Hari kedua dirumah tuan Andika, siang pulang dari kampus aku disuruh masaka menu pilihannya. Setelah masakan selesai kupanggil Tuan Andika, kuketuk pintu kamarnya tapi ngk jawaban, kuketuk lagi tok tok tok bunyinya tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar.Ku putar handel pintu dan ku julurkan kepalaku ke dalam, sepi, diatas kasur tidak ada orang, kemana dia
Ku buka lebar pintunya lalu dengan langkah pelan aku melangkah masuk, kemana dia ya kok sepi.
Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dan muncullah tuan Andika dari dalam kamar dengan hanya melilitkan handuk di bagian bawah sedang bagian d**a telanjang.
"Gila seksi banget dia, apalagi habis keramas sisa air dari rambutnya menetes diwajahnya, gila ganteng banget bikin air liurku meleleh", batinku dengan d**a berdebar cepat
"Apa yang kau lihat, kau tergoda melihat tubuhku", kata Andika sambil menyeringai kearahku
"Bu Bu bukan maksud aku bukan ingin lancang memandang Anda tuan tapi mendadak anda ada didepan saya makanya ngk sengaja mata saya telah ternoda", kataku
"Apa", katanya membentak. Kamu kira aku pingin menggoda kamu gadis kampung, najis", katanya berapi-api
"Salah ngomong lagi aku, maksud saya tidak sengaja tuan, maaf atas ke lancangan ku tuan, saya ngk akan mengulang lagi", kataku sambil menunduk
"Hmmmm", katanya dengan lirih
"Maaf tuan masakan sudah siap, saya kesini tadi mau manggil tuan untuk makan", jelasku
"Oke",:katanya sambil berjalan ke arah ruang ganti
"Kalau begitu saya permisi tuan", kataku sambil keluar dari kamar dan kembali menutup pintu
Lalu aku menuruni tangga untuk menuju dapur
Kulihat tuan Andika menuruni tangga dengan pakai celana jins warna biru tua dan atasan kaos berwarna putih, sungguh pemandangan yang ngk boleh dilewatkan, batinku sungguh dia memang cowok yang paling sempurna menurutku
Dia menuju meja makan dan menarik kursi lali duduk, dia mengambil nasi dan lauk yang ku masak lalu memasukkan kemulutnya tak ada komentar sedikitpun untuk masakanku, dia makan dengan lahapnya, setelah selesai dia menuju pintu luar dan pergi dengan mengendarai mobilnya tanpa kata ucapan sedikitpun kearahku
Aku bingung tugas aku apa selanjutnya atau aku pulang saja, wah bisa kena pasal aku kalau ngk menuruti perintahnya
Mending nonton tv aja, Drakor kesukaanku
Karena Drakor sudah selesai akhirnya aku bosan untuk menonton tv, akhirnya aku punya insiatif untuk membersihkan rumah, halaman depan, taman dan kolam, semua ku kerjakan dengan cepat dan bersih kinclong, jam 5 selesai sudah semua tugasku, aku membersihkan diri rutin melaksanakan sholat Ashar, mengaji sambil nunggu adzan y berkumandang
Ku dengar adzan Magrib berkumandang segera ku tunaikan sholat Maghrib dan mengaji sebentar setelah ku lipat mukena ku taruh ditempat semula
Lalu aku keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan masakan untuk malam hari, setelah bahan siap lalu ku cuci setelah itu ku masak, tuan Andika malam hari minta dimasakkan tumis kangkung, crispy udang sambal hijau padang serta ayam goreng. Semua udah siap ku tata dimeja makan, setelah aku membersihkan dapur sambil menunggu tuan Andika datang, udah hampir jam 7, adzan isya terdengar, akhirnya aku ambil wudhu untuk melaksanakan kewajiban sholat Isya, selesai sholat, berdoa dan mengaji, aku keluar kamar dan menutup pintunya, untuk mengusir rasa sepi aku menuju ruang keluarga untuk menonton televisi, acarnya laki-laki mencari jodoh
"Padahal ganteng dan kaya Kok masih mengikuti acara mencari jodoh ya", kataku heran
Aku mendengar suara mobil menuju garasi disamping rumah.
Lalu aku membukakan pintu untuk tuan Andika, dia terkejut ketika melihatku
"Apa masakannya sudah siap", tanyanya
"Sudah tuan sesuai pesanan anda", kataku sambil pinggir dari depan pintu untuk memberi jalan tuan Andika
"Aku mau mandi dulu setelah itu baru makan", katanya
"Iya tuan", jawabku
Sambil nunggu tuan muda turun aku kembali duduk diruang keluarga untuk melanjutkan menonton pemuda yang cari jodoh
Tanpa kusadari tuan Andika sudah duduk dikursi dibelakang ku, aku terkejut
Dia menyandarkan tubuhnya dikursi sambil mengangkat kakinya diletakkan diatas meja. Aku kaget karena kakinya ada di sampingku
"Lihat apa", tanyanya
"Lihat cowok cari jodoh tuan padahal cowoknya ganteng dan kaya lho tuan, terang ku
"Hmmm apa cowok ganteng dan kaya akan cepat menemukan jodohnya", tanyanya
"Ya jelaslah tuan kan udah ganteng kaya lagi pasti banyak cewek yang mengejarnya dan pingin jadi istrinya", kataku
"Itu menurutmu gadis kampung, berarti kamu juga suka cowok ganteng dan kaya dong", kata tuan Andika sambil memandangku tajam
"Kalau aku pengecualian tuan, buat apa ganteng dan kaya tapi tidak mencintaiku, mending cari yang biasa tapi mencintaiku",:jelasku dengan mantap
"Kalau ada cowok ganteng dan kaya mencintaimu, bagaimana?", tanyanya
"Mustahil tuan pasti cowok ganteng dan kaya akan mencari yang sepadan dengan dirinya, kalau ada pasti itu cuma ada di sinetron saja", jawabku
"Sok tahu", kata tuan Andika
"Apa tuan suka sama gadis seperti saya, tuan pasti ngk suka dan muak melihat saya", tanyaku
"Jangan bermimpi", bentaknya tidak suka
Lalu pergi meninggalkan aku sendiri.
Oke aku makan dulu, katanya
Baik tuan, balasku
Dingin amat ya tuan Andika, pelit amat dengan kata-kata, padahal pilihan kata banyak tinggal diucapkan. Padahal dia mahasiswa tercerdas dikampus, pasti kosa katanya banyak, ini mah irit plus pelit untuk kata-katanya, apa takut tersaingi, batinku
Apa yang kau pikirkan gadis kampung, aku bisa baca apa yang kamu pikirkan, tandasnya
Astaghfirullah, kenapa suka ngagetin tuan, kalau aku punya penyakit jantung bisa-bisa mati mendadak
Hust kamu bilang apa, katanya ngk suka
Bercanda tuan, setelah apa saya boleh pulang tuan, tanyaku
Apa semua tugas sudah kamu selesaikan, tanyanya sambil menyuapkan sendok terakhir setelah dia mengelap mulutnya dengan tisu dan meminum air mineral yang telah kutuangkan digelas.
Andika beranjak menuju kursi dibelakangku, ujarnya kamarku belum kamu bersihkan, katanya santai
Ba ba baik tuan, saya permisi membersihkan kamar Anda tuan, jawabku
Aku menuju tangga untuk kekamar tuan Andika dilantai 2, aku masuk dan betapa terkejut aku melihat kamarnya seperti kapal pecah
Kuambil baju- baju kotor ku letakkan ditempatnya
Ku ganti sprei yang baru dengan warna biru tua
Lalu ku sapu dan ku pel kamar tuan Andika
Hmmm harum, wangi, kataku
Kubawa baju kotor untuk ku cuci dan menuju tempat pencucian, kumasukkan baju kotor kedalam mesin cuci, tinggal pencet selesai sudah. Setelah itu ku panaskan dibelakang rumah, selesai sudah pekerjaanku, kataku lega dan berbangga diri dengan hasil kerjaku
Aku menuju ruang keluarga untuk berpamitan sama tuan Andika tapi dia tidak ada disana, kemana ya, aduh keburu tidak dapat angkot, kulihat jam sudah menunjukkan jam 9. Tapi aku belum mendapat ijin pulang karena capek aku duduk disofa didepan telivisi, empuknya sofa dan ditambah dinginnya AC membuatku mengantuk dan akhirnya tertidur. Terdengar adzan subuh terus aku pergi kebelakang untuk ambil air wudhu dan melaksanakan kewajiban Sholat Subuh dan mengaji sebentar, setelah itu aku membersihkan diri. Selesai membersihkan diri aku menuju ke dapur untuk membuatkan minuman kesukaan Tuan Andika, yaitu kopi hitam
tanpa gula. Selesai aku lanjutkan memasak pesanan tuan Andika, untung semua bahan sudah tersedia, sangat memudahkan aku, akhirnya jam 6 selesai sudah semua masakanku, ku sajikan diatas meja makan, lalu aku bersiap-siap untuk pulang, karena nanti ada jam kuliah. Aku harus berpamitan dulu pada tuan Andika, dia menuruni tangga dan sudah berpakaian rapi. Setelah itu dia menuju meja makan dan mengambil nasi serta lauk setelah menyuapkan nasi dan lauk kemulutnya, selesai makan dia mengelap mulutnya dengan tisu dan berdiri meninggalkan meja makan. Lalu dia menuju pintu keluar dan menengok kearah ku, ayo ku antar pulang, katanya dengan datar. Aku mengikutinya dan sampai mobil ku duduk dikursi disamping kemudi, setelah dia menjalankan mobilnya ke arah jalan menuju ke rumahku, sampai rumahku aku turun, dia langsung pergi tanpa berkata-kata apa-apa.