Hey, kamu!
Celena Zoeya Syahquita, nama yang cukup panjang, sangat rumit, serumit hidup gadis pendiam yang sering dipanggil Zoeya. Nama itu sebenarnya sangat cantik, karena kedua orang tuanya lah yang memilihkan. Namun bagi Zoeya, percuma saja ia memiliki nama sebagus itu. Toh, pada akhirnya orang-orang hanya memanggilnya
Hey kamu!
Kamu yang poninya menutupi mata!
Kamu yang di ujung sana!
Kamu yang selalu menunduk!
Kamu yang jarang bersuara!
Kamu, kamu, dan kamu, seperti itulah mereka memanggilnya. Terkadang gadis itu muak dengan hidupnya sendiri.
Sesulit itukah menyebut namanya?
What's in a name? Seperti kata William Shakespare.
Apalah artis sebuah nama bagi Zoeya. Ketika semua orang, bahkan seekor kecoa pun tidak sudi memanggil namanya.
Tahun ini ia genap berusia 20 tahun dan merupakan tahun kelima kepergian ibunya menyusul sang Ayah. Baginya, ini adalah tahun terberat. Sebab, kondisi finansialnya semakin terpuruk. Ditambah lagi biaya kuliahnya yang cukup mahal. Meski tertatih-tatih, Zoeya tidak pernah putus asa. Ia hidup sehemat dan sesederhana mungkin. Bahkan, seisi rumah sudah ia jual demi tetap bertahan hidup. Tidak ada cara lain, Zoeya tidak punya sanak saudara. Gadis itu benar-benar sendiri.
Bila dilihat dari rumah yang sangat besar dan luas, seharusnya Zoeya bergaya seperti gadis milenial. Namun, sangat mustahil. Gadis itu lebih mirip gembel, bahkan di dalam rumahnya sendiri. Hanya tersisa baju-baju kumuh dan tikar lusuh sebagai alas tidurnya.
Sebenarnya ia punya dua pilihan; pertama, ia bisa bekerja dan kedua, menjual rumahnya. Pilihan pertama sudah sering ia lakukan tapi selalu saja gagal. Tidak akan ada yang sudi mempekerjakan gadis aneh seperti Zoeya.
Aneh?
Tentu, gadis itu memang aneh. Ia memiliki sebuah rahasia besar. Rahasia itu menjadikan ia sebatang kara. Tidak memiliki seorang teman, tidak pula memiliki musuh.
Semua terjadi karena Bundanya, gadis itu memang sangat bersyukur mewarisi kecantikan alami ibunya. Zoeya sesalkan, kenapa ia juga harus mewarisi indera keenam sang ibu.
Mampu melihat hal yang tak mampu orang lain lihat, merupakan kesialan terbesar baginya.
***
Bersambung....