Chapter 8

2231 Kata
Malam itu bulan tak nampak karena tertutupi awan mendung, tidak berselang lama setelah kilat disertai petir menyambar, hujan mengguyur begitu deras. Pohon-pohon di halaman belakang sebuah rumah bergoyang-goyang ditiup angin. Suasana malam begitu dingin membuat siapapun enggan keluar dari selimut. Kim Yesung menyamankan diri di atas ranjang, sejak satu jam yang lalu ia sudah terbuai ke dunia mimpi hingga tak sadar hujan di luar sana maupun derap langkah seseorang yang masuk ke kamarnya. Orang itu menutup pintu sepelan mungkin setelah memasuki kamar. Lampu di ruangan itu padam namun tak menghambat pergerakan orang itu menuju ranjang di tengah ruangan dimana sosok manis tertidur pulas di balik selimut tebal. Gerakan sosok itu begitu pelan hingga Yesung masih terlelap meskipun piyama atasnya telah tanggal. Orang itu mulai melakukan tugas rutinnya, menikmati setiap inci kulit mulus Yesung dalam gelap dan heningnya malam. XXX Saat masuk ruang makan Siwon menemukan Yesung menatap tajam ke arahnya, remaja manis itu sudah selesai masak dan duduk di kursi meja makan tanpa berniat menyantap masakannya sendiri, melainkan sedaritadi ia mengikuti pergerakan Siwon yang mengambil gelas dan kopi untuk diseduh. "Sudah ku bilang jangan masuk kamarku lagi, Siwon-ah!" Yesung berusaha menahan intonasi suara. Siwon yang sedang menuang air panas ke dalam gelas tidak mempedulikan Yesung, ia membawa kopi hitam bikinannya ke atas meja makan sambil mengaduk-aduk. "Salahmu sendiri Kim Yesung, siapa suruh kamarmu tidak dikunci." Bagaimana bisa Siwon berucap sebegitu santai sementara perbuatan yang Siwon lakukan pada dirinya amatlah tercela. Entah kenapa Yesung tidak merasakan apapun di malam hari, yang ia sadari hanya ketika pagi hari ia menemukan tubuhnya penuh bercak-bercak merah keunguan. "Apa yang kalian bicarakan?" Kyuhyun masuk dengan setelan jas rapi, lelaki itu tampan seperti biasanya. Bibirnya yang tebal dan merah serta perawakannya yang bertinggi 183 itu sangat sempurna. Bahkan Yesung yang laki-laki merasa luluh akan pesona Kyuhyun, apalagi perempuan di luaran sana. "Pagi." Kyuhyun duduk di sebrang Siwon, merasa heran melihat anaknya minum kopi. "Pagi, Kyu." Balas Yesung dan mulai menyantap sarapan. Untuk beberapa menit suasana hening, ketiga lelaki itu sibuk menghabiskan makan masing-masing sampai akhirnya suara Yesung membuat Kyuhyun dan Siwon menatap ke satu orang yang sama. "Kenapa Kyuhyun tidak menikah lagi?" Pertanyaan itu sukses membuat sendok di pegangan Kyuhyun terlepas sementara Siwon tersedak. "Aku tak butuh istri." Suara Kyuhyun terdengar dingin. Mendadak Yesung tidak enak dibuatnya. "Cepat habiskan makanmu." Ucap Kyuhyun langsung dituruti Yesung. XXX 'Kim Ryeowook, kumohon jangan ke rumahku lagi...' Tidak kenal lelah Siwon mengingatkan Ryeowook namun selalu saja bocah lucu itu main ke rumahnya. Ini sudah kali kesekian dan hubungan antara Ryeowook dan Appanya semakin dekat. Siwon tidak cemburu tapi alasan ia mengusir Ryeowook hanya satu, ia tak ingin korban kekejian Ayahnya bertambah. Cukup hidup Lee Sungmin saja yang dikacaukan Kyuhyun, jangan sampai Kim Ryeowook turut merasakannya. Ryeowook tidak mempedulikan Siwon, ia tetap masuk ke rumah untuk menemui Kyuhyun yang seperti biasa lelaki tampan itu memangku laptop dan beberapa kertas terlihat di tangannya. Senyum Kyuhyun merekah melihat Ryeowook bergelayut manja di lengannya, persis seperti anak kucing yang minta dielus pemilik. Siwon masuk dan berdiri di hadapan Ryeowook. 'Ryeowook pulanglah, aku akan panggilkan taksi.' Kyuhyun menatap Siwon tajam, matanya mengisyaratkan sesuatu yang tak bisa dijelaskan. 'Siwon selalu mengusirku, Kyu-ah.' Adunya. 'Siwon, kalau kau tidak suka pada Ryeowook sebaiknya keluar.' Tentu Ryeowook senang dapat pembelaan. 'Terserah kau, Kim Ryeowook. Aku sudah memperingatkanmu baik-baik tapi kau tak menurut. Jika terjadi apa-apa padamu itu tidak ada hubungannya denganku. Tanggung jawabku sudah hilang.' Setelah mengatakan itu Siwon naik ke atas. 'Kenapa Siwon bicara seperti itu, Kyu?' Tanya Ryeowook polos. 'Mau tahu jawabannya?' Ryeowook mengangguk semangat. Kyuhyun menggendong bocah itu naik ke lantai atas dimana terdapat kamar tamu yang berada di sebelah kamar Siwon. Ryeowook awalnya diam saat Kyuhyun membaringkannya di ranjang namun tidak lama kemudian ia berontak saat Kyuhyun melepas pakaian. 'Kyu...' Lirihnya ketakutan. Suara kain disobek paksa terdengar. Kini Kim Ryeowook telanjang dan berada di bawah tindihan Cho Kyuhyun. Bocah manis itu menangis keras yang terdengar sampai kamar Siwon semetara Siwon memasang earphone ke telinga. '...lagi...' Ucapnya hambar. XXX Eunhyuk menyerahkan laporan keuangan bulan Januari pada Kyuhyun sambil mendudukan diri di kursi. Bossnya itu sedang memeriksa sejumlah dokumen dan terlihat sangat serius saat melakukannya. Eunhyuk berdehem. "Ku dengar kau dijodohkan." Mula Eunhyuk hati-hati. "Aku menolaknya." Eunhyuk adalah orang kepercayaan Kyuhyun meski posisi Eunhyuk di perusahaannya hanyalah akuntan, mereka berteman sedari sekolah menengah atas, kuliah hingga sekarang. Lee Hyuk Jae tahu apa yang Kyuhyun kira dirinya tidak tahu. "Kenapa?" Tanya Eunhyuk masih menatap Kyuhyun. "Aku tidak butuh istri." Tanpa membalas tatapan Eunhyuk, Kyuhyun menjawab. "Aku yakin Siwon maupun Yesung ingin Ibu, Kyuhyun-ah." Kali ini Kyuhyun menatapnya. "Mereka sudah besar." Itu artinya Kyuhyun tidak ingin memberi Ibu untuk dua anaknya. "Kau tahu, Kyu?" Kyuhyun merapikan dokumen-dokumen tadi, menyingkirkannya lalu mengambil laporan keuangan bikinan Eunhyuk. "Apa?" Matanya menatap pada beban pengeluaran yang ternyata lebih besar dari jumlah debit masuk. "Terdengar rumor, seperti sepuluh tahun lalu." Kyuhyun menghela napas. "Apa? Aku p*****l?" Terdengar suara kekehan. "Benar, Kyu. Dan kau harus menyingkirkan rumor itu." Kyuhyun nampak tak suka. "Aku memang p*****l dan aku tidak menyangkalnya." Kyuhyun menatap mata Eunhyuk. "Tapi, Kyu..." "Keluarlah Lee Hyuk Jae." Sesuai titah Kyuhyun, Eunhyuk keluar. Memang benar apa yang dikatakan lelaki itu barusan, ia p*****l. Ia lebih menyukai tubuh anak kecil dibanding wanita sekelas Im Yoon Ah sekalipun, Kyuhyun sendiri tidak tahu tepatnya sejak kapan ia mengagumi tubuh anak kecil bahkan ia merasa biasa saja saat menatap Tae Yeon -istrinya yang sudah meninggal, bahkan memiliki nafsu untuk meyentuhnya pun tidak. Itu sebabnya ia betah menduda enam tahun lamanya. Toh ia tidak kesepian karena di rumah ia ditemani namja manis yang seksinya luar biasa serta bisa memuaskan hasratnya. Walau nyatanya selama lima tahun namja itu tinggal di rumahnya, belum pernah sekalipun ia memasukinya. Ia puas hanya dengan melihat lekuk Yesung dari luar baju. Puas bisa menyentuh lelaki itu setiap hari, bisa mencium keningnya saat pagi hari. Dan memanggil Yesung 'sayang' setiap hari. Ia berjanji akan menjaga Yesung dan tak akan membiarkan Yesung lari darinya. Masa bodo dengan karyawan yang mungkin membicarakan bahwa ia gay, p*****l atau bahkan tidak punya nafsu. Terserah, inilah dia dan dia bahagia menjadi sebagaimana dirinya. Toh, dia hidup atas kehendaknya, meskipun hidupnya hancur karena jalan yang ia pilih, itu tak akan berpengaruh pada siapapun. Dan selama ia bisa melakukan apa yang ingin dan bisa ia lakukan, maka ia akan tetap melakukannya. XXX Sepulang sekolah Yesung tidak mendapati Kyuhyun berada di rumah bahkan mengabarinya lewat email pun tidak. Ketika Siwon masuk, Yesung hendak bertanya namun ia urungkan. Alhasil ia hanya duduk di ruang tengah sambil menonton televisi. Dalam hatinya bertanya dimana Kyuhyun? Apa yang sedang pria itu lakukan dan dengan siapa dia sekarang? "Tidak usah menunggu Appa, Yesung-ah." Siwon berucap dan tetap berjalan menuju pintu utama. "Kemana Kyuhyun?" Akhirnya Yesung bertanya. "Tidak tahu, mungkin ada urusan." Siwon membuka pintu. "Aku mau jalan sama teman." Tanpa Yesung bertanya, Siwon menjawab terlebih dahulu. Yesung menghela napas, ia putuskan mematikan televisi dan masuk ke kamarnya di atas sana. Yesung membaringkan diri dan memejamkan mata, tidak terasa sekarang kesadarannya hilang. XXX Desahan-desahan terus keluar secara intens dari mulut seorang bocah manis. Air liurnya terasa kering dan tubuhnya turun naik akibat pergerakan seseorang di atas dirinya. Matanya terus mengucurkan air dan tangannya yang terikat bergerak-gerak. "...akh..." Kim Ryeowook memekik saat Kyuhyun mencabut kemaluan besar dari a**s kemudian memasukannya lagi lalu kembali menyodok membabi buta tanpa peduli dirinya kesakitan. Sejak awal Kyuhyun memperkosa Ryeowook, Kyuhyun seakan tidak memperbolehkan ia lepas. Hari ini, dua hari setelah pertama kali Kyuhyun memperkosanya, lelaki yang awalnya baik itu menjemput dari panti asuhan, Kim Ryeowook menolak tapi Kyuhyun malah menyeretnya ke rumah lelaki itu. Dan sekarang, disinilah ia. Jadi bahan pemuas nafsu sang p*****l. KLEK Pintu kamar tamu terbuka menampakkan Cho Siwon. Bocah itu menatap nanar adegan di depan matanya, terutama pada Kim Ryeowook. 'Appa, dimana Eomma?' Tanya Siwon dengan suara serak, ia baru bangun tidur dan mendapati rumah kosong, namun suara di kamar sebelahnya memaksa ia membuka pintu dan menemukan hal yang tak seharusnya terjadi. 'Ke rumah nenekmu, Siwon-ah.' Kyuhyun menjawab tanpa menatap Siwon, bahkan ia tidak tahu malu malah terus menggenjot a**s Ryeowook membuat Ryeowook semakin mendesahkan namanya. Ryeowook menatap Siwon penuh asa, terdapat harapan yang begitu besar di mata itu, harapan jika Cho Siwon menyelamatkan dirinya. Namun yang ada, setelah mendapat jawaban dari Ayahnya, Siwon menutup pintu. Bukan, bukannya ia tidak peduli pada Ryeowook, tapi Siwon tahu, Ayahnya bukanlah sosok yang mudah dilawan. Mata Siwon berair, ini semua terjadi karena dirinya. Ialah sepenuhnya yang salah, jika saja ia tidak membawa Ryeowook ke rumah, mungkin Kyuhyun tak akan pernah bertemu Ryeowook dan kejadian seperti yang terjadi satu tahun silam tak akan terulang. Lagi-lagi Siwon dilanda penyesalan. 'Bukankah aku sudah memperingatkanmu, Kim Ryeowook.' Gumamnya sambil berjalan menuju lantai bawah. XXX Tengah malam terasa dingin dan Yesung semakin meringkuk di balik selimut. Harusnya selimut tebal ini sudah bisa menghangatkan dirinya namun tetap saja ia merasa kedinginan. KLEK Yesung mendengar pintu dibuka walau sangat pelan tapi ia yakin akan derap langkah seseorang yang didengarnya. Yesung tetap memejamkan mata sampai selimutnya ditarik dan tubuhnya ditelentangkan. Orang itu membuka kancing piyama Yesung membuatnya terpaksa membuka mata. Yesung melotot melihat Kyuhyun. "Ah, apa aku membangunkanmu, sayang?" Bisik Kyuhyun sambil terkekeh. "K-Kyu..." Gagap Yesung. Jadi selama ini? Pelaku 'pencemaran' tubuhnya adalah Kyuhyun? Ia bahkan menuduh Siwon yang awalnya ia kira Siwonlah yang berbuat seperti ini. "Sssttt..." Kyuhyun meletakkan telunjuknya di bibir Yesung. "Jangan teriak sayang, nanti Siwon bangun." Tubuh Yesung gemetar karena sentuhan Kyuhyun. Kyuhyun membelai pipi Yesung sebelum menciumnya. Ciuman Kyuhyun beralih menuju leher memberikan hisapan dan gigitan kecil di sana. Yesung mengigit bibir dan tangannya mendorong Kyuhyun tapi Kyuhyun menindih tubuhnya dengan sempurna dan tentu itu berat bagi Yesung dan mustahil bisa memindahkannya. "Kyu..hyun..." Lirih Yesung, matanya terpejam erat saat Kyuhyun menggesek-gesekkan kelamin mereka dari balik celana. "Kyu..." Yesung meremas bahu Kyuhyun. "Kenapa sayang?" Kyuhyun mencium bibir atas dan bawah Yesung bergantian kemudian melumatnya penuh nafsu. "Kyuu..." Kyuhyun tahu Yesung menyuruhnya berhenti hanya saja ia sedang h***y dan ingin Yesung memuaskannya. Sudah sangat lama ia menantikan saat seperti ini dan akhirnya terwujud juga, tentu Kyuhyun tak ingin membuang kesempatan. Malam yang tadinya dingin mendadak berubah panas saat Kyuhyun menyetubuhi Yesung untuk kali pertama. Yesung sama sekali tidak merasa nikmat seperti yang dirasakan Kyuhyun. Mata Yesung terpejam erat dan kedua tangan mungilnya meremas bahu Kyuhyun, sesekali mencakar punggung lelaki yang sekarang menggenjot anusnya dengan brutal. XXX 'Kemana Kim Ryeowook? Kenapa tidak ada di panti asuhan?' Kyuhyun bertanya pada Siwon ketika Siwon melempar ransel ke atas tempat tidur, ternyata sedaritadi Ayahnya berada di dekat jendela menghadap taman belakang rumah. Satu tahun berselang setelah kejadian Ryeowook diperkosa Kyuhyun, dan Kyuhyun mencari keberadaan bocah itu di panti asuhan namun tak mendapati Ryeowook di sana. 'Dia masuk rumah sakit jiwa.' Kyuhyun menatap anaknya. 'Benarkah?' Tidak ada sedikitpun raut sedih di wajah Kyuhyun maupun penyesalan di suaranya. 'Karena Appa. Semenjak Appa memperkosanya berkali-kali, Ryeowook stress.' 'Bagaimana kau tahu?' Kyuhyun berjalan menuju pintu keluar. 'Aku mengantarnya ke rumah sakit waktu itu, Appa saja yang tidak peduli.' Kyuhyun tertawa. 'Tak usah sok peduli, Cho Siwon.' Kyuhyun benar-benar keluar. Ia bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun mendengar berita yang seharusnya duka. Rasanya ia sudah kebal, dari dilaporkan ke polisi sampai mendengar kenyataan Ryeowook depresi karena dirinya. Ia tak peduli. Tak akan pernah peduli. XXX Pagi itu kantor Kyuhyun kedatangan seorang perempuan cantik berusia 25 tahun berambut sepinggang yang dikuncir rendah. Orang pertama yang didatangi perempuan itu adalah Lee Hyuk Jae. Karyawan di sana mengira sosok cantik bermata sendu itu adalah kekasih dari sang akuntan namun nyatanya tidak. "Seohyun-ssi...." Eunhyuk tersenyum lebar menyambut kedatangan Seohyun ke kantor mereka. Segar rasanya melihat orang baru di tengah banyaknya orang-orang lama di perusahaan ini. "Tak ku sangka yang dijodohkan dengan Kyuhyun itu, kau Seohyun-ssi." Eunhyuk jelas mengenal Seo Joo Hyun. Perempuan itu adalah anak dari direktur SMall yang merupakan teman Ayahnya dan dulu Eunhyuk sering bertemu Seohyun namun sepertinya Kyuhyun tidak mengetahui itu. "Bagaimana kabarmu?" Seohyun membalas senyuman Eunhyuk. "Sebaiknya kita bicara di kafetaria saja." Tawar Eunhyuk dapat anggukan dari Seohyun. "Hei, Hyuk!" Seru Heechul saat Eunhyuk hanya melewati dirinya. Setibanya di kafetaria kantor, Eunyuk dan Seohyun duduk di sudut paling ujung. "Mau makan apa, Seohyun-ssi?" Seohyun menggeleng. "Aku sudah makan, boleh aku pesan minum saja?" "Tentu." Tak lama kemudian pelayan kafetaria mendatangi meja mereka. "Stroberi milkshake." Ucap Seohyun. "Americano." Setelah itu si pelayan pergi. "Apa yang membawamu ke sini?" Tanya Eunhyuk, dilihatnya pipi Seohyun agak memerah. "Aku disuruh Ayah Kyuhyun untuk menemuimu." Eunhyuk nampak kecewa. "Ah, ku kira kau menyempatkan diri bertemu denganku." Kekehnya. "Sebentar lagi tiga Februari..." Perkataan Seohyun terpotong saat pelayan mendatangi meja mereka untuk meletakkan cup kopi dan gelas tinggi berisi milkshake. "Astaga! Bagaimana bisa aku lupa ulang tahu sahabatku sendiri!" Seru Eunhyuk hiperbolis setelah kepergian pelayan. "Ayah Kyuhyun ingin aku membuat kejutan ulang tahun Kyuhyun. Dan beliau menyuruhku meminta bantuanmu." Itulah alasan Seohyun menampakkan diri di perusahan pagi ini. Eunhyuk hanya mengiyakan. "Ku dengar, Kyuhyun menolak perjodohan kalian?" Seohyun mengangguk. "Benar, tapi Ayah dan Ibu Kyuhyun memohon padaku untuk ikut serta merayakan ulang tahun anak mereka yang ke-41." Eunhyuk mengangguk paham. "Dan mereka berharap Kyuhyun mau membuka hatinya..." Seohyun terkekeh, kedua matanya menampakkan kekecewaan. "Kau sebenarnya setuju dengan perjodohan itu?" Perempuan itu megangguk sambil meminum milkshake lewat sedotan. "Sampai kapanpun Kyuhyun tak akan mau, Seohyun-ah." Ucap Eunhyuk mengambang. "Kenapa?" Beberapa lama Eunhyuk terdiam sambil menatap Seohyun. "Dia masih meicintai Tae Yeon, mungkin..." Sangat pelan saat Eunhyuk mengucapkan kata terakhir, bahkan Eunhyuk yakin Seohyun tak mendengar. To Be Continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN