PERASAAN TERPENDAM

1008 Kata
BAB 6 Di perjalanan Arman mengejar Miksel yang sudah menjauh dari nya. "Miksel, tungguin dong! cepat amat kamu jalan nya." Ucap Arman yang berjalan mengejar Miksel. "Lu udah siap ngobrol sama gadis jutek itu." Ketus Miksel. "Kamu jangan manggil dia gadis jutek, dia itu gadis yang baik-baik." "Baik sama loe, bukan sama gue, setiap dia melihat gue kayak liat hantu." Ketus Miksel kesal. "Dia cinta pertama ku, awas kamu kalo sampe jatuh cinta sama dia ya!!" Ucap Arman serius memberi peringatan. "Gak bakal !! Lu kan tau ! tipe gadis gue itu seperti apa, mulus,tinggi, putih,seksi." Miksel membayangkan gadis pujaan nya. "İya, iya, aku tau, semoga kamu juga cepat insaf ya Miksel." "Emang gue buat salah apa? aneh Lu." Tanya nya mengerut kan dahi. "İya gak apa-apa, cuma mendo'a kan yang terbaik." "Di kirain, Lu kadang ngomong nakutin dan mendebarkan hati gue." "Kamu benar-benar serius mau bekerja di sawah sama bapak Andine." Tanya Arman meyakinkan keseriusan nya. "Hehehe, gue gak yakin sih." Ucap Miksel menggaruk kepala nya yang tak gatal. "kamu jangan Main-main, kamu gak boleh mengangap semua itu bahan candaan." Ketus Arman serius. "Yaelah, Lu udah sama aja kayak gadis itu, takut amat gue ingkar janji." "Aku cuma memastikan aja, kerena dari dulu kamu itu gak berubah, selalu gak pernah menepati janji." "İtu kan dulu, sekarang gue akan berubah, lu tenang aja." "Serius kamu?." Tanya Arman. "İya gue serius, gue bakal datang kerumah gadis itu, gue bakal nongol di depan pintu nya, ketika dia buka pintu rumah nya. Ucap Miksel meyakinkan keseriusan nya. "Nama nya bukan gadis itu, Nama nya Andine." "İya terserah lah, siapa kek nama nya, gue gak peduli." Diperjalanan terlihat Sasa yang mau menuju ke rumah Andine, Langkah Sasa terhenti saat melihat Arman dan Miksel. Sasa yang tak tergoda lagi dengan ketampanan Arman, dia berpindah hati kepada Miksel,Sasa mendekati dan mencoba berbicara pada mereka. "Asamualaikum." Ucap Sasa cengengesan. "Waalaikumsalam." Ucap Arman tersenyum. "Ustadz kenal aku gak." "Siapa ya? kayak nya kita baru bertemu disini." Ucap Arman yang menatap balik Miksel, Miksel yang tak mengenal siapa Sasa hanya mengangkat bahu nya saja. "İh, masa gak kenal, Aku lihat Ustadz Arman ceramah di mesjid tempo hari, masak lupa?." "Oh, maaf kan saya, ada begitu banyak orang di sana." "Oh iya, Ustadz kenal bapak Andine?." "İya saya kenal dengan bapak Andine." Arman yang terlihat menggaruk kepala nya." "Sama Andine ustadz kenal?." Tanya Sasa kembali. "İya saya kenal sama Andine." "İh si ustadz mah, sama Andine yang pakai cadar, langsung kenal,giliran sama aku yang gak pake cadar malah gak di kenal sama sekali." celoteh Sasa. "hahaha, tidak seperti itu, kerena kita sering bertemu, itu kenapa saya mengenalinya." "Yaudah deh, eh ini akang ganteng siapa nama nya, cakep banget kayak Bule." Goda Sasa pecicilan. "Gue Miksel." Ucap Miksel tersenyum kerena di puji tampan. "Aku Sasa." Balas Sasa cengengesan. "Kamu mau kemana Sa?" Tanya Arman. "Aku mau tempat Andine, mau main bentar kerumah nya." "Oh yaudah, pamit ya kita deluan pergi mau pulang kerumah." Pamit Arman. "Oh iya atuh, Ustadz Aku kirim salam ya sama si Bule tampan." "İnsyaallah, di sampai kan." Ucap Arman tersenyum melihat tingkah Sasa. Sasa pun pergi melanjutkan perjalanan nya ke rumah Andine dengan hati yang riang, Sasa ingin bercerita kepada Andine, bahwa dia sudah menemukan tambatan hatinya yang selama ini dia cari." "kamu dapat salam dari Sasa." Ucap Arman menyampaikan salam Sasa. "Iya gue dengar kok, dia nya ngomong nya kayak toak." "Kalo kamu dapat salam, Ucap kan, Assalamualaikum, bukan nya malah ngomel, menceritakan keburukan orang lain." "Iya Ustadz Arman." Ledek Miksel. Tak berapa lama Sasa pun sampai di rumah Andine. Dengan suara yang melengking mengucapkan salam. "Assalamualaikum, Andine Sasa teman mu yang cantik,imut, datang nih." Teriak Sasa masuk ke dalam kerumah. "Eh Nak Sasa, di kirain siapa." Sambut ibuk yang keluar dari dalam. "Andine mana buk? kok gak kelihatan?." Tanya Sasa sambil memberikan salam kepada ibuk. "Di dalam kamar, kamu masuk aja ya, ibuk ada pekerjaan lagi di dapur." Jawab ibuk dan berlalu pergi ke dapur. Sasa pun segera masuk ke kamar Andine. "Assalamualaikum, nona manis, kenapa teman mu datang tak di sambut dengan bahagia?." Cemberut sasa yang duduk di atas tempat tidur Andine. "Waalaikumsalam, aku dengar kok kamu datang, dan aku yakin kamu juga pasti akan masuk ke kamar aku." "Dasar kamu ya, ada aja jawaban buat ngeles." ucap Sasa. Andine yang hanya tersenyum dan berkata"Ada apa? kamu dari mana?." Tanya Andine. "Aku dari rumah lah, Eh tau nggak Ndine, aku ketemu cowok Bule yang tampan sekali." Ucap Sasa yang membaringkan badannya di atas tempat tidur dan menerawang ke atas. "Apaan sih ngomong gak jelas banget." Ucap Andine yang mengerutkan keningnya tak mengerti. "Tadi pas perjalanan ke rumah kamu, aku ketemu Ustadz Arman, terus aku lihat teman nya ganteng banget, dia idaman aku Andine." "Apa? teman Arman kamu bilang tampan?kamu sakit kali ya." Bantah Andine memutarkan mata nya ke atas "Ih apaan sih, emang benar kok dia tampan, aku aja klepek-klepek saat pertama melihat nya." Ucap Sasa cengengesan. "Tapi tidak untuk aku, dia menyebalkan, sok banget, ganteng dari mana coba." Andine membantah dan tidak setuju dengan perkataan Sasa. "Tunggu deh, kamu kok benci banget ya sama Miksel." Tanya Sasa mengerutkan keningnya. "oh Jadi nama nya Miksel." Andine mengangguk. "Iya nama nya Miksel, terus kenapa kamu gak suka lihat dia." Tanya Sasa kembali." "Dia nyebelin Sa, dia yang salah dia marah-marah gak jelas sama aku, pake ngebentak aku segala lagi." Ucap Andine dengan ekspresi geram. "Apa sih, aku gak ngerti deh ngomong apa?, emang kamu pernah ketemu Miksel sebelumnya." "Iya, aku pernah ketemu sama dia, dia pemuda yang pemarah, sombong lagi." Ketus Andine. "Jangan-Jangan..." Ucap Sasa menghentikan pembicaraan nya. "Jangan, Jangan apa? jangan mikir yang aneh-aneh kamu ya." "Jangan-Jangan kalian jodoh lagi." Ledek Sasa yang tertawa dengan perkataan nya. "Gila kamu ya!, ih.. gak mau deh sampe jodoh sama pemuda pemarah itu." Ketus Andine tak setuju . Bersambung ...... Happy reading ? Terima kasih udah mampir untuk membaca novel receh aku ? semoga kalian terhibur ya dengan cerita novel aku yang masih banyak kekurangan ??
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN