Karena lelah nonton tv aku tiduran disofa sambil nunggu tuan Andika pulang, kulihat jam sudah diangka 9 tapi dia belum muncul juga, aku resah karena pulangnya yang sulit untuk cari angkot. Untung tugas udah aku kerjakan pada waktu tidak ada mata kuliah.
Kulihat jam dinding jarumnya merangkak ke angka 9.30, aduh kemana sich tuan Andika, ngk pamit ngk nelpon, gerutu aku
Aku mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah dengan tergopoh-gopoh aku membukakan pintu untuk tuan Andika.
Dia terkejut melihatku, "kenapa masih ada disini hai gadis kampung", katanya membentak
"Maaf bukannya aku harus menunggu tuan sampai pulang karena tuan sudah pulang , saya pamit undur diri, untuk makan malam sudah saya siapkan tuan", kataku
"Emang kamu pulang naik apa", tanyanya
"Saya bisa naik angkot atau pesan ojek online tuan", kataku
"Emg ada angkot lewat jam segini", tanyanya
"Pasti ada tuan, saya yakin ada angkot yang masih beroperasi, kalau begitu saya permisi tuan, Assalamualaikum", kataku
"Temani dulu aku makan", katanya berlalu sambil menuju meja makan
"Iya tuan", aku mengikuti tuan Andika menuju meja makan.
Aku berdiri sambil melihat tuan Andika mengambil makanan, lalu dia menyuapkan makanan ke mulutnya tanpa bersuara
Begitu hening suasana meja makan karena tidak adanya percakapan.
"Aku sudah selesai aku mau mandi dulu, tunggu sampai aku turun", perintahnya
"Baik tuan", kataku sambil membersihkan meja makan dan membawa piring kotor ke dapur dan sekaligus ku cuci
Aku masih berdiri didekat meja makan sambil nunggu tuan Andika turun
Beberapa saat tuan Andika menuruni tangga, lalu dia berkata, "ayo ku antar pulang".
Aku kaget dan membelalakkan mata karena tak percaya dengan ucapan tuan Andika
"Jangan membuatku menunggu gadis kampung, cepat ku tinggal nanti", katanya sambil membentak
"Ba ba baik tuan", kataku lirih
Kami berjalan beriringan keluar menuju mobil, lalu dia membukakan pintu mobil untukku setelah itu dia memutari mobil menuju kemudi
Mobil berjalan perlahan keluar pekarangan rumah menuju jalan raya, jalanan sepi tidak banyak mobil yang melintas. Ketika ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba banyak preman yang menghadang mobil tuan Andika
"Keluar keluar", teriak mereka serempak
Tuan Andika memukul setir dan giginya disatukan tanda dia marah
Lalu tuan Andika turun dan berkata, "apa mau kalian mencegat kami?".
"Aku mau uangmu, ha ha ha", kata salah satu preman
"Kalau tidak kau berikan uangmu maka akan ku habisi kamu dan wanita mu", , kata preman lain dengan keras
"Aku tidak akan memberikan sepeserpun uang kepada kalian", kata Andika sambil menuding satu persatu preman itu
"Baiklah kalau begitu, habisi dia", kata preman yang berbadan lebih besar
Dengan cepat mereka mengelilingi tuan Andika, lalu terjadi perkelahian yang tidak seimbang 1 musuh 5 orang
Tuan Andika kewalahan dan sering tidak bisa menghindari pukulan mereka
Tuan Andika sangat marah karena wajahnya babak belur dipukul sama preman, dia mengamuk menendang, meninju, memukul tapi dapat di hindari oleh preman tersebut
Karena kasihan akhirnya aku turun dan berteriak, "hentikan".
Preman-preman kaget akan teriakan ku termasuk tuan Andika
"Kenapa kamu keluar gadis kampung", kata tuan Andika penuh penekanan
"Saya ngk bisa melihat tuan babak belur seperti ini", kataku
"Hei cewek loe mau membela cowokmu ini, emang loe bisa apa", kata preman yang bertubuh kecil
Dengan langkah tenang ku dekati preman-preman itu lalu dengan gerakan cepat ku hajar mereka satu-persatu tanpa bisa menangkis pukulan dan tendangan ku
Tuan Andika kaget bukan main karena tahu aku bisa berkelahi dan mengalahkan 5 preman itu
Setelah 5 preman terjatuh dan tak berdaya tinggal nunggu pimpinannya.
Dan tanpa aba-aba pimpinan preman menyerang ke arahku dengan sigap ku tangkis pukulan dan tendangannya.
Ku balas dia dengan tendangan memutar dan menghajarnya sampai babak belur, lalu dia tersungkur
Setelah itu aku memapah Tuan Andika menuju mobil.
"Tuan biar aku yang nyetir dan mengantar tuan Pulang", nanti saya pulang naik ojek online saja
"Kita ke rumah mu dulu ambil pakaian dan buku buat kuliahmu besok", katanya
Akhirnya ku turuti kata Tuanku, mengendarai mobil menuju ke rumahku
Setelah sampai rumah ku ambil baju dan keperluan untuk besok kuliah.
Setelah itu ku kunci rumah dan masuk ke mobil.
Ku jalankan mobil menuju rumah Tuan Andika
Lalu kupapah dia masuk kerumah dan ku tidurkan disofa depan telivisi
Dia merintih kesakitan, aku ambil kain dan es batu dari kulkas, setelah itu ku kompres lukanya dan dia merintih kesakitan, dengan pelan ku kompres lebam diwajahnya
Kubersihkan luka di kaki dan tangannya dengan hati-hati. Setelah bersih lukanya, ku oles obat merah dan ku tiup biar tidak terasa perih.
Setelah itu ku kompres lagi lebam diwajahnya.
"Aku pingin mandi rasanya lengket ngk enak kalau mau tidur", gumamnya
"Baik tuan saya antar kekamar", kataku
Lalu kupapah dia menuju kamarnya, aku buka pintu kamarnya lalu kupapah dia ketempat tidurnya
"Bantu aku buka baju", perintahnya
Ha batinku kaget
"Baik", jawabku
Lalu kubuka kancing satu persatu dan melepas dari tubuhnya.
"Maaf apa perlu aku lab tubuh tuan", tanyaku
"Boleh", gumamnya
Ku lepaskan sepatunya dan ku baringkan dia ditempat tidur lalu ku selimuti tubuhnya dan ku lepas celananya baru ku lab tubuhnya dengan air hangat dengan pelan.
Setelah selesai kuambil celana pendek dan kaos ku pakaikan ke tubuhnya
"Gila nich bukan pekerjaan pembantu", batinku
"Ini pekerjaan seorang istri", gumam ku
Ya namanya balas Budi ngak begini juga kalau tidak karena aku dan kalau tidak mengantar aku, dia tidak akan babak belur seperti ini
"Tolong kecilkan AC nya jangan jauh-jauh dari aku, kalau aku butuh apa-apa nanti", katanya
"Baik tuan saya akan tidur disofa disebelah sana tuan, tuan bisa memanggilku kapan saja", jawabku
"Hmmmm", gumamnya
Lalu aku menuju sofa yang ada disebelah Utara ranjang, langsung ku rebahkan tubuh yang lelah disofa, dingin banget, batinku, ngk ada selimut lagi
Aku tidur meringkuk untuk mengurangi rasa dingin
Tapi ketika bangun tubuhku masih pakai selimut.
"Pantesan ngk kedinginan", batinku
Rupanya tuan Andika masih tidur nyenyak. Ku rapikan selimut yang kupakai dan kubersihkan Sofanya, lalu kubuka pintu dengan pelan-pelan dan aku keluar lalu ku tutup pintunya dengan pelan juga.
Aku turun tangga dan menuju kamarku yang ada dibelakang. Kubersihkan tubuhku dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh dan mengaji sebentar. Setelah selesai ku lipat mukena ku letakkan pada tempatnya.
Lalu ku menuju dapur untuk menyiapkan masakan buat tuan Andika
Karena bahan sudah ada dengan sigap ku masak, selesai ku sajikan diatas meja, selesai menata makanan di atas meja, Ku menuju lantai dua dan kuketuk pintu
"Tok tok tok", suara pintu yang kuketuk
"Masuk", jawab suara yang ada didalam
Ku buka pintu dan kulihat tuan Andika masih berbaring di kasurnya
"Apa tuan tidak ke kampus", tanyaku
"Hari ini tidak ada jadwal kuliah", jawabnya
"Tapi aku harus pergi kekantor karena banyak berkas yang harus aku tanda tangani", ujarnya lagi
"Maksud tuan bagaimana", tanyaku
"Antar aku kekantor", katanya lagi
"Baik tuan, silahkan tuan siap-siap dulu", lanjutkan
"Hmmmm", gumamnya