Nadira Cemburu

2533 Kata
PoV Nadira , , , , , , , , ,, , , setelah selesai makan ku bereskan meja makan dan ku cuci piring kotor , handphone Robin berdering dan tak sengaja aku melihat di layar tertulis misel memanggil Robin tidak mengangkat telponnya dan langsung mematikannya " ko gak di angkat , !! " ucapku " gak penting !!! " jawab Robin singkat " emang siapa " tanyaku penasaran " temen " jawab Robin singkat " temen kerja ?? " aku semakin penasaran Robin hanya diam tidak menjawab apapun , tapi entah kenapa hati ini semakin ingin tahu , misel ... !!! siapa misel terus menerus ku pikirkan nama misel, ekspresi Robin seperti kesal saat ku tanya tanya aku langsung diam tak berani bertanya kembali " aku ke kamar duluan ya pak " " tumben " ucap Robin " pusing " jawabku singkat " kamu sakit , " tanya Robin sambil melihatku " enggak. ,cuma pusing aja " langsung aku tinggalkan Robin yang masih di ruang makan , seperti biasa sebelum tidur aku bersih bersih terlebih dulu, dan ku ganti bajuku dengan dress tipis warna hitam yang di hadiahkan dari raya adiknya Robin , ku urai rambut panjangku , lalu bersiap untuk tidur ku dengar pintu kamar di buka dan di tutup kembali , " pak , ko disini " aku kaget melihat Robin masuk ke kamarku , apalagi saat ini aku memakai pakaian yang sangat tipis , Robin melihatku dengan tatapan yang tajam seolah olah aku adalah makanan yang siap ia makan , " pak " " eh iya , jangan geer dulu aku ke sini cuma mau mastiin aja kamu gak kenapa kenapa , kamu tadi kan bilangnya pusing " Robin masih saja menatapku dengan tajam " eng enggak ko , saya baik baik aja pak , " Robin mulai mendekati ku dengan tatapan yang mengerikan , aku semakin mundur tapi Robin terus saja mendekatiku , " pak , pak mau ngapain , mundur pak , atau saya akan teriak " ancamku ke Robin tapi Robin terus saja mendekatiku , aku terus mundur sampai mentok ke dinding dan tidak bisa untuk mundur lagi , Robin saat ini sudah semakin dekat , dan ku tutup mataku dengan rasa hawatir Robin akan berbuat macam macam denganku meskipun hati kecilku menginginkannya tetapi aku ingin saat Robin menerimaku sebagai istrinya , " kamu kenapa " ucap Robin " ya ampun Robin sangat dekat sekali denganku saat ini " clotehanku dalam hati " gak usah berlebihan sperti itu, aku kesini cuma mau kasih kamu obat ini " " haahhh " aku ternganga saat melihat Robin hanya memberiku obat sakit kepala dan langsung pergi meninggalkanku , " oohhh,. , , aku pikir hahahaha , dasar aku " Robin sudah keluar dari kamarku , lalu ku minum obat dari Robin dan bersiap untuk tidur ****** POV Robin saat Nadira masuk ke kamar ,. aku diam diam memesan obat sakit kepala , dan buru buru untuk menyerahkan obat ini ke Nadira , " Nadira sudah tidur apa belum ya , ah aku langsung saja masuk " ku buka pintu kamar Nadira dan langsung menutupnya , betapa tercengangnya aku melihat Nadira memakai pakaian seperti itu , " ah Nadira kenapa sangat menggoda " ucapku dalam hati cantik dan menggairahkan melihat Nadira berpakaian seperti itu , tapi aku masih menahannya , karena aku hanya ingin melakukannya saat Nadira bisa menerimaku sebagai suaminya , ku dekati Nadira terus sampai Nadira merasa ketakutan , " baru aku dekati saja Nadira seperti ketakutan , apalagi aku melakukannya , " ucapku dalam hati " gak usah berlebihan , aku ke sini hanya untuk memebrikan kamu