"Kita mampir ke makam ibu sebentar ya, Dav," kata Ammar saat mereka sudah mulai memasuki jalan desa. "Iya," jawab Davika singkat. Gadis itu meringis merasakan pegal di sekujur tubuhnya. Bagaimana bisa orang-orang terbiasa bepergian jauh dengan hanya menaiki sepeda motor saja, Davika benar-benar tidak habis pikir. Beberapa kali mereka berpapasan dengan tetangga. Mungkin teman-teman Ammar, jika dilihat usianya. Beberapa juga orang-orang dengan usia yang sudah matang, mereka akan saling bertegur sapa. Lagi-lagi hal aneh yang tidak pernah dia jumpai di kota tempat tinggalnya. Bahkan Davika tidak yakin siapa nama tetangga di samping rumahnya yang berada satu komplek perumahan mewah. Jangankan bertegur sapa, rasa-rasanya kenal saja tidak. "Nah udah sampai," gumam Ammar sambil menepikan motor

