Saat sampai kerumah, Arman yang masih melihat Miksel tertidur lelap dan mendengkur dengan suara yang keras.
"Ini anak, masih tidur,Janji nya mau datang kemesjid, ternyata dia pergi ke alam lain." ketus Arman kesal
"Eh, Sel, Sel, bangun gak lu, liat matahari udah terbit, masih molor aja."
"Apaan sih, ganggu orang tidur aja."
Miksel masih tak membuka matanya dan tetap melanjutkan tidur nya.
Arman yang terlihat kesal dengan tingkah nya, berniat untuk memberi pelajaran kepada Miksel, Arman pun pergi kedapur dan mengambil Air satu ember untuk menyiram miksel (Air dingin ya, bukan air panas ?).
Burrrrrr !!
Air pun tumpah membasahi seluruh tubuh Miksel. Miksel pun terbangun kaget dengan wajah yang panik berkata. "Apa ini, Apa ini, dimana banjir, dimana banjir, man."
Arman yang terlihat santai berdiri di depan Miksel berkata. "Air liur kamu terlalu banyak keluar, dan membasahi seluruh tubuh mu." Ucap Arman tertawa.
Miksel yang belum sepenuhnya sadar dari tidur nya, segera menyadari bahwa Arman yang sengaja menyiram nya dengan air.
"Tega lu Man!! gue lagi tidur, malah di siram air."
"Saat ini kamu sedang berada di rumah ku, kau harus turuti perintah ku, jika kau tidak suka, kau bisa pergi." Ucap Arman dengan wajah datar.
"Hah, kamu melebihi galak nya Ibu kos Man."
"pergi sana ganti baju mu! setelah itu pergi lah berkeliling kampung, kau harus mengenal kan diri mu pada orang kampung."
"kenapa?, emang gue pak RT,yang keliling kampung untuk melihat situasi."
"kamu ini banyak tanya, pergi sana turuti perintah ku!!."
"iya, iya , cerewet lu, kayak emak-emak yang lagi nongkrong belanja sayur."
Miksel pun segera pergi membersih kan dirinya, dan menuruti perintah Arman untuk berkeliling kampung, mengenal suasana di kampung yang di maksud Arman.
Saat Miksel sedang berjalan-jalan di kampung, Miksel mendengar suara Sayup-sayup di bawa angin yang tak terdengar jelas.kerena penasaran Miksel mengikuti arah suara tersebut.Suara pun semakin jelas terdengar, suara seorang wanita yang sedang mengajarkan sesuatu pada anak-anak.
Miksel pun melihat seorang wanita bercadar dengan lembut membaca kan lantunan ayat suci Al-Qur'an dengan merdu.
Hati Miksel bergetar mendengar suara merdu itu, dia terus melihat wanita itu tanpa berkedip, ada perasaan yang tak bisa di artikan miksel di dalam hati nya, hati nya merasa tenang dan damai saat mendengar kan wanita itu membaca kan ayat-ayat tersebut.
Andine yang menyadari seseorang sedang memperhatikan nya dari kejauhan, berniat untuk bertanya dan menghampirinya.
"Asamualaikum, ada yang bisa saya bantu? " Ucap Andine menyapa.
"waalaikumsalam." Miksel yang menjawab tergagap.
Andine terdiam sejenak, dia berpikir seperti pernah melihat pemuda tersebut.
"iya, aku ingat!! dia pemuda pemarah itu." Ucap Andine dalam hati dan berniat untuk pergi, Andine tidak ingin berdebat dengan nya lagi, Andine segera melangkah kan kaki
dan pergi meninggalkan Miksel sendiri.
"Tunggu!!" cegah Miksel.
Andine tidak menghiraukan nya, dia terus pergi berjalan, dan melanjutkan mengajar kembali.
Miksel yang heran dan terdiam memandang Andine yang semakin jauh meninggalkan nya, dia tidak mengerti kenapa Andine meninggalkan nya.Miksel tidak ingat sama sekali bahwa dia pernah bertemu Andine sebelum nya, dan marah-marah kepada Andine.
"Wanita aneh! aku juga belum sempat berbicara pada nya, dia malah pergi begitu saja." terlihat Miksel kesal.
" ah, sudah lah lebih baik aku pulang saja."
Miksel pun segera memutuskan untuk kembali pulang kerumah Arman.
Arman, yang terlihat sedang bersiap-siap untuk segera pergi mengajar anak-anak di kampung, seperti yang dia bicarakan sebelum nya kepada Bapak Andine.
Miksel yang melihat Arman sudah Rapi pun bertanya. "mau kemana Lu man?"
"Aku mau ngajarin anak-anak disini."
"oh gitu, yaudah sana pergi."
"kamu kok udah pulang, udah selesai keliling kampung."
"Apa yang mau di liat Man, semua nya banyak ilalang, gadak Mall, gadak gedung juga."
"kamu ini, nama nya juga perkampungan."
"Tadi aku bertemu wanita aneh."
"Siapa?, mana ada orang aneh disini, apa lagi seorang wanita."
"Ada man, aku juga belum sempat ngomong, eh dia pergi begitu aja." terlihat Miksel kebingungan.
"Kamu yang aneh kali, maka nya dia pergi ninggalin kamu." ucap Arman tertawa.
"yaudah lah kalo lu gak percaya."
"lah emang iya, orang di kampung ini semua nya pada ramah, baik, suka menolong lagi."
"Ah, terserah elu dah."
"Kamu mau ikut gak?, emang kamu gak bosan di rumah aja."
"Gue rencana nya mau pergi ke kota, cek suasana, bosan gue di sini aja."
"memang nya preman itu, udah gak ngejar kamu lagi?."
Terlihat Miksel sejenak berpikir.
"hehehe, Iya juga ya Man, bisa abis gue kalo ketangkap sama mereka." terlihat Miksel cengengesan.
"Yaudah Ayuk, tunggu apa lagi, dari pada kamu dirumah aja."
"Kemana? " Tanya Miksel lugu.
"Ngelayat!! iya buat ngaji lah, kan aku udah bilang, buat ngajarin anak-anak di sini. ketus Arman.
"Yaudah deh, dari pada aku di rumah sendirian, bisa-bisa aku gila, di rumah aja."
Arman dan Miksel pun segera pergi menuju pondok di mana Arman akan mengajar.
Arman melihat Andine yang juga berada di pondok yang sama, ada bahagia di hati Arman saat melihat Andine.
"Asamualaikum,Andine." sapa Arman.
"Waalaikumsalam." Ucap Andine tersenyum.
"Eh, kamu kan wanita itu." Cerocos Miksel tiba-tiba.
Andine yang menyadari pemuda pemarah itu berada di sini juga heran.
"Apa yang dia lakukan di sini." Batin Andine dalam hati.
"Eh , Man, ini wanita aneh yang aku ceritakan sama kamu tadi."
"apaan sih kamu, dia gak aneh." Ketus Arman.
"Aku aneh !! ." ucap Andine memotong pembicaraan.
"Iya kamu aneh, aku belum selesai berbicara,
kamu pergi begitu aja." Ucap Miksel.
"hey, dia ini anak teman bokap aku, yang aku ceritakan sama kamu tempo hari." Ucap Arman.
"Oh , ini orang nya." Jawab Miksel mengangguk.
"Andine, ini teman aku Miksel." Ucap Arman memperkenalkan Miksel.
"Apa yang dia lakukan disini." Ucap Andine yang tidak menyukai keberadaan Miksel.
"Yee, loe kok nyolot sih." Ucap Miksel.
"hey jangan seperti itu, kamu orang baru di sini, tetap lah sopan." Tegur Arman pada Miksel.
"Begini Andine, kebetulan dia menetap beberapa hari di sini."
Andine yang tak merasa nyaman dengan keberadaan Miksel, semakin kesal mengetahui bahwa Miksel juga akan menetap di kampung nya.
Bersambung ...
Happy reading ?
Jangan lupa tinggalkan Comment, buat motivasi untuk aku , dan juga follow aku ya , nanti aku folback kembali . ??
Terimakasih sudah mampir !!