obat sakit kepala ini " langsung buru buru aku keluar kamar Nadira karena jika aku kelmaan melihat Nadira ntah apa yang akan aku lakukan ke Nadira , , , , , , , , , , , , , , , , , ,, , , , , POV Nadira * * * * * alaram hp ku sudah berbunyi waktunya aku harus bangun untuk mempersiapkan sarapan dan mulai beraktifitas seperti biasanya , saat mandi ku lihat bentuk tubuhku sendiri , hmmm perasaan aku lumayan deh gak buruk buruk amat tapi kenapa Robin seperti enggan untuk melihatku , apalagi berdekatan denganku , ah Robin seandainya . . . . . sambil mandi ku membayangkan Robin yang tamvan dengan postur tubuh yang tinggi dan berotot hihihi , setelah selesai mandi dan siap dengan pakaian kantorku , ku bergegas turun ke dapur membuat sarapan untuk kami berdua , kulihat pintu kamar Robin terbuka , " tumben sudah bangun , ku lihat sedikit demi sedikit dalam kamar Robin tapi tidak ku temukan keberadaan Robin di kamarnya , " Robin kemana ? , apa sedang mandi ? ah ya sudah lah , saat ku turun ke dapur , pintu dekat taman terbuka , ku lihat dekat kolam renang Robin sedang berolah raga mengangkat barbel besi , Robin saat itu hanya memakai celana pendeknya , dan Robin membiarkan tubuhnya yang berotot serta perutnya yang seperti roti sobek terlihat jelas , keringat yang bercucuran membuat nya semakin terlihat gagah " robiinnnnn " teriakku dalam hati , sambil membayangkan bisa menyentuh tubuhnya yang berotot itu , uuhhhhh sangaaattt menyegarkan mata melihat Robin seperti itu , " gak usah ngintip , aku tahu kamu sedang mengagumimu " teriak Robin ternyata dia tahu dengan kehadiranku , aku sangat malu di buatnya dan mencarj alasan agar aku tidak terlihat konyol " aku cuma mau mengingatkanmu ini sudah jam berapa ? , kamu hari ini ada meeting " " ya , aku tahu itu " lalu Robin menyudahi olahraganya , dan mulai masuk " aku mandi dulu ," sambil aku menunggu Robin bersiap aku siapkan sarapan terlebih dulu , setelah kami berdua sama sama sudah sarapan dan bersiap untuk masuk kerja mobil melaju di atas aspal yang basah karena malam telah di guyur hujan , matahari sudah menunjukan dirinya memberi semangat dalam kehidupan , jalanan yang macet bukan hal aneh dalam perjalanan ku menuju kantor mata Robin seperti mata panda ada lingkaran hitam di bawahnya yang menandakan bahwa Robin tidak begitu nyenyak saat tidur malam tadi , sesampainya di kantor , seperti biasa Robin berjalan duluan memasuki kantor , sementara aku duduk dulu di depan sambil menunggu Dian , " Lo sakit ya , " tanya Dian " haahh , enggak , siapa yang sakit " !!!! " Lo kaya kurang tidur pucat lemes gitu " " enggak ko ini karena w gak pake lipstik " " hmmm iya kali ya , tapi mata Lo bengkak nad , Lo gak tidur semaleman " " hmmm iya tadi malam banyak nyamuk , , " " ohh kirain kamu abis nangis , hahahaha " " ayo masuk " " wih bawa apaan itu " tanya aku ke Dian yang membawa kotak kue " ini cake panggang , nnti kita makan bareng ya " kami ber Dua sambil berjalan menuju ke ruang kerja kami tiba tiba Andin memberhentikanku " dasar murahan !!! " eh maksud Lo paan ngomong kaya gitu ke Nadira " Dian berteriak ke Andin " gak ada urusan w sama Lo , gak usah ikut campur " Andin mendorong Dian " udah di , diam dulu ya , " ku pegang tangan Dian untuk menenangkannya " maksudnya apa ya mbak " " pura pura bego lagi " " mbak Andin tiba tiba marah ke saya tanpa saya tau salah saya apa " " tadi Lo berangkat kerja sama siapa ,? kenapa Lo turun dari mobilnya Robin " teriak Andin dengan ekspresi yang marah haahh ko Andin tahu tadi aku sama Robin , padahal kan aku liat sekitar masih sepi , apa tadi Andin ada di parkiran ya " mungkin salah liat mbak Andin " aku tidak mau meladeninya , ku tinggalkan Andin dan menuju meja kerjaku Andin masih memburuku mengikuti ku sampai meja kerjaku " perhatian perhatian , di sini ada cewek murahan yang gak tau malu , kalau kalian mau boking dia , langsung saja ya ," Andin berteriak sampai semua karyawan di ruangan itu menoleh ke arahku " Lo gila ya , Lo salah makan kayanya , tiba tiba ngomong kaya gitu sama Nadira " teriak Dian tidak terima Andin menghinaku " tadi w liat Lo keluar dari mobilnya Robin , Lo ngaku aja , Lo jadi simpenannya Robin ya " " nad , emang bner tadi Lo bareng sama Robin ? " tanya Dian memastikan kepadaku " mmmm , mbak , mbak Andin mungkin salah liat,. itu mungkin bukan aku, aku naik angkot tadi, " kulihat wajah Dian sepertinya sangat lega dan Andin masih sangat marah " udah lah Lo gak usah , bhong , Lo simpenanya Robin , Lo semiskin itu ya sampai Lo mau jadi b***k nafsunya Robin " " woy , bacot , Lo kalo sekali lagi ngomong macem macem ke Nadira , meskipun bokap Lo di sini pemegang saham juga , w gak pernah takut sama Lo , mendingan Lo sana kerjain kerjaan Lo yang bener , " Dian menunjuk nunjuk Andin dengan ekspresi marah dan melotot Andin langsung pergi ke mejanya " awas Lo ,kalo sampe w tahu Lo deketin Robin lagi, w habisin Lo " ancam Andin setelah semua berlalu dan jam makan siang tiba , Dian menanyakan yang tadi pagi Andin tuduhkan " nad , Nadira " " iya , ada apa ? " ada yang di tutup2in gak sih sama w " " kenapa ? , gak ada ko " " Lo sebenernya ada hubungan sama pak Robin ??? aku langsung diam mendengar Dian bertanya seperti itu " pasti Lo kepikiran omongan Andin tadi pagi ya " " iya , tapi emang kaya ada bnernya sih , kemarin kan Lo tiba tiba di belain sama pak Robin " " enggak ko, semua yang di tuduhkan Andin itu gak bner , sepertinya Andin salah liat orang " " hmmm iya sih, bisa jadi begitu " kami meneruskan makan siang kami " eh eh eh nad, liat itu siapa ? tumben bangeetttt makan di kantin " " siapa ? " " itu di belakang Lo " " pak Robin !!! " iya , tumben banget ya pak Robin makan di kantin , " ucap Dian keheranan " mungkin lagi bosen makan di luar " " eh eh tau gaaakkk , kemarin ada perempuan yang nyariin pak Robin " " siapa ' ? " gak tau sih, tapi kayanya itu pacarnya , ? aku keselek mendengar Dian mengucapkan kata itu " Lo kenapa nad , pelan pelan makanya " " enggak , enggak PP , ko Lo bisa tahu dia pacarnya pak Robin " " iya soalnya kan pas makan siang nih trus kan , w lewat lobi ya , ada cwek mau ketemu pak Robin , tapi pak Robin lagi meeting gak bisa di ganggu, terus yang w denger nih, si cwek itu bilang kalo dia pacarnya pak Robin , klo gak salah sih namanya ....... duh siapa ya kemarin , , , , ntr w inget inget dulu ,, , ,. , , , " "siapa namanya " ??? " muka Lo kaya gitu amat NAD , Lo penasaran ya " " mmmm iya biasa aja sih, cuma pngen tau aja " " namanya siapa ya , duh , lupa lagi , , , eh iya , baru inget ,, , , kalo gak salah ada sel sel nya gtu NAD " aku ingat saat semalam hp nya Robin berdering nama misel yang menelpon, " misel !!!! " nah itu , , , ko Lo tau ?? " mmmmm pernah denger , tapi kalo gak salah juga sih " " iya bener misel namanya " " orangnya gimana di ?? rasa penasaranku yang semakin besar " cantik sih, tinggi , rambutnya coklat bergelombang , kurus , tapi sombong banget , " " terus , ???? " terus apa ?? tanya Dian " ya terusnya apa " " oh iya , si misel langsung masuk ke ruangannya pak Robin , udah gitu doang sih yang w tahu , Lo sih kemarin gak masuk , se kantor pada ngomongin itu, bahkan yaaa si Andin sampe nangis saat tahu pak Robin pacarnya ke kantor " Dian menjelaskan sambil memakan makannanya " aku ke toilet dulu ya , mules " pamitku ke Dian lalu pergi meninggalkan Dian " eh ini makannanya belum habis ," aku sudah tidak tahan menahan air mata di ujung pelupuk mata ini entah apa yang sekarang aku rasakan tapi hatiku sangat sakit sekali mendengarnya lalu aku mengusap air mata ku dan menguatkan diriku " sabar Nadira , karena memang perjanjian sebelum kami menikah pun seperti itu, " aku ijin untuk pulang karena kepalaku sangat pusing dan perutku terasa sangat mual tapi aku sama sekali tidak memberi tahu Robin kalau aku ijin pulang , , , , , , , , , , , setelah sampai di rumah , terus saja air mata ini mengalir membasahi pipiku , ingin rasanya aku teriak , oh ya tuhan , kenapa takdir mempermainkan ku kalau memang Robin sudah mempunyai pacar kenapa Robin malah menikahiku , memang pernikahan kami kesalahan waktu malam itu , jadi aku tidak bisa mengalahkan Robin , kenapa Robin tidak memberi tahu ku tentang misel , meskipun pernikahan ini tidak di dasari dengn rasa cinta tapi setidaknya jangan memberi luka seperti ini , " sadar Nadira , Lo kenapa sih , Lo cemburu , inget Lo bukan siapa siapa nya Robin , jadi Robin bebas untuk bersama siapapun " tapi sepertinya hati ini tidak rela jika harus menerima kenyataan bahwa Robin sudah mempunyai kekasih , , , , , , , , , , , ku lihat jam sudah menunjukan waktunya pulang kantor tidak begitu lama suara mobil Robin terparkir di depan rumah , Ku bukakan pintu rumah , " kamu kenapa gak bilang kalau kamu sakit " Robin memeriksa keningku memastikan suhu tubuhku " badan kamu panas , kita ke dokter " Robin mengajakku untuk memeriksakan keadaanku " gak usah pak , aku baik baik aja ko " aku langsung berjalan menuju ruang tv , " kamu kenapa ? ada masalah di kantor ? aku dengar tadi pagi Andin cari gara gara sama kamu " " oh itu, enggak ko pam , itu cuma salah paham aja " " kamu kenapa , " kalau kamu sakit kita pergi ke dokter , " enggak apa apa pak " jawabku dengan wajah yang datar ekspresi Robin sangat kesal tiba tiba hp nya berdering , tapi tidak di angkat oleh Robin " siapa pak ? " temen " jawab Robin singkat " misel .....????? Robin diam melihatku dan aku pamit untuk beristirahat di kamar " Nadira , " Robin menarik tanganku " kamu tau dari mana misel " ? aku hanya diam tidak bicara apapun " Nadira ,??? " " Ting tong " tiba tiba bel berbunyi menandakan ada orang di depan pintu " aku liat dulu pak siapa yang Dateng" Robin tidak mau melepaskan tangannya " pak , itu ada orang di depan " " Ting tong " bel pun berbunyi kembali akhirnya robinpun melepaskan tanganku saat aku buka pintu betapa terkejutnya melihat siapa yang datang Sorang perempuan yang tidak aku kenal , tapi dari ciri cirinya persis yang di sebutkan oleh Dian
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN