keluarga terpandang

1520 Kata
Sesuai janji kak fandy setiap pulang sekolah dia selalu menjemputku,dan hari ini adalah hari sabtu,kak fandy akan menjemput ku jam09.00 karna ingin mengajaku jalan jalan. "jadi jalan sama fandy,dex..?" tanya kak Rian tiba tiba duduk dibangku depanku " kak Rian apaan sich ngagetin aja...emmm katanya sich mau jemput jam 09.00" " mau jalan kemana?" aku hanya mengangkat bahu pertanda tak tau " kamu jadian sama dia?" tanyanya lagi,aku menatapanya,bingung harus menjawab apa ,karna aku tak terbiasa berbohong "kakak tau prinsip ku kan? dan kakak juga kenal kak fandy gimana kan?" seolah enggan menjawab aku hanya beralibi,dan kak Rian nampak berfikir "apa dia mengancamu...?"tanyanya kemudian, aku hanya menggeleng "siapa yang sudah berani mengancammu!!!" seru kak fajar duduk disebelahku aku mengelus dadaku karna kaget akan tingkah kak fajar "gak ada kak,...kak Rian aja terlalu over thinking" kilahku "dia mau jalan sama fandy nanti jam sembilan" kata kak Rian memberi tau kak fajar dan yang lain karna entah mengapa mereka berkumpul dikelasku " yang bener..." tanya kak yudi seolah tak percaya "si cowok es kutub itu bisa terpesona juga sama cewek..." kali ini kak fajar menimpali " iya,ceweknya adek kita...kalian rela???" kata kak Rian seolah memancing emosi "noooo...." jawab mereka serempak,"kamu bilang aja cantik gk usah takut,kita akan belain kamu" kata ka yudi "gak kak,aku gak kenapa napa,dibilangin kak Rian yang over thinking.lagian kalian ngapain sich,tumben tumbenan ada dikelasku,biasnya juga kita ngumpulnya diruang osis,kenapa jadi dikelasku?" tanyaku mengalihkan pembicaraan " kita penasaran sama hubungan kamu dan fandy,dari kemarin dia yang nganterin kamu pulang kan?" terpaksa aku mengangguk karna udah ketahuan." ya udah nanti kita tanya fandy aja,yuk kembali keruang osis,kita tunggu kamu kesana sebelum ketemu sama fandy" ucap kak Rian sebelum keluar dari kelasku. apalagi sich yang mau ditanya in,udah berasa disidang aja,kemarin bapak sekarang kakak kelas yang mainstream,trs ntar apalagi coba,. disinilah aku sekarang duduk berhadapan dengan kelima most wanted disekolah ini,sudah berasa disidang aja, " kamu tunggu sini biar aku yang nemui si fandy" kak yudi beranjak keluar,. aku masih tak mengerti apa yang difikirkan kakak kakak kelasku ini,kadang memperlakukanku seperti adex,kadang seperti pacar kadang juga seperti pesuruh,hadechhh ...tak lama kak yudi kembali dan diikuti kak fandy "ada apa ini sob" tanya kak fandy to the point karna dia tak suka basa basi "duduk dulu ndy,kita mau biacara" kata kak Rian tenang,kak fandy pun duduk dibangku sebelahku "aku tanya kamu,apa kalian jadian? " tanya kak fajar jelas sudah tak sabar "santai sob...ini maksudnya apa?" kak fandy tau mereka tak mendapat kan jawabn dariku makanya bertanya padanya "ndy,kita sahabatan udah lama,dan aku tau bagaimana kamu,kamu gak mungkin jatuh cinta sama Arin kan?" kata kak rian akhirnya " justru karena kita sahabatan udah lama harusnya kamu percaya sama aku,kamu yang paling mengenal aku yan,udah dech aku mau ajak Arin jalan keburu siang,yukk yang..." ucap kak fandy menggandeng tanganku tapi dihadang kak Rian dan kak fajar " ndy,please jangan Arin,dia adex kita,aku gak mau kamu nyakitin dia,please ndy,kumohon. " pinta kak Rian memelas " apaan sich yan,siapa juga yang mau nyakitin adex kalian,aku mau ajak dia ketemu ayah bunda itu aja kok." Jedeeerrrrr,bagai petir disiang hari ketemu ayah bunda? ketemu keluarga...aaaahhhhh membayangkan saja susah " yukk yang,kita berangkat sekarang" lanjut kak fandy menarik lenganku keluar dari ruang osis. " kita beneran mau kerumah kakak?" tanyaku memastikan "iya,kenapa?" "emmm,aku takut kak.." "takut kenapa?" " aku belum siap bertemu orang tua kakak,lagian kenapa kakak ngajak main kerumah kakak?" kak fandy tertawa kecil menanggapi pertanyaanku dan aku semakin gugup dibuatnya " kakak kok malah ketawa sich," "lagian kamu sich aneh,cuma diajak main kerumah aja pakai gak siap,apalagi kalau kulamar,hahahaaaa..." aku hanya memberengut Sampailah kiata dipelataran rumah yang sangat mewah buatku,kupandangi rumah ini tanpa berkedip,katakanlah aku norak tapi memang benar adanya,baru pertama kali aku memasuki rumah semewah ini.kak fandy menggandengku memasuki rumah "assalamu'alaikum...yah..bunn....!" serunya "wa'alaikum salam,udah pulang kak...emm siapa nich?" tanya bundanya seketika melihatku aku langsung menyalami bunda kak fandy,mencium tangannya" Arin tante..." "pacar kak...?" goda bunda melirik kak fandy,kak fandy hanya mengedikkan bahu sambil tersenyum,"ya udah duduk dulu,bunda panggilin ayah" " mau minum apa?" tawar kak fandy setelah bundanya naik keatas "terserah,apa aja..." "kalo ku kasih racun,masih mau minum?".. goda kak fandy lagi,aku hanya menghela nafas "racun cinta,sayang...hehehe" belum sempat kulempar kata kata,kak fandy lebih dulu berlari kebelakang,selang beberapa saat ayah dan bunda kak fandy turun,dibelakangnya juga ada seorang gadis canti,ya mungkin adexnya kak fandy "nih yah kenalin,pacarnya kakak..." kata bunda kak fandy,akupun berdiri menyalami ayahnya kak fandy dan adexnya "Arin om.." "panggil ayah ya..." "Arin" ucapku saat bersalaman dengan adexnya kak fandy,mungkin karna aku juga belum tau "Ade,kakak cantik ya.." aku hanya tersenyum menanggapinya "sudah lama kak pacaran sama kak afic,kok kakak mau sich jadi pacarnya secara diakan nyebelin...."bangeeettt,bantinku menambahi " gak boleh jelek jelekin kakak sendiri,dosa loh" potong kak fandy sudah dengan nampan berisi minuman dingin "ihhh bener kan,ya kan yah bunn.." "udah,...gak malu kalian berantem didepan tamu,tiap hari ribut terus" ucap ayah menegahi "Arin kelas berapa?" " sebelas om...maaf yyah" "santai aja jangan kaku githu...ayah gak papa sich kalian pacaran yang penting pacaran secara sehat, tidak mengganggu fokus belajar kalian terlebih kamu kak,bentar lagi ujian ayah gak mau kalo nilai kamu turun.." "siiippp yah,tenang aja" ucap kak fandy mengacungkan jempol tak seperti keluarga terpandang lainnya,keluarga kak fandy sangat harmonis bahkan mereka tak membeda bedakan kasta meskipun tau orang tuaku hanya seorang petani mereka tak mepermasalahkan apapun bahkan ayahnya kak fandy dulu hanyalah seorang yatim piatu yang harus bekerja keras untuk menghidupi adik adiknya,itu yang ayah kak fandy katakan dalam perjalanan pulang aku menatap kak fandy dalam,meski aku terpesona dengan ketampananya hatiku selalu mengingatkan akan keadaanku,hingga tanpa kusadari kak fandy memberhentikan mobilnya dipinggir jalan "ada yang mau dibicarakan...?" seolah tersadar akupun segera memalingkan pandanganku "gak ada" "aku gak bisa fokus nyetir kalo kamu liatin seperti tadi...kenapa hemmm jujur aja jangan cuma dipendam sendiri, aku bukan cenayang yang bisa baca fikiran kamu.." mendengar kata terakhirnya aku spontan menoleh,kak fandy menaik turunkan alisny "katakan...atau mobil ini tidak akan jalan." dasar pemaksa memang dari awal dia suka memaksa kan bahkan hubungan ini ada juga karna paksaannya,.. hufffttt aku menghela nafas " aku hanya takut jatuh cinta" kulirik reaksi kak fandy dan ingatkan aku untuk mencongkel matanya yang selalu membuatku berdebar,seakan masih menunggu kata kata ku selanjutnya kak fandy hanya menatapku dengan ekspresi yang entah ingin sekali aku menutup matanya " jangan menatapku seperti itu kak,...dan jangan terlalu baik padaku...aku takut jatuh cinta pada kakak" masih tanpa ekspresi bahkan tak sedikitpun dia berkedip,kututup matanya dengan tanganku tapi dia menarikku dalam pelukanya membuatku tanpa sadar meneteskan air mata " justru itu yang kuinginkan, kamu jatuh cinta padaku sehingga kamu tak akan melihat cowok lain" ucapanya "tapi aku takut terluka kak,kamu dan aku jauh berbeda,aku sadar siapa diriku sangat jauh berbeda denganmu kak,aku takut suatu saat aku akan terluka dengan rasa ini.." "ssssttthhh,don't cry my honey" kak fandy melepas pelukanya menghapus air mataku "please jangan menangis lagi,aku gak sanggup melihatnya,gak akan aku biarkan kamu terluka hingga meneteskan air mata" "kalo kamu yang buat aku menangis?" tanyaku seolah meragukanya " never....aku bisa pastikan itu i'm promise!!!" ucapnya menyakinkanku, "jadi jangan pernah menangis lagi,ok" aku pun hanya mengangguk,. kak fandy menjalankan mobilnya lagi Begitulah keseharianku sekarang,menyandang status pacar kak fandy padahal sudah sepakat tanpa publikasi tapi ternyata hampir satu sekolah sudah tau bahkan gadis gadis yang biasa mencemburuiku karna terlalu dekat denga n ka Rian dkk kini sudah tidak pernah menggangguku lagi,. Ada rasa kecewa diraut wajah kak Rian karna sekarang aku adalah pacar sahabatnya padahal berulang kali dia mengutarakan perasaanya padaku tetapi selalu kuabaikan dengan alasan ingin fokus belajar sehingga dia hanya bisa menganggapku seorang adek, dan kini setelah dia tau aku pacaran dengan sahabatnya seolah dia mempertanyakan komitmen yang selalu kupegang,.aku tak bisa memberi jawaban yang membuatnya puas, Tak terasa 5 bulan sudah berlalu dan ini hari terakhir ujian dimana selama sebulan lalu kak fandy ijin untuk fokus belajar dan tidak bisa mengantarku pulang seperti biasa,bapak sangat memaklumi keadaanya karna memang belajar yang harus diutamakan,dia berjanji hari terkhir ujian dia akan langsung menemuiku,.aku masih bersantai didepan tv hingga kudengar suara motor berhenti didepan rumah,saat aku keluar ternyata kak fandy dan teman temanya sudah ada didepan rumah "assalamu'alaikum...hai sayang" sapa kak fandy melihat ku keluar menyambutnya "wa'alaikum salam...masuk kak.."ucapku mempersilahkan " kamu cantik kalo semyum githu,gak sombong kayak dulu" kak rendy selalu mengingat sikap cueku dulu, tapi kak fandy memukul lengannya "awww santai sob, bercandaaa..." cengirnya " duduk kak, aku buatin minum dulu" "gak usah repot repot kita udah bawa kok " kak rendy menunjukkan tas plastik yang dibawanya "udah,duduk sini sayang...aku kangen" kak fandy menariku duduk disebelahnya "kok sepi,bapak ibu kemana?" "ada di kebun belakang,aku panggilin dulu ya" ucapku hendak benrdiri namum dicegah kak fandy " gak usah biar nanti aja,aku kangen sama kamu" bisiknya membuatku merona " ehhmmm, ada kita kaliii bukan cuma berdua " kak rendy dan yang lain tertawa "emmm sayang,sebenernya aku kesini mau bilang kalo minggu depan dirumah ada pesta perpisahan,kamu dateng ya,ntar kujemput" "lah,...aku kan gak kenal temen temen kakak masa ikut begituan ,enggak ah" "kamu kan kenal rendy,irfan,robby, disana juga ada ade kan,pokoknya sabtu depan kujemput,masih inget kan kalo aku gak suka penolakan." selalu dech kalo githu ngapain nanya tadi...akhirnya akupun menyetujui permintaan kak fandy.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN