Medeia memperhatikan kesekelilingnya, Libra... Tuan mudanya itu sudah tak ada disini. Ia menghela nafas kasar. Tak apa-apa. Ia sudah sangat bahagia bisa melihat wajah dari tuan mudanya. Medeia pun naik mobil yang menjemputnya dan pulang.
Dirumah, Alison sudah menatapnya dingin. Medeia segera meminta maaf atas ketidak sopanannya. Tak hanya kepada Alison tapi seluruh keluarga Libra yang berada disana. Keyra sendiri memakluminya. Ia tak berniat bertanya tentang Libra putranya. Biarkan saja putranya itu melakukan keinginannya.
Setelah menginap selama beberapa hari, keluarga adik dari Alison pamit untuk pulang. Barulah Alison mengajak Medeia ke sebuah ruangan di rumah itu. Medeia tak tau ruangan itu. Ketika Alison membukanya, Medeia langsung tau ruangan apa itu. Ini ruangan yang menyimpan potret lukisan atau foto dari para pemimpin Arc. Terlihat ada foto Alison dan Libra disana.
“Kau tau Medeia, Archer dimulai dari bisnis gelap dahulu sebelum membangun perusahaan. Tempat perjudian, lelang, senjata dan terakhir obat-obatan terlarang. Archer adalah salah satu nama Mafia terbesar di dunia saat ini. Dan selama itu, Archer berganti pemimpin sebanyak 28 kali. Lalu apa kau tau, 28 orang yang pernah memimpin Arc grup termasuk Libra hanya ada 6 orang yang pernah menikah dan memiliki keturunan. Pemimpin pertama, Archer Guilo. Pemimpin ke-2 Damian Archer. Damian lalu membuat peraturan, jika pemimpin Archer tak boleh menikah agar tak mempunyai kelemahan, dan tak melakukan nepotisme dengan menunjuk darahnya sendiri (Anak kandungnya) untuk menggantikannya. Pemimpin ke-10 , Marquiz Archer. Dia mempunyai anak karena seluruh keturan Archer di bantai habis. Pemimpin ke-11 Eleanor Nerium D'Arc.. Lalu kakekku, pemimpin ke 25. Ayahku pemimpin ke26. Hanya 6 orang itu yang pernah menikah sepanjang keturunan Archer Medeia.” Ucap Alison memberitahu Medeia.
Media tau arti kalimat itu, sampai kapan pun Medeia tak akan pernah bisa menikah dengan Libra kecuali keturunan orang berdarah Archer di ambang kepunahan. Medeia sendiri tak terlalu memperdulikannya. Ia tak ingin menikah dengan Libra. Ia hanya ingin bersama dengan Libra selama yang ia bisa.
****❤****
Cedric Immanuel Marvius, putra ketiga dari istri pertama keluarga Marvius. Ayahnya, Edward Marvius menikah sebanyak 3 kali. Ibunya Cedric, istri pertama Edward Marvius sudah meninggal ketika melahirkan Cedric.
Cedric duduk tenang menunggu ayah dan kakeknya datang untuk makan malam bersama yang di adakan setiap Sebulan sekali. Cedric terdiam angkuh. Ia tak mempedulikan sekitarnya. Karena memang yang duduk di ruangan ini adalah musuhnya. Cedric menganggap Mereka musuhnya karena ia sering sekali di celakai oleh orang-orang yang mengaku sebagai keluarganya itu. Bagaimanapun Cedric adalah anak laki-laki dari istri pertama Edward yang mendapat dukungan penuh dari kakeknya. Posisi Cedric terkuat sebagai seorang ahli waris melengserkan para kakak dan pamannya.
Cedric memiliki beberapa saudara. Saudara pertamanya adalah Xenia Bella Marvius (Ahli waris kedua). Putri tertua dari istri ke-tiga.
Saudara keduanya, Dariel Marvius (Ahli waris ketiga) putra pertama dari istri ke-duanya.
Saudara ketiganya adalah Alex Ventury Marvius (Ahli waris keempat) putra kedua dari istri ke-dua.
Barulah ia lahir, Cedric Immanuel Marvius (Ahli waris pertama) putra ketiga dari istri pertama.
Saudara terakhirnya, baru berumur 8 tahun. Raphael Del Marvius (Ahli waris ke lima) putra bungsu dari istri ketiga Edward Marvius.
Musuh Cedric tak hanya Mereka berempat, tapi paman-pamannya juga. Yakni adik dari ayahnya. Mereka semua ingin sekali melenyapkan Cedric dan Xenia kakak perempuannya karena kakak perempuannya itu mendapat dukungan dari ayahnya.
Oke.. Biar kalian tidak pusing mari, Cedric jelaskan sedikit tentang keluarganya. Edward menikah dengan istri pertamanya karena perjodohan. Edward tak pernah mencintai istri pertamanya. Akan tetapi suatu saat Edward terkena jebakan dari seorang p*****r di klub malam. Mengancam akan menyebarkan aib-aib Edward. Edward tak punya pilihan selain menikahinya. Selang beberapa tahun dari pernikahan itu, kedua istrinya tak ada yang memberinya keturunan. Edward pun menikahi kekasih gelapnya alias selingkuhannya. Istri ketiganya memberikannya seorang putri yang sangat mirip dengan istrinya yang di cintainya itu. Alhasil Edward sangat mencintai Xenia yang mirip istrinya itu. Tak lama, Istri keduanya memberikannya dua orang putra kembar tak identik. Selang beberapa bulan Istri pertamanya mengandung dan meninggal ketika melahirkan Cedric. Edward tak terlalu menyayangi ketiga putranya. Ia hanya menyayangi Xenia putrinya. Selang beberapa tahun istri ketiganya memberikannya anak laki-laki. Akan tetapi sayang sekali Istrinya itu meninggal tak lama setelah melahirkan Raphael putra bungsunya. Yang Cedric dengar katanya istri ketiga ayahnya itu meninggal karena di racun oleh istri keduanya. Edward sendiri berusaha menceraikan istri keduanya. Tapi istrinya itu menolak. Karena istri yang sangat ia cintai sudah meninggal Edward pun sangat berduka. Mengingat mendiang istrinya meninggalkan seorang putri dan putra yang mirip dengan mendiang, Edward pun sangat menyayangi kedua saudara itu.
Sedangkan Cedric putra dari istri pertamanya itu sangat di sayangi oleh kakeknya. Karena kakeknya dulu lah yang menjodohkan Edward putranya dengan mendiang ibunya. Mendiang ibu Cedric adalah putri dari sahabat karibnya. Selain itu, Cedric mewarisi wajah tampan ayahnya dan kepintaran dari ibunya. Oleh karena itu kakeknya berniat menjadikan Cedric pewarisnya untuk menggantikan putra bodohnya itu.
Karena adanya ketimpangan kasih sayang itulah membuat para anggota keluarga yang lain sangat membenci Mereka berdua. Xenia dan Cedric. Beruntungnya keluarganya yang lain tidak bekerja sama untuk mencelakainya.
****❤****
4 tahun kemudian....
Usia Cedric saat ini memasuki 33 tahun dan ia masih jomblo. 33 tahun hidup Cedric tak pernah sekalipun memiliki kekasih. Kalau orang yang di sukai. Cedric pernah menyukai seseorang. Tapi Cedric mengabaikan perasaannya. Ia lebih memilih bertahan hidup di kastil Marvius yang terkutuk itu sebelum akhirnya ia bisa keluar dari rumah itu dan membangun istananya sendiri.
Cedric membereskan pekerjaannya di kantor. Hari ini ia akan bertemu kawan lama sekaligus rekan bisnisnya. Lebih baik saat ini ia refreshing dari tekanan yang di berikan dari seluruh keluarganya. Kakeknya menyuruhnya menikah. Karena jika sampai Cedric berusia 35 tahun dan masih belum menikah sesuai perjanjian antara kakek dan ayahnya Cedric akan kehilangan seluruh sahamnya saat ini karena sahamnya akan di berikan kepada Xenia dan Raphael. Sedangkan ibu dari Dariel dan Alex yang mengetahui berita itu mendesak suaminya agar adil. Dengan menyuruh membagi rata untuk Dariel dan Alex juga.
Cedric juga memiliki usaha sendiri. Yah.. Sejujurnya ia tak terlalu menginginkan saham keluarga Marvius. Akan tetapi kakeknya memaksanya karena itu juga keinginan mendiang ibunya, terlebih ketika ia mendengar jika kemungkinan besar alasan ibunya meninggal karena ibunya juga di bunuh oleh Istri kedua ayahnya yang licik itu seperti istri ketiga ayahnya yang meninggal karena racun itu. Cedric akhirnya mempertahankan saham miliknya. Akan tetapi Cedric tak bisa menikah semudah itu. Ia pernah mengikuti beberapa acara perjodohan. Dan seluruh acara perjodohan itu gagal. Entah pihak perempuan yang membatalkan atau calon memplainya itu akan mengalami kecelakaan. Cedric tau itu adalah ulah dari para musuh laknatnya itu. Hanya dengan mengingatnya saja, Cedric rasanya ingin sekali menghancurkan seluruh hidup keluarganya.
“Cedric... Udah lama ya.”
Mendengar namanya dipanggil, Cedric bangkit. Ia tersenyum. Lalu membalas pelukan Irenee. Setelah berpelukan Irenee memesan Sampanye dan Dessert. Irenee mengeluarkan berkas di tasnya lalu memberikannya kepada Cedric. Cedric menerimanya lalu membukanya. Berkas itu adalah laporan dari bisnis parfumnya. Irenee Aldebaran bekerjasama dengan Cedric Marvius. Cedric cukup senang karena bisa memiliki teman seperti Irenee. Ah ya, Mereka dulu teman sekolah. Mereka bersekolah di Institut Le Rosey di Swiss. Irenee bersekolah disana selama 4 tahun. Sedangkan Cedric bersekolah disana selama 6 tahun. Dan Darrell juga pernah bersekolah disana. Tapi, hanya selama 2 tahun saja.
“Bagus, penjualan kita naik!” Ucap Cedric senang.
“Aku penasaran darimana kau bisa mendapat karyawan sejujur Mereka.” Tambahnya.
“Irenee gitu.”
“Btw, kamu liburan sekarang?”
“Iya, Ada acara keluarga.”
“Jadi, dimana suami Dokter dan putrimu itu?? Sayang sekali kita terakhir bertemu 7 apa 8 tahun yang lalu itu.”
“Hampir 8 tahun.” Kata Irenee membenarkan.
“Apa kau betah tinggal di Indonesia?”
“Tentu saja. Ada Azam dan Ariztia. Jadi, aku bahaia banget. Lalu kau?? Masih jomblo?”
Cedric menganguk jujur. “Gimana kabar Libra?? Kalau Darrell sih aku beberapa kali ketemu. Tapi adikmu itu benar-benar nggak ada kabar.”
“Ah ya... Dia sehat. Di rumah tuh. Mau ketemu?” tawar Irenee
“Nggak. Aku hanya tanya aja. Dulu kan dia sering sekali mengerjaimu!” Jawabnya.
“Terus kau sendiri gimana?? Nggak mau menikah??” Tanya Irenee.
“Aku sih bukannya nggak mau menikah. Tapi pasangannya yang nggak ada.” kekehnya. Cedric menghela nafas. “Kakekku maksa aku buat nikah sebelum aku 35 tahun. Atau tidak, seluruh aset milikku akan jatuh ke saudaraku yang lain.” Curhatnya. “Aku pusing sekali Irenee. Sudah 3 tahun aku cari istri tapi nggak pernah dapat. Kalau nggak Mereka nolak, pasti Mereka kecelakaan. Damn it!!”
“Apa kau nggak punya kenalan perempuan yang tangguh gitu?? Yang bisa beladiri, atau Setidaknya perempuan yang bisa menghadapi keluargaku!” Keluhnya. “Terlebih saat ini kakekku keadaannya semakin parah.” Lanjutnya yang kemudian meminum kopinya. “Aku harap, aku bisa menikah sebelum dia meninggal.” Kata Cedric yang pasrah.
“Aku ada sih kenalan, usia 29 tahun mungkin. Tapi ga tau sih dia lagi cari jodoh apa nggak.” Ucap Irenee sembari mengingat Medeia.
“Oh ya??” Respon Cedric minat. Tapi detik berikutnya ekspresinya berubah. “Nggak usah Ai, lagian percuma. Keluargaku nggak mungkin akan biarin dia.” Potong Cedric.
“Jangan salah!! Dia ahli beladiri, dan pandai pegang senjata. Anaknya pamanku. Selain itu dia juga sangat pintar dan cantik tapi yah.... Dia sepertinya menyukai Libra adikku. Tapi yah... Kalau kau mau, aku bisa bertanya padanya nanti.”
“Makasih Ai, lagian juga nggak perlu. Aku takut ga bisa tanggung jawab. Keluargaku berbahaya. Mereka pasti berlomba-lomba bunuh perempuan itu.”
“Ah.. Kalau itu tak perlu di masalahin. Dia bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi ya begitu, dia cacat saat ini. Dia kehilangan tangan kanannya karena tertembak. Jadi, dia selalu pake tangan palsu saat ini. Kamu nggak masalah sama perempuan seperti itu?”
“Aku sih nggak masalah, nggak peduli juga. Asal dia bisa jaga diri dari menghadapi kelurgaku. Rasanya aku bisa hidup dengan tenang.”
“Oke... Kalau gitu sih ini pas. Ntar aku tanyain.”
“Makasih Ai.”
“Sama-sama patrner.” Jawab Irenee.