ASSALAMUALAIKUM...
HALO SEMUANYA....
SEMOGA SUKA CERITANYA YA...
SELAMAT MEMBACA..?
"Pa,mama rasanya lapar lagi deh" Lina berujar saat ia tengah menyapih baby Farhan.
"Kalau lapar,ya makan dong ma."sahut Rizwan terkesan cuek sembari terus sibuk bermain game di ponselnya.
"Ya iya maunya juga emang makan, papa.Tapi lihat nih..!"tunjuknya dengan lirikan mata kearah baby Farhan yang masih asyik menyapih.
Rizwan menghentikan kesibukannya dan mengikuti arah lirikan mata Lina
.Ia mulai faham maksud sang istri.Sebenarnya istrinya ingin minta diambilkan makanan untuknya
.Ibu menyusui memang kerap merasa lapar kan..
"Ya udah tunggu sebentar,Papa
ambilkan dulu ya"
"Papa baik banget deh! mama makan disini aja ya pa.Makasih ya Papa..."Lina melemparkan ciuman jarak jauh dan Rizwan menangkapnya kemudian menempelkanya dibibirnya.Seolah ciuman itu nyata.
Rizwan meletakkan ponselnya dan beranjak ke dapur mengambil makanan untuk istrinya.
Saat ia hendak mengambil minum,ia menunggu Mila yang sedang minum di depan dispenser.
"Sepertinya Mila benar benar kehausan deh,buktinya ia sampai nenghabiskan minum dua gelas sekaligus ,bahkan ia tidak beranjak dari situ dan minum sambil berdiri.Bukan kebiasaan Mila banget!" fikir Rizwan
"Hmhhh ahhh.. Alhamdulillah segerr.." ucap Mila dan berbalik hendak mencuci gelas bekasnya minum barusan.
"MasyaAllah...!" kagetnya ketika mendapati d**a tegap milik Rizwan tepat didepannya.Karena kaget,gelas ditangannya sampai terjatuh dan malah menambah kekagetannya hingga ia teriak dan melompat lalu tak sengaja menubruk tubuh Rizwan.
Mendengar suara berisik diluar kamar,Lina membuka pintu kamarnya yang kebetulan menghadap ruang makan yang merupakan tempat kejadian perkara.
Kelopak matanya melebar seketika,disusul dengan mulut yang menganga.Dadanya naik turun,rasanya sulit ia bernafas karena ada rasa sesak yang menyumbat di dadanya, menatap tak percaya dengan pemandangan didepanya.
Dengan tangan terkepal dikedua sisinya,Lina berjalan mendekati dua orang penyebab suara berisik yang didengarnya tadi.
"Ada apa ini?"Lina bertanya dengan nada suara yang dibuat setenang mungkin.Meski sebenarnya hati sedang bergejolak ingin memaki dua orang didepannya.
Dia tak ingin bayinya yang baru saja tertidur pulas,akan terusik jika ia berteriak.
Tubuh Mila menegang.
Rizwan berbalik."oh ma,ini.. Mila tadi kaget terus gelasnya jatuh dan pecah!." Rizwan memberitahu,dengan tak tau malunya sambil tersenyum bahkan seperti sedang menahan tawa, membuat Lina mengernyitkan keningnya merasa aneh dengan sikap suaminya.
Ya,Rizwan merasa kejadian barusan,bukanlah sebuah masalah.Justru ia merasa lucu melihat ekspresi kaget Mila yang seperti melihat hantu (seperti adegan dalam film horor komedi yang ia tonton).
Dasar.. ya.apa dia nggak punya perasaan?orang kaget setengah mati. kok malah lucu...
Lina melirik Mila yang hanya diam menunduk,kemudian memindahkan tatapanya pada beling kaca yang berserakan di lantai.
"Ya sudah,cepat bereskan ini,sebelum ada yang terluka nanti."ucapnya lalu kembali ke kamarnya.
Mila segera beranjak mengambil peralatan setelah mulutnya sempat mengucapkan kata "maaf".Entah maaf karena memecahkan gelas atau maaf untuk yang lain.
Rizwan mengikuti Lina ke kamar setelah ia mengambil minum dan piring yang sudah ia isi dengan makanan lalu ia letakkan tadi di atas meja mekan.
"Makanannya datang...."serunya dengan memegang piring di tangan kanan dan gelas di tangan kiri sedangkan kakinya ia tugaskan untuk menutup pintu.
Dilihatnya Lina duduk di tepi ranjang dengan muka ditekuk sambil bersedekap.
"Lho... Kok mukanya gitu sih!. ini udah papa bawain makanan sama minumnya lho."
"Apa mama segitu kelaparannya sampai sampai sampai mama mau makan papa juga kayanya?.Padahal kan papa nggak terlalu lama juga ngambil makananya.eh agak lama juga ya.."ralatnya
"iya papa agak lama pas mau ngambil minum tadi.Soalnya papa nungguin Mila selesai minum dulu tadi "jelasnya
Lina memalingkan wajahnya menatap tajam suaminya.
"Kok liatin papa begitu?! ih serem, hiiyy.." Rizwan pura pura bergidik.
"Ngapain harus nungguin Mila segala?tanya nya sarkas.
"Kan Mila lagi minum disitu,jadi gimana papa mau ngambil minumnya? papa tunggu dia selesai dulu dong.iya kan?."
"Kayanya Mila kehausan banget deh,sampai sampai dia minum berdiri di depan dispenser.Padahal biasanya kan dia nggak suka makan minum sambil berdiri.??"
"Papa! sampai segitunya ya papa perhatiin Mila.Sampai papa tau segala kebiasaan Mila."ucapnya kesal sambil memukul lengan suaminya.
"Aduh duh sakit ma,Kok mama mukul papa sih? mama lupa ya? kan mama sendiri yang cerita!"
Lina terdiam sebentar,mengingat perkataan suaminya memang benar.Ia yang menceritakan sedikit kebiasaan Mila yang ia tau di sela obrolan mereka dua malam yang lewat.
"Terus ngapain tadi peluk pelukan segala?"
"Siapa yang pelukan? oh jadi..... hppttt... ha ha ha".Rizwan tak dapat menahan tawa mengetahui penyebab kekesalan istrinya.
Ternyata istrinya telah salah faham.
Lina mencebikkan bibirnya melihat reaksi dari suaminya.
"mama tau? yang namanya pelukan itu seperti ini nih!"Rizwan memeluk Lina dengan mesra.
Lina melirik kesal suaminya karena berhasil menangkan hatinya yang tadi sempat kacau.Ia kesal karena ia memang suka dan menikmati saat dipeluk oleh suaminya,jadi ia tak ingin suaminya memeluk wanita lain seperti pelukan yang Rizwan berikan padanya
Padahal ia masih ingin marah tadi.
Rizwan menjelaskan kejadian perkara sebenarnya di depan dispenser tadi,dari awal sampai akhirnya Lina melihat mereka yang seperti sedang berpelukan.Tepatnya terlihat seperti Rizwan akan memeluk Mila.
Mila yang sejak ia mulai menyapu tadi ,memang hanya dirinya sendiri disana.Gimana nggak kaget setengah mati saat tiba tiba mendapati tubuh seseorang tepat dibelakangnya.
Yang lebih bikin kagetnya dia,tubuh itu malah milik Rizwan,satu satunya laki laki yang paling ia segani dirumah ini.
Belum lepas kekagetannya dari itu,gelas yang jatuh dari tanganya dan langsung pecah pula,justru malah menambah volume kekagetannya sehingga tubuhnya refleks bergerak melompat dan akhirnya karena jarak yang sempit,ia menabrak tubuh Rizwan.
Tubuh Mila yang kecil tentu tak seberapa kekuatanya dan masih bisa ditahan oleh Rizwan agar tidak jatuh.Dan itu membuat mereka terlihat seperti sedang berpelukan.
"Mama tau nggak,gimana muka Mila waktu kaget tadi? hahaha .... lucu banget! haha..." Rizwan tertawa terbahak sembari memegang perutnya karena tak bisa mengendalikan tawanya.
"Ih papa jahat ! orang kaget begitu malah dibilang lucu.." Lina memukul lagi lengan suaminya.Tapi detik berikutnya,ia juga ikut tertawa membayangkan lucunya ekspresi Mila pas kaget melihat Rizwan ada dibelakangnya.
Bagi mereka masalah ini sudah selesai.Namun bagi Mila,ia sudah melakukan kesalahan yang sangat besar dirumah ini.
Kini,perasaan Lina sudah aman dan nyaman dalam pelukan Rizwan.Namun hal berbeda yang dirasakan Mila.Ia sangat kacau dan memperihatinkan.
Hatinya tengah diliputi perasaan tak menentu.Malu,takut,merasa bersalah dan bingung,itulah yang kini 3dirasakanya.
Kini ia sedang meringkuk menutupi dirinya dengan selimut.Tubuhnya bergetar seperti orang yang menggigil kedinginan.Mila gemetaran memikirkan reaksi Lina atas kejadian tadi.
Mila malu dan merasa bersalah.
Dia juga takut dengan kemungkinan apa tindakan yang akan Lina lakukan padanya.
Apa Lina akan membencinya?" Iya, kak Lina pasti membenciku karena sudah berani menyentuh suaminya.Walaupun aku tak sengaja,tapi itu benar benar sudah terjadi,bahkan dihadapan kak Lina sendiri.Astagfirullahal azhiim...." lirihnya dalam isakan, semakin membuat ia gemetaran.
Lina pernah mengatakan kalau dia sangat membenci wanita pelakor.menurutnya seorang pelakor lebih buruk daripada seorang pelacur.Begitu bencinya,sampai sampai ingin memandikan wanita pelakor dengan jus cabai seratus kilo.
"ih sok kecentilan banget nih si Maya godain si Arman,padahal udah ditolak berkali kali juga!dasar muka badak,nggak punya malu!"cerocos ce' Popon mengomentari kelakuan si artis yang memerankan peran pelakor dalam sinetron yang sedang mereka tonton.
"Namanya pelakor emang nggak punya malu ya ce'.?amit amit deh ketemu,apalagi punya keluarga pelakor,"
"iya bu,pelakor itu emang jahat banget!Perusak rumah tangga orang,kelakuanya gak jauh beda sama pelacur."
"Ada bedanya ce', kalau p*****r kan cuma godain laki laki hidung belang aja.Mau bayar,hayuk! kalau nggak,ya nggak usah! udah gitu aja.Tapi kalau pelakor,digoda dan dirayu terus sampai targetnya benar benar luluh sama dia.Bahkan sampai si cowok tega ninggalin isteri dan anak anaknya."
"Emang benar bu! kalau saya ketemu sama pelakor ya bu,saya lemparin deh sama telur busuk,biar dia bisa cium hatinya yang busuk itu." cetus ce' Popon.
"mandiin pakai jus cabai seratus kilo ce'" tambah Lina"
"Iya benar! biar keblinger.." mereka tertawa setelahnya...
Mengingat ucapan Lina,Mila semakin ngeri memikirkan nasibnya.
Tapi apakah Mila pantas disebut sebagai pelakor?
Kalau jawabanya iya,Lina pasti akan membenci dan mengusirnya.Dan kalau sampai ibunya mengetahui,maka Ibunya juga pasti sangat marah dan membencinya.Bu Santi merupakan salah satu dari jutaan orang yang berfikiran sama seperti Lina dan ce' Popon mengenai pelakor.
Memikirkan ibunya juga akan turut serta membencinya,tangis Mila semakin tak terbendung lagi.Kini ia sudah menangis meraung hebat,hingga tangisannya sampai terdengar ke lantai bawah.
Tok tok tok....
Tok tok tok...
BERSAMBUNG .....