Pagi sekali aku sudah sampai dikampus karena hari ini piket.
Pagi jam 07.00 aku sampai dipintu gerbang kampus, aku berhenti karena dipintu gerbang ada kelompoknya Andika, aku tidak mau membuang waktu saja untuk meladeni omongan Andika karena hanya akan menambah sakit hatiku saja.
Semakin sakit hati, aku semakin tambah cinta sama Andika.
Itu perasaan aneh bagi orang lain tapi bagiku itu sesuatu yang istimewa aku merasa dengan dibully Andika aku merasa semakin dekat dan dia pingin mengenal lebih dekat aku dengan cara membully aku, itu menurut pendapatku, Mungin orang desa sama orang kota beda
Aku merasa senang dan bahagia jika Andika masih ingat dengan aku walaupun dengan kata-kata pedasnya dan menyakitkan
Tiba-tiba Andika the geng diam saja dipintu gerbang dan tidak ada niat untuk pergi.
Ku beranikan diri melintas didepannya tapi tiba-tiba aku dengar teriakannya, hari gadis kampung berhenti, katanya dengan marah
Aku menunduk untuk menghindari tatapnya yang sangat tajam seperti mau mencabik-cabik hatiku.
"Kenapa diam, kamu tidak dengar", katanya dengan membentakku
Aku kaget setengah mati seakan jantung mau copot mendengar teriakannya
A a a aku dengar kataku tergagap
Kalau bicara denganku yang sopan, tatap aku, katanya dengan sinis
Aku tetap menunduk karena tidak berani menatapnya
Dengar tidak kamu gadis kampung, bentak Andika padaku
Dengan jantung berdegup kencang, perlahan-lahan ku angkat kepalaku, dan deg deg deg suara jantungku ketika mata kami saling bertatapan
Aku terdiam dan tidak bergeming karena meredakan detak jantungku yang berbunyi tak beraturan
Kenapa, kamu terpesona olehku, kata Andika dengan senyum sinis
Maaf tidak berani saya terpesona pada anda, sekali lagi maaf, kalau begitu saya permisi, kataku pelan hampir tak terdengar
Setelah itu saya berjalan dengan cepat menjauhi Andika the geng tanpa menoleh ke belakang takut Kenapa ya hati ini tidak bisa membenci Andika dan malah semakin mencintai dia.
Ya Allah kenapa rasa ini Kau berikan pada orang yang salah, harusnya rasa kau berikan pada orang yang sepadan denganku bukan kepada Andika yang sulit ke jangkau dan mustahil ku dapat.
Bukannya aku sombong cuma aku hanya ingin membentengi diriku dari Andika, karena bagaimana kita sudah ngak sepadan dan juga Andika ngk akan pernah suka padaku
Hari ini aku masuk siang karena mata kuliah yang ku ikuti jadwalnya jam 10.00
Dengan santai aku menuju kelas tanpa menghiraukan sekitarku
Ku dengar banyak mahasiswa mahasiswi berbisik-bisik seperti sedang membicarakan ku, ku cuek terus berjalan menuju kelas
Hai gadis kampung yang sombong, teriak seseorang
Aku terus berjalan tak menggubris teriakannya
Mendadak aku dihadang sama geng Cantika
"Maaf mau apa kalian", tanyaku
"Dasar bodoh, jelek, sombong", kata Tania dengan ketus
"Maksud kamu apa Tania", tanyaku dengan nada tidak suka dengan kata-katanya
"Apa marah", cerca Tania
"Aku cuma tanya maksud kalian menghadang aku apa", tanyaku sekali lagi
"Emg kamu ngk tahu kalau kamu salah", cerca Tania
"Salah sama siapa", tanyaku
Clara langsung mencekal lenganku. "Kamu bilang apa", katanya membentak sambil matanya melotot
"Aku kan cuma tanya, aku salah apa, jangan ngegas gitu dong", tandasku
"Dasar gadis jelek, i***t, kampungan makanya ngk peka pada sekitarnya", cerca Clara
"Kalau ngk ada yang mau kalian katakan, saya mau masuk kelas dulu", kataku sambil melepaskan pegangan Clara. Clara berusaha mempertahankan pegangan nya di tanganku
tapi ku balik ganti mencekal nya, Clara meringis kesakitan.
"Aduh aduh sakit gadis kampung, lepas lepas", teriak Clara sambil meringis kesakitan
"Sakit bukan makanya jangan suka menyakiti orang lain kalau tidak mau disakiti", kataku
"Aku sudah peringatkan kalian berkali-kali jangan pernah membully aku secara fisik maka akan ku balas berkali-kali lipat", tandasku
"Dasar gadis kampung sombong ngk tahu diri, kamu belum tahu siapa kami", kata Tania marah
"Emg aku peduli dengan kalian, aku juga ngk mau mengenal kalian, ngak ada untungnya buat aku", tandasku lagi
"Jangan harap kamu bisa lepas dari kami, gadis kampung yang sombong", tegas mereka sambil mengelilingi aku
Sebenarnya dengan satu hentakan aku bisa membuat mereka jatuh
"Jangan memancing amarahku", kataku
"Aku tidak ingin membuat kalian terluka", tandasku lagi
"Dasar gadis kampung ngk tahu diri", bentak Clara
"Kita hajar saja dia", kata Tania
"Cantika jangan main tangan, ngk baik", tiba-tiba suara bariton itu mengingatkan
Ternyata Andika dan teman-temannya
"Jangan kalian ladeni gadis kampung yang sombong itu, nanti kamu jadi sama gilanya sama gadis kampung", cerca Andika
"Apa aku gila", batin Afika
Afika cuma diam aja mendengarkan pembicaraan mereka, dia cuek dan tidak menanggapi omongan mereka
Aku berusaha untuk lepas dari kerumunan cewek-cewek gila itu, setelah lepas akubmau berlalu dari tempat itu
Ketika mau melangkah menjauh tiba-tiba suara bariton menghentikan langkahku, "Kamu mau kemana gadis kampung", teriaknya
"Aku mau pergi karena ada kelas dan ini waktunya masuk", kataku cuek
"Ngak semudah itu kamu bisa lolos dari kami", kata Tania tegas
"Apa sich maksudmu Tania, aku ngk pernah menganggu kalian, kenapa kalian selalu menggangguku", tanya Fika
"Karena kamu layak untuk dibuat mainan dan dibully", jawab Andika sambil menatap ku tajam.
Tatapannya mengerikan dan mematikan. Tapi aku ngk mau menatapnya dan tidak menjawabnya
"Jawab", bentak Andika sambil berkacak pinggang menatap garang ke arah ku
Ketika mereka lengah, aku berlari meninggalkan mereka.
Mereka tidak menyadari kalau aku sudah tidak ada ditempat itu. Setelah jauh aku berteriak, "selamat tinggal semuanya".
Mereka kaget bukan main atas keberanian ku meninggalkan mereka. Kulihat mereka semua menatapku dengan garang dan mengepalkan kedua tangan mereka
Sempat ku lirik Andika, dia menatapku sangat tajam dan sangat mengerikan serta mengatupkan kedua bibirnya dan mengepalkan kedua tangannya tanda dia sangat marah atas tingkah lakuku
Sebelum mereka mengejar aku buru-buru naik tangga menuju kelasku. Ternyata aku sudah terlambat, dosen yang mengajar sangat marah dan bertanya, "jam berapa masuknya, kenapa baru masuk", tandasnya
"Maaf Pak tadi saya sakit perut dan ke toilet akhirnya telat masuk Pak", jawabku
"Cepat duduk", katanya
"Iya Pak", jawabku langsung melangkah menuju tempat duduk
Setelah 1 jam akhirnya selesai juga kelas
Pak Dosen memberi salam lalu keluar, kami mengikuti dibelakangnya.
Aku juga ikut keluar menuruni tangga menuju gerbang untuk pulang
Belum sampai pintu gerbang tiba-tiba Lala dan Agus menyapa.
"Kalian ngk masuk tadi", tanyaku
"Enggak", jawab mereka serempak
"Kenapa", tanyaku
"Kita ketinggalan, daripada dimarahi mending sekalian ngk masuk", kata Lala
"Suka-suka kalian aja", kataku sambil berlalu meninggalkan mereka
"Tunggu kita mau minjam catatan tadi", kata Agus dan tanya apa ada tugas tidak?
"Ngak ada tugas dan ngk ada catatan karena aku juga telat masuknya", balasku
Mereka ketawa bersama," hahaha dasar Fika suka bohong sama kita", kata mereka serempak
"Ngklah siapa yang bohong", tandasku,
"Ayo angkot sudah datang, kita pulang", ajakku