Davika kehilangan mood dengan sangat buruk hari ini. Niatnya untuk ngampus langsung hancur begitu saja setelah harinya dikacaukan oleh Fabio dan segala ancamannya. Gadis itu merogoh tasnya, menyalakan lagi ponsel yang tadi sempat mati. Dia baru ingat sebelumnya sedang dalam panggilan dengan sang sahabat saat tiba-tiba Fabio muncul. Beberapa pesan kembali masuk, dan ternyata Milly yang mengirimkan pesan-pesan tersebut. Davika membutuhkan kedua sahabatnya saat ini, kepalanya benar-benar pusing. Masalah ini membuatnya kacau setengah mati. “Halo, Mil,” sapa Davika dan langsung dijawab dengan cepat oleh Milly dari seberang sana, tanpa membuang waktu. “Dav, lo di mana? Bilang sama gue lo di mana? Gue samperin sekarang.” Milly sangat cemas menunggu jawaban Davika, seolah tak akan ada hari esok.

