Sabtu pagi, Ammar tengah sibuk berkutat di dapur sementara Davika mandi. Keduanya tengah bersiap sebelum berangkat ke rumah keluarga Ammar di kampung. Ammar dengan suka rela menyiapkan nasi goreng dengan telur mata sapi untuk dirinya dan juga sang istri. Serta teh manis yang sudah terhidang di meja kecil. Terkadang Davika merasa lucu, pernikahan yang dia jalani dengan Ammar adalah kepura-puraan yang dengan sadar dia lakukan. Gadis itu selalu meyakinkan diri bahwa tak akan ada cinta yang tumbuh di hatinya untuk Ammar. Namun gadis itu telah terbiasa dengan keberadaan Ammar di sisinya. Dengan segala hal yang sejatinya membawa perubahan positif bagi hidupnya sejauh ini. Dia mulai bersahabat dengan keadaan hidupnya sekarang, bersahabat dengan hubungan yang entah pantas atau tidak jika disebut

