Part.59

1069 Kata

"kamu kenapa?" Ammar menghampiri Davika yang duduk di ruang tamu sempit rumah mereka. Laptop di hadapannya dibiarkan menyala begitu saja, tapi pandangan gadis itu tampak kosong. "Hah? Apa?" Davika terhenyak dari lamunannya, tak begitu mendengar apa yang Ammar katakan. "Kamu kenapa? Kaya orang banyak pikiran." Kepolosan dan kebaikan hati Ammar membuat pemuda itu memiliki naluri dan kepekaan yang baik. "Ah, enggak. Nggak apa-apa, cuma lagi mikirin tugas aja," jawab Davika canggung sambil menunjuk layar laptopnya. Ammar yang tak mengerti tentang urusan kampus mengangguk saja. Pemuda itu kemudian bangkit berdiri, masuk ke dapur membiarkan Davika yang terlihat larut dalam pikirannya lagi. Di dapur, Ammar terlihat celingukan. Dia ingin berbuat sesuatu untuk membuat istrinya merasa lebih bai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN