Dahulu, biasanya Davika akan pergi ke klub malam untuk bersenang-senang atau berbelanja sampai puas saat hatinya sedang kacau seperti ini. Tapi sekarang semua sudah berubah. Ada Ammar yang pasti akan mengawasi setiap tingkah lakunya. Davika tahu, dirinya yang memilih semua ini, artinya dia harus siap dengan segala risiko yang timbul dari hubungan palsu yang dia bangun dengan Ammar ini. Gadis itu berbaring duduk bersandar di sisi ranjang. Memainkan ponselnya untuk melihat sosial media. Permasalahan yang menumpuk benar-benar membuat kepalanya pusing, dan dia butuh hiburan untuk keluar dari kepenatan yang tak berujung. “Assalamu’alaikum,” ucap Ammar yang baru saja masuk. Pemuda itu masih mengenakan jaket di tubuhnya. Bau asap dan keringat bercampur menguar dari tubuh pemuda itu. “Wa’alaiku

