Reza berjalan santai dari mobil menuju kosannya. Ia masih memikirkan wajah Hany yang merah tomat karena malu rahasianya terbongkar. Mengapa duli ia tidak pernah bisa melihat Hany sedikit pun. Padahal Hany dan Elina selalu bersama-sama. Ketika Reza sudah mencapai anak tangga terakhir, ia melihat seorang perempuan yang tak asing. Tak lain, dia adalah Gisel. Gisel sudah menunggu dari sore hingga malam untuk menemui Reza yang tidak ada kabar dari pagi.
“Habis kemana saja?” tanya Gisel saat melihat Reza datang. Namun, Reza malah membuang muka, ia malas melihat Gisel disini. Ia sudah menduga pasti Gisel akan mengoceh karena tidak mengabarkannya.
“Reza! Kok diem saja si,” bentak Gisel emosi.
Reza menghela nafas, ia menyiapkan diri agar kepalnay tak pusing mendengar celotehan Gisel.
“Kenapa?”
