“Tumben sudah dua hari ini pria itu tidak datang ke sini?” “Apa kamu rindu dengan pria itu?” tanya Aluna balik pada sahabatnya. Tari mengerutkan kening, bibirnya mengerucut. “Mana mungkin aku rindu padanya. Dia bukan tipeku!” hardik Tari. Aluna tersenyum tipis. “Sepertinya dia suka padamu Una,” sambung Tari ikut membantu Alanna memeriksa stok makanan. “Aku hanya berteman saja. Tidak lebih dari itu!” Ya, sama sekali tidak menaruh perasan pada Romie. Aluna hanya menganggap Romie hanya teman. Ia sadar diri dengan keadaanya saat ini. Tidak ada pria yang mau dengan wanita yang kini sudah tidak suci lagi. Melihat tatapan sahabatnya, Aluna tau kalau Tari butuh jawaban dari pertanyaanya. Aluna menghela napas sejanak untuk kembali melanjutkan pembiacaraanya. “Romie tidak akan datang

