini lebih penting daripada menemui wanita sialan itu.” Kyuhyun tidak menuruti perintah Eunhyuk melainkan turun ke basement untuk mengambil mobilnya. “Maafkan aku Yesung sayang.” Gumam Kyuhyun sambil mempercepat laju mobil. XXX “Saya menyesal harus mengatakan ini, tapi kantor yang ada di Gangnam itu milik Cho Kyuhyun.” Seorang pemuda ber jas warna biru malam itu berujar. Suasana rumah besar tersebut mendadak hening. Ruang tamu yang kini diisi oleh wanita tua penghujung 60 an, lelaki yang hanya terpaut 3 tahun di atas si wanita, dan dua orang lagi yang nampak lebih muda, semuanya terdiam mendengar ucapan pria yang tiba-tiba datang ke rumah mereka. “Bukan hanya yang di Gangnam, namun semua peninggalan Kim Young Woon dan Jung Hae Jin adalah milik Cho Kyuhyun.” Wanita yang lebih muda mengangkat tangan kanan, menyuruh pria yang nampaknya masih berusia 20 itu diam. “Bagaimana bisa?” Ia bertanya tanpa tergugu. “Sudah lama Kim Young Woon terlibat hutang pada Cho Kyuhyun.” Pagi ini orang dari KY.Corp mendatangi kediaman kakak almarhum Ibu Yesung dan memberitahuan kenyataan pahit. Harta warisan yang sudah dibagi-bagi itu ternyata bukan lagi milik adik mereka melainkan sudah pindah tangan sejak lama. Dan mereka sama sekali tidak mengetahui itu. “Saya telpon Kyuhyun-ssi dulu.” Pria bernama Kim Kibum itu berdiri dan keluar menuju teras, sambil menelpon sang atasan sesekali ia melirik ke dalam rumah di mana 4 manusia masih saja tercengo. Kibum masuk dan duduk di tempat semula. “Bagaimana bisa?” Wanita 60 tahun itu bertanya. “Saat Kyuhyun-ssi sudah sampai dia akan menjelaskan semuanya.” Kibum merupakan salah satu anak buah Kyuhyun. Ia ingin mengambil alih perusahaan cabang Gangnam tapi ternyata perusahaan yang ia kira tak beroperasi lagi itu malah dijalankan oleh kakak dari pemilik terdahulu. Kibum jelas bingung dan langsung mendatangi kediaman kakak dari pemilik MB.Corp dan berniat meluruskan masalah ini. Hampir satu jam lebih mereka terdiam sampai akhirnya orang yang mereka tunggu datang. Kyuhyun masuk tanpa dipersilahkan lalu menatap Kibum. “Ada apa?” Kyuhyun duduk di sebelah Kibum menghadap 2 wanita tua dan 2 lelaki. “Tolong jelaskan tentang perusahaan peninggalan Kim Young Woon pada mereka.” Kibum berujar tanpa menatap Kyuhyun. “Kibum-ssi, bukannya aku sudah memberitahumu biarkan saja perusahaan itu jadi milik mereka?” Kibum menatap Kyuhyun. “Itu sudah sah menjadi milikmu, Kyuhyun-ssi.” “Artinya terserahku mau diapakan, kan?” Kibum diam. “Tapi kita bisa menjalankan perusahaan itu, Kyuhyun-ssi. Keuntungannya bisa memajukan KY.Corp,” Kyuhyun menggeleng. “Biarkan saja untuk mereka, Kibum-ssi.” “Apa alasannya?” Kyuhyun tidak menjawab. “Kibum-ssi, sebaiknya pulang.” Kyuhyun berdiri, membungkuk hormat pada 4 manusia di depannya. “Maafkan karyawan saya.” Wanita tua yang sebelumnya sudah pernah bertemu Kyuhyun hanya tersenyum canggung. Kyuhyun keluar disusul Kibum. “Kyuhyun-ssi, aku masih tidak mengerti.” Kyuhyun yang hendak membuka pintu mobil seketika menatap Kibum. “Bukannya perusahan mereka sudah jadi milikmu? Lalu kenapa mereka masih beroperasi dan hasil penjualan di perusahaan mereka malah mengalir ke tangan kakak Kim Young Woon dan Jung Hae Jin?” “Sudahlah, Kibum-ssi biarkan saja.” Kyuhyun masuk mobil lalu meninggalkan Kibum yang mematung menatap kepergiannya. XXX “Aku tahu Kim Young Woon terlibat hutang dengan Cho Kyuhyun 10 tahun lalu.” Eunhyuk berkata sambil memasukkan potongan sushi ke mulut. “Perjanjiannya, jika Kim Young Woon tidak bisa melunasi dalam waktu 3 tahun maka seluruh harta Kim Young Woon akan menjadi milik Kyuhyun.” Kedua pria yang duduk di depan Eunhyuk menatap serius ke satu orang yang sama, bahkan mereka mengabaikan ramen yang mulai mendingin di mangkuk masing-masing. “Dan Young Woon tidak bisa meluasinya?” Eunhyuk mengangguk. “Itu sebabnya perusahaan MB.Corp resmi jadi milik Kyuhyun.” Kibum bergumam mendengar penjelasan Eunhyuk. “Lalu kenapa Kyuhyun membiarkan perusahaan itu dijalankan kakak Young Woon dan Hae Jin?” Kibum memang orang baru di perusahaan Kyuhyun jadi ia tidak begitu mengerti, lain halnya dengan Eunhyuk yang sudah bekerja untuk Kyuhyun sejak perusahaan ini dibangun. “Aku juga tidak tahu, yang jelas Kyuhyun melarang kami mengungkit masalah itu.” Kemudian mereka terdiam. Heechul memutuskan memakan makan siangnya yang sudah mendingin diikuti Kibum. XXX Pukul 8 malam ketika Siwon sampai di rumah sehabis jalan bersama temannya, ia melihat Kyuhyun membuang sesuatu ke tong sampah depan kediaman mereka kemudian masuk. Siwon menghampiri tong sampah dan melihat map cokelat yang masih utuh, ia putuskan mengambil lalu menyimpan ke dalam ransel tanpa membuka. Setelah itu ia masuk ke rumah dan langsung menuju ruang makan. Di sana ia mendapati Kyuhyun sedang memangku Yesung yang telanjang, pakaian Yesung berserakan di lantai sementara pemiliknya sibuk berbagi ciuman. Siwon tetap masuk untuk mengambil air dalam kulkas. Hatinya serasa teriris mendengar setiap suara yang keluar dari bibir Yesung. Ketika Siwon memutuskan menatap dua manusia berbeda umur itu, mata Yesung menatapnya seakan minta pertolongan. “Appa, aku lapar.” Ucap Siwon menghentikan kegiatan Kyuhyun menciumi d**a Yesung. “Beli saja di luar, Siwon-ah.” Kemudian Siwon keluar ruang makan membiarkan Ayahnya melakukan hal menjijikan pada remaja di bawah umur. Yesung duduk mengangkang di pangkuan Kyuhyun, tangannya mengalung di leher lelaki yang lebih tua 25 tahun darinya itu sementara Kyuhyun duduk di kursi meja makan dan tangan Kyuhyun memegang pinggang Yesung. Kyuhyun menatap mata Yesung, meski Yesung membalasnya tapi Kyuhyun yakin Yesung sedih akan sikapnya yang seperti ini. Namun, siapa yang peduli? Kyuhyun kembali mencium bibir Yesung sambil sesekali tangannya meremas p****t kenyal Yesung, berkali-kali lenguhan keluar tapi tertahan. “Kenapa menangis sayang?” Kyuhyun mengusap pipi Yesung dengan kedua ibu jarinya. Sudut bibir Yesung mengeluarkan darah dan Kyuhyun segera menjilatnya menimbulkan rasa perih. “Aku tak akan kasar lagi selama kau patuh.” Kyuhyun kembali melumat bibir Yesung. Meski sebenarnya ingin menolak, tapi Yesung yakin jika ia melakukannya maka Kyuhyun akan memukulnya lagi. Dan sungguh Yesung takut melihat Kyuhyun marah. Akhirnya Yesung membiarkan lelaki itu menumpahkan nafsu pada dirinya. XXX Hari itu tepat 3 Februari dan sepulang sekolah Siwon berencana membelikan kue untuk merayakan ulang tahun Ayahnya yang ke-41. Tapi sebuah mobil berhenti tepat setelah ia keluar gerbang sekolah. “Halmeoni!” Seru Siwon saat kaca mobil diturunkan. “Ayo masuk, Siwon-ah.” Ucap nenek Siwon sambil tersenyum senang. Siwon segera membuka pintu jok belakang mobil dan duduk di sana. “Tumben halmoeni menjemputku, ada apa?” Siwon bertanya penuh semangat. Rasanya sudah lama ia tidak melihat kakek-neneknya dan ia sangat senang saat neneknya menjemputnya ke sekolah, meski tidak bersama kakeknya tapi Siwon merasa ini cukup. “Hari ini ulang tahun Appamu, kau ingat?” Jawab nenek Siwon dan Siwon hanya mengangguk. “Ayo jalan.” Ucap nenek Siwon pada sopir. Tak sengaja Siwon melihat Yesung baru keluar gerbang sekolah, kepala anak itu tertunduk dalam dan tidak sadar menabrak seseorang. XXX Malam harinya di kediaman Kyuhyun, ruang tengah sudah dihias sebagus mungkin untuk menyambut bertambahnya umur Kyuhyun. Terlihat banyak makanan di atas meja panjang, di tengah ruangan tepatnya di atas meja bundar, terletak kue ulang tahun besar yang bertuliskan Happy Birthday, Cho Kyuhyun. Tak banyak yang diundang, hanya Eunhyuk, Heechul, Ayah dan Ibu dari Kyuhyun serta Seohyun. Ayah dan Ibu Kyuhyun duduk di sofa, di tengah mereka terlihat Siwon duduk sambil menceritakan berbagai hal. Sementara Eunhyuk dan Heechul baru datang dan meletakkan bungkusan kado di dekat kue ulang tahun. Sementara Kyuhyun sendiri belum tiba di lokasi. Yesung meringkuk di atas ranjang, jendela besar di kamarnya sengaja ia buka untuk melihat indahnya bulan dan langit penuh bintang malam ini. Ia merasa tak perlu ikut merayakan ulang tahun Kyuhyun karena ia bukanlah anggota keluarga ini, ia hanyalah anak yang dipungut atas dasar belas kasihan yang ketika besar dijadikan pemuas nafsu oleh sang pemungut. Tanpa sadar airmata Yesung menetes. Bagaimana bisa ia berpikiran seperti itu? Ketika mendengar pintu dibuka, lekas-lekas ia menghapus airmatanya sambil pura-pura tidur. “Yesung, kau sakit?” Ini bukan suara Kyuhyun melainkan suara seorang perempuan. Langkah itu mendekat dan Yesung merasa ranjangnya bergerak saat seseorang itu duduk di sana. Lalu tubuh Yesung dibalik perlahan. Yesung membuka mata, ia melihat sosok perempuan cantik memegang dahinya. “Kau sakit, Yesungie?” Darimana perempuan ini tahu namanya? Yesung menggeleng membalas pertanyaan perempuan itu. “Kenapa tidak turun hm? Appamu ulang tahun.” Yesung hanya diam. KLEK Pintu terbuka dan sosok di ambang pintu kelihatan marah, ia menghampiri Seohyun dan menariknya agar menjauhi Yesung. PLAK Kemudian menampar Seohyun walau tidak keras. Mata Yesung melebar. “Kyu…” Lirihnya tidak percaya. “Untuk apa kau kesini?” Bentak Kyuhyun membuat Seohyun gemetar. “Jangan pernah menyentuh Yesung!” Tegasnya semakin menambah gemetar tubuh Seohyun. Kyuhyun menyeret Seohyun keluar dan mengunci pintu. Ia kembali menghampiri Yesung dan memeluk Yesung. “Kau tidak apa-apa, kan sayang?” Yesung mengangguk, masih merasa shock atas kejadian yang baru terjadi. To Be Continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN