Devil Ring

2678 Kata
“hhhh..” Aku terurunduk di meja kerjaku, memijat-mijat kepalaku sendiri. Setelah semalam kulihat banyak adegan pukul memukul. “ahh.. dia yang terkena pukulan kenapa aku yang malah pusing seperti ini..hhhh padahal kerjaku hanya menonton saja” “ada apa?” Tanya Will dari ambang pintu ruanganku, dia sudah seperti hantu saja selalu tiba-tiba muncul seperti itu. “kudegar semalam kamu pergi menonton tinju?” Tanyanya sambil melangkah ke arahku. Padahal ingin kusembunyikan soal yang satu itu darinya. ‘Kenapa dia bisa tahu, Kelly.. ya, Will pasti mencari informasiku dari Kelly hhh…’ “bertaruh berapa banyak disana? dan menang atau kalah?” Tak sopan ia sudah mendudukan diri di atas mejaku, menatapku penasaran. “apa maksudmu?” Kenapa ia malah bertanya soal bertaruh padaku, padahal aku hanya datang kesana hanya untuk menemui pendonorku. “ya maksudku.. bagaimana taruhanmu disana.. apa itu versi nyata dari taruhan Boxing di CMD368? aah.. padahal aku juga ingin melihat sampai ada yang K.O di sana” “aku tak bertaruh, aku mencari seseorang disana Will” “Apa? kupikir kau kesana untuk menghabiskan uangmu dengan bertaruh pada para petarung gila yang rela meregang nyawa disana Aaron… kau..apa kau sedang mencari bodyguard atau semacamnya? Kenapa dia berbicara sampai membawa-bawa nyawa seperti itu, itu hanya pertarungan di atas ring, ada wasit yang menjaga jalannya permainan disana.. tunggu.. benar, semalam.. semalam rasanya pertandingan itu terasa tak adil, maksudku wasit tak mengentikan lawan Don Lee yang menghabisinya secara brutal. Wasit semalam hanya seperti pajangan saja di ring octagonal itu. “tunggu.. tunggu.. Will, ada salah paham disini, maksudku… orang itu..atlit-atlit yang bertarung disana itu untuk di pertaruhkan dan bisa saja mati begitu maksudmu.. itu criminal.. it’s like a gambling” Will hanya menatapku kosong kini. “tentu. tempat itu memang untuk gambling.. pertarungan bebas dilakukan di ‘Devil Ring’ itu di jadikan tontonan sekaligus hiburan bagi para penguasa seperti CEO sampai politikus, yang memiliki gangguan sadisme yang hobinya melihat orang tersiksa… dan kau..tak kusangka akan bisa juga memasuki tempat seperti itu” Aku diam, menganga mendengarnya menceritakan itu. ‘apa? Ring apa? Devil Ring? Tapi kenapa… kenapa pendonorku sebodoh itu mau mempertaruhkan nyawanya di ring itu..apa dia ingin mati?!! Lalu jika dia mati aku.. aku harus mencari pendonor lainnya lagi..ahahhh jangan lagi..’ gerutuku dalam hati. Sialku, bahkan setelah kutemukan pendonor yang cukup baik, kuat dan kupikir bisa tahan dari semua serangan Jennie, ternyata.. ternyata ototnya saja yang kuat, kepalanya tidak, dia malah bertingkah gegabah dan sembrono soal nyawanya sendiri. “tunggu.. jangan bilang kau tak tahu soal itu..” “hhh..benar, aku tak tahu..jadi katakan padaku, maksudku ceritakan soal tempat yang kau sebut Devil Ring itu..” “kamu ini benar-benar ya…” “cepat jelaskan!!” Kataku tak sabaran jadinya. “baiklah.. apa yang kau lihat semalam disana?” Aku mengingat kembali apa yang kusaksikan semalam. Sesungguhnya itu bukanlah tinju biasa yang hanya menggunakan tangan saja. Itu sekilas seperti Mixed Martial Art (MMA) dalam ajang Ultimate Fighting Championship atau (UFC) sebagai promotor terbesarnya. Tapi jangan bayangkan ada Conor McGregor disana, karena yang kulihat semalam tak ubahnya seperti pertarungan anjing gila yang begitu sadis. Buluku saja langsung bergidik saat mengingat bagaimana Don Lee yang di sundul dengan kepala lawannya, otot pahanya yang kemudian di gigit saat akan di banting, juga umpatan-umpatan kasar di ring octagonal yang tak ubahnya seperti sarang buaya buas itu. aku tahu Dana White tak mungkin mensponsori pertarungan gila semalam itu. “hey..jawab aku..” Will menyadarkan lamunanku mengingat soal apa yang kulihat semalam. “tak bisa kujelaskan itu.. itu terlalu ..” Apa kata yang bisa yang tepat untuk keadaan yang lebih lebih sangat lebih dari brutal. “Devil Ring adalah satu dari banyak tempat gelap yang dipakai orang-orang busuk untuk memenuhi hasarat gilanya, mereka menghabiskan uang disana untuk bertaruh dengan sangat tak manusiawi pada atlit-atlit yang bertarung dengan bodohnya sampai mati di atas ring itu, bahkan bisnis gelap sampai transaksi illegal juga terjadi di sana..” “lalu.. lalu apa saja pekerjaan polisi selama ini..kenapa mereka-“ “sudah ku katakan itu adalah salah satu bisnis gelap, tentu tak akan terusut dan terjamah oleh kepolisian” Aku semakin gila saja mendengarnya, bagaimana jika Don Lee sampai terbunuh disana. aku tak bisa jika harus mencari orang lain lagi untuk menjadi pendonor tetapku, Dan lagi permintaan ayahku untuk ‘membeli manusia itu’..hanya Don Lee satu yang bisa kuharapkan saat ini, ahhh… “kenapa dia sampai terlibat dunia seperti itu.. sebenarnya orang macam apa dia..” Gumamku sambil menggigiti ujung kukuku. “apa? dia? Dia siapa.. kamu ini sesungguhnya sedang menyembunyikan apa dariku? Aku bahkan tak mengerti kenapa harus sampai pergi ketempat seperti itu untuk mencari seseorang..” “aku sama tak mengertinya Will..kenapa aku harus terlibat dengan wanita petarung yang memberikan donornya untukku, terlebih..” Benar, terlebih semalam dia kalah dan sampai tak sadarkan diri. Bagaimana ini, bagaimana jika sampai ia tak sadarkan diri bahkan kehilangan nyawanya karena pertandingan semalam. Hhh.. bagaimana ini!!! aku benar-benar mulai gelisah kenapa aku baru terpikir soal keadaannya yang entah bagaiamana sekarang ini haduuh Aaron!!! “apa maksudmu? Wanita petarung? Pendonor? Kau.. jangan bilang kemarin kau mendapat-“ “ya! Dan semalam dia kalah dan kini mungkin saja sedang sekarat.. aku..aku harus memeriksanya, aku tak ingin kehilangan pendonorku..” Kataku buru-buru memakai jasku dan berjalan meninggalkan ruanganku. Sementara Will menatapku tak mengerti dan masih berusaha mencerna kata-kataku. “Aaron!” “ah.. bisa kau berikanku semua data soal Devil Ring? Aku harus tahu siapa biadap gila yang mendirikan dan mengelola tempat itu” Pintaku pada Will sebelum ku buka pintu ruanganku dan keluar, turun meninggalkan gedung Perusahaan. Masih jelas dalam bayanganku saat Don Lee melayangkan pukulan keras menggunakan tangan kanannya yang sekokoh besi itu hingga membuat telinga kiri lawannya robek pada awal ronde. Namun kemudian dengan cepat keadaan berbalik, dalam sekejap Don Lee di buat sampai bertekuk lutut di hadapan lawannya bahkan itu terjadi di ronde pertama. Ia dinyatakan kalah secara submission setelah di habisi tanpa ampun. Lawannya menyerang banyak titik yang jika pertandingan itu mengikuti aturan MMA atau UFC itu akan jadi sebuah pelanggaran besar. Lawannya sungguh bermain dengan sangat kotor di ring tadi malam. Jika aku tak salah mungkin saat ini Don Lee mengalami masalah di bahu kanannya karena semalam sampai di pelintir kebelakang. Ia mengerang, menjerit dan dapat kupastikan ia menagami patah tulang karenanya. “hhh… jangan berpikir yang tidak-tidak Aaron, dia seorang petarung, jadi sudah tentu dia kuat dan tak akan terjadi apapun padanya. dia akan menjadi pendonor tetapmu!” Yakinku, meski dalam hati kegusaranku semakin menjadi saat memasuki area rumah sakit International Medica Hospital. Aku tahu dia di rawat di rumah sakit ini, karena semalam ambulan yang menjemputnya dari tempatnya bertarung berlogo rumah sakit ini. Berjalan masuk kedalam rumah sakit, aku langsung bertanya pada petugas yang berada di bagian receptionist “semalam ada atlet yang di bawa kesini, bisa saya bertemu” “anda ini-“ “saya walinya” “baik, sebentar biar saya antar anda ke kamar pasien” Aku bersyukur tak banyak yang harus kujawab. Petugas yang tengah mengantarku ini beruntung bisa langsung percaya begitu saja saat ku katakana aku ini adalah walinya. “di dalam” Aku berheti di kamar nomor 41 dengan fasilitas Junior Suite. Aku menundukan kemudian berterimakasih padanya sebelum petugas rumah sakit ini pergi meninggalkanku. “sepertinya dia tak baik-baik saja..” Gumamku saat kutemukan sosoknya, tak berani ku buka pintu itu dan hanya kupandangi dirinya dari balik kaca pintu di hadapanku. “dia baik-baik saja, hanya tulang bahunya terlepas dari songketnya. Dan itu jauh lebih baik dari pada yang pernah di alaminya sebelumnya” “oh.. dokter? Apa dokter.. dokter yang merawatnya?” Tanyaku pada seorang dokter muda yang tiba-tiba menyahuti gumamanku. “benar, aku sudah seperti dokter pribadinya saja, karena ia selalu rajin memasuki rumah sakit ini dengan cedera ini dan itu.. untung saja tak pernah sampai menghancurkan wajah cantiknya..” aku tersenyum mendengarnya, karena aku setuju sekali dengan pujian yang baru saja di katakannya. “benar.. wajah cantiknya..” Balasku sambil kupandangi wanita petarung yang kini sedang terbaring memejamkan matanya. Berbeda sekali dengan yang semalam kulihat, jauh dari gambaran seorang petarung bahkan tak ada sedikitpun aura sangat yang muncul dari wajahnya. ia hanya terlihat seperti perempuan yang sangat kukagumi kecantikannya. “ngomong-ngomong anda ini siapanya Queeny Lee?” Tanya dokter itu padaku “Queeny? Queeny Lee? Maksud dokter dia..jadi dia bukan Don Lee tapi-“ *** Berbekal bakat actingku, dokter itu percaya saat kukatakan aku ini wali sekaligus orang yang akan mensponsorinya. hingga ia menceritakan segala tentangnya yang ternyata sudah mengenal Don Lee atau harus kupanggil dirinya Queeny Lee kini, selama lima tahun lamanya. Ia adalah dokter yang sebelumnya bekerja sebagai pendamping di camp atlit. Dari cerita dokter Fredy, begitu ia tadi memperkenalkan diri padaku, ia bertemu Queeny Lee saat masih seorang atlet bela diri yang di gadang-gadang menjadi atlit MMA wanita terbaik. Banyak sponsor yang menginginkannya. namun kecelakaan yang sangat tak dinginkan terjadi saat turnamen musim panas dua tahun lalu. Queeny Lee berubah menjadi sosok yang ‘cacat’ saat berada di ring. Ia kemudian bekerja untuk seseorang Bos yang tak di ceritakan oleh dokter Fredy. Queeny Lee mengelola sebuah Gym dan ia juga beberapa kali naik ring meskipun pada akhirnya selalu saja kalah lagi dan lagi selama dua tahun terakhir. Queeny Lee mengalami PTSD, ia banyak menderita karena itu. “kembali ke kantor” Perintahku singkat pada supir pribadiku saat sudah masuk mobilku. Ia menurut dan sudah membawaku melaju saat ini. selama dalam perjalanan aku masih memikirkan dirinya. selama 34 hidupku, tak pernah kudengar cerita kehidupan seseorang sampai membuatku merasa sangat penasaran, ingin terus mengetahui lagi dan lagi tentang sosoknya. “bisakah seorang wanita seperti itu menjadi atlit MMA” Tanyaku pada supirku sambil menunjuk poster model di salah satu outlite pakaian wanita. Mereka memajang model wanita yang cukup cantik namun tak sebanding dengan kecantikan Queeny yang menurutku wajahnya sangat-sangat lebih cocok menggantikannya atau bahkan memenuhi banyak majalah W atau Vogue sekalipun. Aku saja sudah sangat terpesona oleh kecantikannya yang tak real itu. “hahahaa.. oh, maaf.. tapi akan saya pikir siapaun yang akan melayangkan tinju padanya pasti akan terpesona dan mengurungkan niatnya.. jadi-“ “benar bukan?! hahhh.. kenapa dia tak jadi model saja atau actris saja dari pada harus jadi atlet MMA..” Gerutuku, supirku hanya menatapku tak mengerti melalui kaca spion mobil yang di kemudikannya. “ah..lupakan” Ting From: Will Cepatlah kembali, komisaris mencarimu! “drama apa lagi sekarang.. kenapa dia harus tiba-tiba berkunjung ke perusahaan” “jalan lebih cepat, komisaris menungguku” “baik Pak” Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, aku sudah berada di gedung perusahaan. Menaiki lift ke lantaiku. Dan saat pintu terbuka kulihat semua wajah tegang menyambutku. Kunaikan alisku, berharap ada yang bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi. Aku berjalan kedalam ruanganku dengan langkah lebar. Ku buka pintu ruanganku. Plakk Aku mendapat tamparan bukan dengan tangan, tapi dengan sebuah koran oleh ayahku sang komisaris yang sedang marah besar di hadapanku saat ini. “bagaimana kau akan menangani itu sekarang?!!” Bentaknya padaku. Ku pungut koran yang ia pakai untuk menamparku itu dan ku buka halaman utama dari berita itu. Headline utama : Wali Kota Jhonas Viens akhirnya Bekerja Sama dengan GLOBAL Holding Industry dalam Penggunaan Alat Rumah Tangga Warga. Dalam penjelasan berita itu dikatakan bahwa itu hanya sebuah topeng untuk menutupi bisnis kartel dan monopoli saja. GLOBAL Holding Industry sedang mencoba trik-trik kotor untuk mendapat kemudahan memasuki pasar sementara Wali Kota Jhonas Viens di percaya akan jadi bisa mendapat sokongan dana dari perusahaan untuk maju menjadi calon wali kota periode berikutnya. “Jennie.. dia benar-benar hhhh..” Kuremas koran itu, ia benar-benar telah berulah saat ini. “bagaimana kau sampai kecolongan seperti itu.. kau bahkan tak bisa mengatur orang-orang di perusahaanmu Aaron!!” “maafkan aku.. akan ku atasi ini” “dapatkan kontrak dengan perusahaan farmasi itu bekerja samalah dengan mereka. luncurkan produk baru sebelum KEY electronic mengalahkan produkmu di pasaran” Ucapnya, lalu pergi meninggalkanku. orang tua itu tak berhenti mendengus kesal selama berjalan keluar ruanganku. “hhh..” Tok tok tok Will datang menghampiriku. “aku terjebak dalam masalah saat ini..” “ah.. tapi kau juga beruntung memiliki solusi dan jalan keluarnya Aaron. Lihat ini” Will memberikan banyak foto padaku, itu adalah foto-foto Jhonas Viens yang sedang merokok, tertawa dan menerima sesuatu di tangannya, dengan mata yang mencurigakan di tempat yang sepertinya aku tak asing dengan itu. benar aku merasa sangat mengenal tempat foto itu diambil. “ini bukankah.. tempat semalam yang kudatangi, apa yang kau sebutkan tadi Devil Ring?” Will hanya tersenyum padaku, pertanda aku benar soal itu. tempatnya berdiri, dinding juga lorong itu benar-benar yang kulewati tadi malam. “tapi bagaimana bisa? bagaimana dia tahu tempat itu dan berada di dalamnya? Apa dia juga bertaruh?” Will menarik napasnya dalam dan menghembuskannya panjang. “setelah kuselidiki memang terdapat bisnis kartel yang berpusat di Devil Ring ini. itu lebih dari sebuah tempat pertarungan tapi sebuah tempat pencucian uang, bukan uang negara tapi uang rakyat. Jangan bayangkan ini sebuah korupsi karena sifat bisnis kartel dan monopoli sifatnya lebih kejam” “…..” Aku hanya mengedipkan mataku bererapa kali berusaha mencerna penjelasannya padaku. “hhhh.. memang paling sulit menjelaskan permasalahan rumit padamu…” Will kemudian mengambil kertas dan pulpen mulai menggambar sesuatu disana. aku sudah tahu persaingan usaha ekonomi di negara ini bahkan di banyak negara lainnya itu tak bisa lepas dari praktik - praktik monopoli dan kartel yang membuat konsentrasi ekonomi di kuasai oleh pengusaha-pengusaha kaya dari kelas konglomerat sampai holding company seperti perusahaan keluargaku. “begini, wali kota Jhonas memberikan jalan pada banyak pengusaha gila yang ingin dengan mudah menguasai pasar, tentunya agar bisa dengan mudahnya memenangkan tender sampai urusan pelolosan administrasi yang biasanya sedikit terhambat karena persetujuan-persetujuannya yang terlalu rumit, termasuk soal wilayah pembangunan perusahaan di lahan warga yang baru-baru ini di lakukan oleh JJ Company atas bantuan si wali kota..” “lalu kenapa di Devil Ring?” “entah.. aku tak tahu kenapa di sana.. tapi jelas sekali di sana seperti tempat mereka bertemu dan bersenang-senang setelah meraup banyak uang. Transaksi illegal mulai dari narkoba sampai perjudian terjadi disana..” “narkoba?” “kau tahu untuk dopping para petarung disana, tapi tentu saja penggunanya bukan hanya atlit tapi hampir semua orang yang mengunjungi tempat itu bisa memesan dengan bebas. Kupikir pertarungan itu memang cara mereka bersenang-senang, tak sedikit uang yang mereka pertaruhkan untuk setiap kemenangannya” “dan perhatikan ini.. Roy Smith Ketua jaksa saat ini, kuselidiki juga menjadi dalang di balik kartel ini, bahkan dialah orang yang tak pernah absen bertaruh di setiap pertandingannya, ia terobsesi dan kupikir memang dia menderita kelainan kepribadian sadisme, yang kutahu dia selalu memukuli petarungnya yang kalah saat bertaruh sampai mati” “APAA???!!” Kagetku, aku jadi sangat khawatir pada Queeny Lee. Bagaimana jika dia sampai harus kehilangan nyawa karena jaksa gila itu. “kenapa reaksimu harus berlebihan seperti itu? bukan calon istrimu yang akan mati disanakan?” Ucapnya tanpa tahu wanita yang bisa menyelamatkan hidupku sudah tumbang karena menaiki Devil Ring. “promotor? Siapa promotornya?” “itu adalah Jack Lee, pemilik Gold capital, sebuah perusahaan treding, investasi berjangka valuta asing, dan emas khususnya, dan dia juga yang memegang peranan penting soal kartel ini. ‘si pencuci uang’” Kupandangi coretan Will yang di penuhi dengan panah-panah penghubung di antara nama-nama yang di tuliskannya. Itu terlalu rumit karena jaksa, wali kota, hingga orang terkemuka di kursi politik, ditambah banyaknya nama-nama pengusaha dengan pamor yang cukup tinggi. hhh.. jangan lupakan juga soal orang-orang dari bisnis illegal tak ubahnya seperti seorang mafia, itu sudah pasti memiliki banyak orang-orang sangar yang tak segan menghabisi siapapun yang ingin mengganggu mereka. “bagaimana caraku menyelesaikan ini..” “Devil Ring” Benar harus kumulai dari sana. dan di sana pula aku akhirnya harus bisa membeli manusia seperti yang ayahku inginkan. Queeny Lee a.k.a Don Lee. “baiklah kalau begitu kita ke Devil Ring malam ini..” “ehmm.. kau harus berada di Kanada selama 3 hari untuk kontrak bersama Merck Sharp Dohme” Ingat Will padaku. Benar brand baru beberapa produk alat-alat rumah tangga yang bebasis kesehatan yang menggait perusahaan farmasi terbesar itu tak lama lagi akan segera terlaksana. Aku juga akan mulai memproduksi alat alat pendukung medis di rumah sakit dalam agendaku tahun ini. “kau pergilah, dan dapatkan kontrak itu, dan soal Devil Ring dan Wali kota biar kuselidiki lebih dalam, agar kita tak gegabah saat melawan mereka” Aku benar-benar sangat bersyukur memiliki orang sepertinya di sisiku. “it’s a Big Big thanks Bro” “kau.. jangan lupa siapkan makan malam dan jamuan mahal untuk yang satu ini..” “ahahahaha tentu..ah satu lagi, bisakah kau cari tahu wanita muda ini?” Kataku sambil menunjukan foto wanita yang terbaring lemah di rumah sakit dari handphoneku. “emm?? Siapa ini???” …. ….
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN