1 bulan berlalu
Naomi menjalani pernikahannya dengan bahagia aktifitas yang dilakukan adalah menjadi seorang istri yang baik untuk Mas Carlos dia tidak akan mengecewakan suaminya banyak bekal, dan nasehat pernikahan yang sudah dia dapatkan dari Mamanya untuk menjalani pernikahannya ini.
Aku dan Mas Carlos memutuskan untuk sementara tinggal bersama dengan Mama dan Papa ku. Dalam waktu dekat ini rumah yang di omongin Mas Carlos itu sudah di renovasi dan tinggal di tempati lagi.
Mas Carlos sibuk menjalani pekerjaannya sebagai pemimpin di perusahaan Kakeknya.
Sesekali dia di ajak bertamu di rumah mertuanya. Seperti sekarang ini Naomi dan sedang berada di rumah mertuanya di kediaman Devan.
Naomi benar tidak menanggapi ucapan serius Mama Yuni waktu di hari pernikahannya tersebut dia menganggap Mama Yuni cuma bercanda atau menggertak saja. Nyatanya Naomi benar di perlakukan seperti sampah yang tidak di anggap oleh Mama Yuni.
Mama Yuni benar-benar membuktikan ucapannya di hadapan semua orang dia seperti menyayangi menantunya tersebut dan di belakang semua orang dia menghina dan mencaci maki Naomi.
"Kapan kalian akan pindah ke rumah baru kalian ?"
"Dalam waktu dekat ini Pa setelah Mama dan Papa Naomi pulang dari Yogyakarta, semuanya udah beres tinggal menunggu alat-alat perabotan rumah aja semuanya sudah kita pesan tinggal di antar kerumah baru."
"Pokoknya sukurannya harus mewah dan harus di persiapkan lebih matang."
"Iya Pa, " Carlos setuju dengan ucapan Papanya barusan dia pengen kali ini acaranya lebih mewah karena mereka tidak melakukan pesta pernikahan anggap aja menepati rumah baru ini bentuk syukurannya dengan melakukan acara yang sedikit mewah.
"Kapan Mama mu berangkat Na ?" tiba-tiba Naomi di tanya oleh Mama Yuni membuat Naomi gugup.
"Oh Itu, berangkatnya hari besok Ma."
"Naik pesawat atau pakai mobil ?"
"Pakai mobil sambil menikmati pemandangan dan suasana Jogja kata Papa."
"Harus di cek mobilnya sebelum pergi."
"Iya Ma.."
"Bawa aja orang bengkel langganan kita ke rumah mertua mu Los."
"Siap Ma"
"Kalau Carlos lembur kamu bisa kok tinggal di sini bersama kami iya kan Pa ?"
"Iya bisa tidur di kamar Carlos datang aja kerumah dan rumah ini selalu terbuka untuk kalian berdua."
"Iya Ma," jawab Carlos dengan bahagia dia sangat senang bahwa Papa dan Mamanya sudah tidak membenci dia dengan keputusan meninggalkan rumah dan memilih perusahaan kakeknya tersebut dan dia juga bahagia Mama akhirnya bisa menerima Naomi di rumah ini.
***
"Sayang Mama dan Papa akan berangkat ke Yogyakarta dulu ya kamu baik-baik dirumah dan jaga diri ya ?"
"Iya Ma, Pa tenang aja aku bisa jaga diri kok Mama tidak usah khawatir."
"Kamu tidak Papa tinggal dirumah sendiri ikut Mama dan Papa aja ya ?" tanya lagi Mama Naomi khawatir anaknya tinggal di rumah sendiri biasanya para suami berkerja mereka berdua menunggu di rumah.
"Jangan dong Ma, nanti Mas Carlos pulang Nana nya tidak ada di rumah kasian Mas Carlos lho Ma."
"Ma, udah deh Nana bukan anak kecil lagi."
Mama terlihat menghela napasnya.
"Mama jangan khawatir Nana akan baik-baik saja Ma."
Mama memeluk anak gadisnya sekali lagi dan begitu juga dengan Papa Candra. Ada perasaan yang berbeda dari biasanya karena kalau mereka melakukan perjalanan seperti ini Naomi selalu ikut dengan mereka berdua.
Naomi melambaikan tangan kepada mereka berdua dan kini papa dan Mama sudah berangkat ke Yogyakarta.
Naomi tinggal dirumah sendiri benar-benar terasa sepi sekali , semoga sebentar lagi ada tangisan bayi yang bisa membuat rumah ini jadi ramai.
"Hallo Mas, ada apa ?"
"Mama dan Papa sudah berangkat sayang ?"
"Sudah beberapa menit yang lalu"
"Mas lembur malam ini ya sayang, mungkin pulangnya terlambat kamu beneran mau dirumah sendirian ?" Tanya Carlos dengan khawatir.
"Nggak Papa, Mas jangan khawatir aku berani kok." Keamanan disini juga ketat dari dulu, jadi nggak ada yang berani macam-macam.
"Tapi Mas yang khawatir Mas minta Pak Didi antarin kamu ke rumah Mama ya."
"Waduh jangan dong Mas aku nggak mau kalau nggak ada Mas bersama ku, malah nanti akan diam-diam terus dong aku sama Mama, lain kali aja ya Mas." Naomi berkilah memberikan alasan untuk menolak untuk menginap di rumah mertuanya.
"Ya sudah kamu hati-hati dirumah ya sayang cek semua pintu dan jendela, kalau ada papa cepat hubungi Mas."
"Oke Mas. Selamat berkerja suami ku."
"Iya sayang I Love You."
"I love you so much Mas."
Naomi meletakkan ponsel di mejanya dia mencoba untuk browsing tentang kampus agar dia bisa melanjutkan pendidikannya. Dan dia menemukan kampus yang terdekat tidak jauh dari rumahnya walaupun itu kampus Swasta. Nanti Naomi akan bicarakan ini Sama suaminya.
Naomi terlalu lelah akhirnya dia memutuskan untuk berbaring memilih untuk tidur siang. "Apakah Mama sudah berada di Tol sekarang ? " Naomi bergumam dan kini dia sudah terlelap.
***
Deringan ponsel berulang-ulang dari suaminya membangunkan Naomi dari tidurnya.
My love is Calling
Naomi tersenyum sudah beberapa panggilan tak terjawab. Belum apa-apa sudah kangen aja Mas Carlos sama dirinya.
"Assalamualaikum Mas ? Kenapa telpon lagi ada Mas ?"
"Kamu sedang apa sih sayang ?"
"Tadi ketiduran"
"Lho kok ada bunyi ambulan Mas ?"
"Siapa yang ketuk pintu diluar dan bunyikan Bell ya Mas, sebentar aku cek dulu ya Mas ?"
"Na.. sebentar sayang kamu dengerin Mas dulu kamu yang sabar dan tenang ya."
"Iissh apaan sih Mas jangan bikin aku penasaran deh."
"Ya sebentar.." Naomi menyahut.
"Mama dan Papa dalam perjalanan ke rumah."
"Hah, Maksudnya Mas, Papa dan Mama mas mau kerumah ? Owalahh kok mas baru ngomong sekarang."
"itu ambulannya kencang banget sih bunyi nya Mas, Mas lagi dimana sih."Jadi Mama mas mau kesini ?" tanya Naomi lagi
"Bukan sayang, bukan Mama dan Papa ku tapi Mama dan Papa mu."
Naomi sempat terdiam dan mencerna ucapan suaminya tersebut.
"Naomi buka pintu nya !"
"Naomi membuka pintunya !"
Naomi berlari ke arah pintu dan membukakan pintu rumahnya.
Bertapa terkejutnya Naomi, Om dan Tante nya berpakaian serba hitam dan tetangga juga berdatangan kerumah.
"Ini maksudnya apa Tante ?"
"Na kamu yang sabar ya.." ujar Tante Vidya.
"Hah.. Mas ini maksudnya apa Mas?" dia masih berbicara dengan suaminya.
"Mama dan Papa kecelakaan beruntun di jalan Tol sayang dan nyawa keduanya tidak bisa di selamatkan."
"TIDAK.. !!
Ini Tidak mungkin.. !!
"Mama dan Papa tidak mungkin ninggalin Naomi "
Naomi menangis meraung-raung dan dia kini tidak sadarkan diri.
"Hallo sayang.. Sayang.."
"Hallo Los ini Tante."
"Istri mu pingsan.."
"Tante tolong jaga istri aku, persiapan semuanya sekarang aku dalam perjalanan sampai ke rumah. Seluruh keluarga ku semuanya dalam perjalanan ke rumah juga."
"Iya Carlos kamu tenang saja Om dan Tante akan mengurus semuanya di sini."
Beberapa tetangga mulai berdatangan ke kediaman rumah Naomi. Benar-benar mereka semua tidak menyangka pak Candra dan bu Mia yang begitu baik dengan tetangga semuanya. Begitu cepat di panggil yang mahakuasa emang benar maut tidak mengenal waktu sama sekali.
Terlihat di seberang sana seseorang sedang menerima telepon.
"Semuanya beres buk, Kecelakaan yang sangat fatal dengan kasus kecelakaan Rem blong ?"
"Aku akan transfer ke rekening mu tapi ingat kamu akan tutup mulut seumur hidup mu"
"Siap buk, aku akan rahasiakan kerja sama kita sampai aku mati."
"Hm, Kerja yang bagus."
***