Mengenali System ini

1710 Kata
Braaak... “Ahh... Aku harus mulai dari mana dulu?” Aku duduk diatas tumpukan kardus sembari mensirkulasikan irama rokok yang tengah ku hisap, ini selalu kulakukan saat jam istirahat saat kerja demi menghindari b******n Han Chuan itu. Tiba-tiba terlintas di kepala ku untuk mengurutkan setiap kejadian penting yang ada di masa lalu ku, meskipun System telah menghidupkan ku di planet yang mirip dengan bumi namun dari garis waktunya maka kejadian itu akan terulang kembali. Umurku sekarang 19 tahun yang mana itu berarti aku kembali pada 20 tahun yang lalu, sejauh aku mengingat ini masih sama dengan masa lalu yang berarti tidak ada yang berubah meskipun aku tau akan masa lalu. Zhuo Han satu-satunya sahabat ku meninggal di umur 30 tahun, seharusnya aku bisa mencegah itu terjadi jika aku bisa membantu masalah keluarganya. Adikku meninggal saat umur ku 22 tahun karena penyakit yang di deritanya, karena dia selalu menutupi penyakitnya dan tak menunjukkan kelemahannya maka saat itu aku pikir dia baik-baik saja. Namun untuk sekarang aku tak bisa menganggunya karena itu akan berakhir dengan hilangnya kepercayaannya pada ku, aku akan datang di saat yang tepat dan itu bukan sekarang. Untuk sekarang... Benar! Seharusnya dia yang harus ku atasi untuk pertama kalinya. “System! Sebelumnya kau mengatakan tentang poin, bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan poin?” “Poin dalam system ini disebut dengan poin Sins, kegunaannya adalah untuk membeli skill unik ataupun peralatan di dalam system serta digunakan untuk mengupgradenya. Hanya ada dua cara untuk mendapatkan poin Sins yaitu dengan menyelesaikan misi yang di berikan sistem atau menerima hasrat membunuh dari seseorang.” “Hmm... Dengan kata lain semakin banyak musuh ku maka semakin banyak pula poin Sins yang akan kudapatkan?” “Gambaran kasarnya seperti itu Tuan.” Aku tak tau apa aku bisa melakukan hal itu namun setidaknya untuk saat ini memiliki banyak musuh hanya akan membuat aku menerima kematian kedua, untuk sekarang mari mempersiapkan diri untuk menerima kejadian yang akan terjadi selanjutnya. Sepertinya dengan adanya system ini maka akan ada banyak hal menarik yang akan terjadi. Braakk.... Tempat sampah yang ada di belakang ku mengeluarkan bunyi yang cukup keras, hal ini tentu membuat ku kaget hingga menjatuhkan rokok yang ku hisap. Aku menolehkan kepala kebelakang dan mendapati Han Chuan tengah berdiri di samping tong sampah dengan wajah kesalnya. “Zhao Lei! Sampai kapan kau akan tetap bersantai seperti itu?” ucapnya halus namun malah terdengar seperti sebuah ancaman. Aku segera bangkit dan bergegas pergi ke arahnya namun, DING! Selamat karena telah mendapatkan poin pertama anda! User berhak mendapatkan bonus undian karena perolehan poin Sins pertama ini! Langkah ku terhenti sejenak namun aku segera melanjutkannya kembali demi tak membuat masalah semakin runyam, aku tau bahwa akan ada kemungkinan diri ku untuk mendapatkan suatu beladiri dalam undian namun sekarang bukanlah waktu yang tepat. Aku harus melakukan semuanya dengan hati-hati. Sembari menundukkan kepala dan mendapatkan tatapan tajam dari Han Chuan, aku kembali masuk ke dalam restoran meskipun waktu istirahat ku belum usai. *** “Adik Zhao.. Tumben kau tak langsung pulang? Apa ada hal yang ingin kau bicarakan dengan ku?” Orang yang ada di hadapan ku ini bernama Shen Tu, seorang pria paruh baya yang merupakan pemilik dari restoran tempat aku bekerja. Dia sangat baik padaku bahkan menganggapku sebagai adiknya sendiri, karena sifatnya yang seperti ini aku tak pernah bercerita tentang masalah ku dan Han Chuan. Alasannya aku tak ingin orang sepertinya terkena imbas akan masalah ku sendiri. “Tuan Shen, aku ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini.” “Hmm? Kenapa tiba-tiba? Apa kau tak puas dengan gaji atau kenyamanannya? Jika alasan mu tak jelas maka aku tak akan membiarkan mu berhenti.” “Aku memiliki urusan di kota kelahiran ku dan kemungkinan tidak akan bisa kembali kesini selama beberapa tahun ke depan, aku harap tuan mengerti.” Aku sama sekali tak terpikirkan akan alasan yang jelas dan asal bicara sembari berharap Shen Tu mempercayainya, hal ini membuat Shen Tu menatap tajam ke arah ku seakan tak memberi ku celah untuk bergerak. Kesunyian antara kami berlangsung selama beberapa saat, pada akhirnya Shen Tu menghela nafas panjang sembari berjalan mendekati ku. “Baiklah karena kau sudah seyakin ini maka aku tak bisa lagi untuk melarang mu, ambillah ini dan jangan lupa untuk mengabari ku saat kau sudah kembali kesini.” Shen Tu menyerahkan uang yang kemungkinan berjumlah 50000 yuan, ini dua kali lipat lebih banyak daripada gajiku. Aku sama sekali tak enggan untuk menolaknya dan seketika ku sambar uang yang ada di tangannya itu, perilaku ku ini hanya di tanggapi dengan senyuman tipis di wajahnya dan ia kembali merogoh sesuatu dalam kantong celananya. Aku kesenangan karena berpikir bahwa Shen Tu akan memberikan uang lagi pada ku. Tap... Shen Tu meletakkan kemasan kotak yang sama sekali tak asing bagi ku. “Ini sebagai hadiah tambahan dari ku dan ku yakini kau sudah tak memiliki stok di rumah mu, jangan malu-malu untuk menerimanya. Aku sudah menganggap mu seperti saudara ku sendiri,” ucapnya sembari mengeluarkan senyuman yang m***m. Mata ku menatap kosong pada kemasan kotak yang tak lain berisikan a**************i bagi pria ini, sejauh yang ku ingat ini adalah kebiasaan Shen Tu selama ia memberikan ku gaji. Akibat hal ini juga aku teringat akan tumpukan k****m di laci lemari ku. “Haaahh... Bisakah kau hentikan kebiasaan buruk mu ini Tuan? Bahkan kau memberikan ku ini sekarang? Jika saja aku tak menghormati mu maka sudah ku pukul wajah mu itu,” ucap ku kesal. “Hahaha ayolah, suatu saat kau pasti akan menggunakan pemberian ku ini. Terlebih lagi aku hanya memberikan ini padamu, bawahan ku yang lain tak bisa menerima kehormatan seperti ini!” “Jangan membuatnya terdengar semakin aneh, bagaimana bisa seorang pria memberikan k****m pada pria lainnya dianggap sebagai suatu kehormatan?” “Hahaha jangan terlalu memikirkannya, bukankah kau harus pulang untuk mempersiapkan beberapa hal? Sayangnya aku sekarang terlalu sibuk sehingga tak bisa minum dengan mu untuk terakhir kalinya, namun yahh setidaknya hanya itu yang bisa ku berikan.” Shen Tu mendorong ku pelan untuk keluar dari ruangannya, gelak tawanya masih belum berhenti sehingga aku hanya bisa menghela nafas karena hal ini. Meskipun perilakunya agak bodoh dan aneh namun ia tetaplah orang yang sangat baik, aku tak bisa membuatnya berada dalam bahaya sehingga ini adalah keputusan yang paling benar. Aku keluar dari pintu belakang restoran sembari bersiul riang karena tumpukan uang yang saat ini berada di kantong ku, setidaknya dengan uang-uang ini aku bisa bertahan sebulan ke depan dan membuat Kak Liu tenang. “Yoo Zhao Lei! Sepertinya kau cukup lama berbicara dengan Shen Tu, apa yang kalian bicarakan?” Aku sama sekali tak kaget dengan suara berat yang sangat khas ini, seperti biasanya Han Chuan telah menunggu ku di tempat yang biasa dan bersiap dengan pukulannya. Pada awalnya aku merasa sedikit tertekan saat bertemu kembali dengannya, namun kejadian-kejadian dimasa lalu yang tergambar jelas di kepala membuat ku merasa marah dan ingin membuatnya menyesal. Aku sudah tak memiliki alasan lagi untuk takut dan tunduk padanya, meskipun begitu tetap ada yang ku khawatirkan darinya yaitu kelompok di belakangnya. Namun sepertinya mereka bisa di urus belakangan. “Ohh Han Chuan! Apa kau sudah lama menunggu ku disini? Hmm seperti yang di harapkan dari pecundang seperti mu. Apa kau ingin merampas uang ku lagi? Kebetulan aku memiliki banyak uang hari ini,” olok ku padanya. Aku mengeluarkan segepok uang dan melambai-lambaikannya pada Han Chuan, hal ini membuat Han Chuan menjadi marah dan mencoba memukul ku. “Ohoo... Meleset, kau marah hanya karena yang ku katakan benar? Huh benar-benar.” “Zhao Lei b******n! Aku akan membunuh mu sekarang!” “Lakukanlah jika kau memiliki kemampuan.” Han Chuan semakin kehilangan kesabaran dan mulai membabi buta untuk menyerang ku, jika saja ini adalah aku yang dulu maka sudah beberapa kali aku terkena pukulannya. Namun sebelum di hidupkan kembali ke dunia ini aku sudah berkali-kali melakukan pertarungan jalanan, menghindari pukulan Han Chuan bukanlah masalah bagi ku sekarang bahkan aku juga bisa membuatnya memohon ampun. Han Chuan semakin kelelahan dan dengan segera aku melancarkan tendangan keras pada pahanya, hal ini membuatnya kehilangan keseimbangan dan tak bisa berdiri dengan benar. Aku memanfaatkan kesempatan ini dan mendorongnya. Brughhh... Han Chuan jatuh terlentang di atas tanah tak percaya apa yang barusan terjadi, aku segera duduk di atas dadanya untuk menghajar balik dirinya. “Hehe... Sekarang giliran ku.” “Ti-Tidak- Buagh... Buaghh... Buaghhh Pukulan demi pukulan ku Han takkan pada wajah Han Chuan, Han Chuan berusaha melepaskan diri dengan mencoba memukul ku balik namun itu adalah suatu hal yang sia-sia. Aku terus menerus menjatuhkan pukulan berat pada wajah Han Chuan dengan perasaan yang sangat senang, setelah bertahun-tahun aku akhirnya di beri kesempatan untuk membalas perlakuannya ini dan ini juga yang membuat ku sulit untuk menghentikan diri ku saat ini. Sampai akhirnya aku sadar bahwa Han Chuan sudah hampir tak sadarkan diri, hal ini membuat ku menghentikan apa yang ku lakukan dan menyingkir dari tubuhnya. “Wu... Wu... Ku mohon hentikan Kakak Zhao, ini terasa sangat sakit.” “Hmm... Sepertinya aku berlebihan, tapi dengan tubuh besar mu kau pasti bisa bertahan dengan semua ini.” Aku membersihkan darah yang ada di tangan ku dengan selembar uang yang ku terima dari Shen Tu, setelah itu aku melemparkannya pada Han Chuan serta menambahkan beberapa lembar lagi. “Ini untuk pengobatan mu,” ucap ku sembari beranjak pergi. Han Chuan masih terkapar lemas di atas tanah saat ini namun aku tak memperdulikannya, aku tahu dari kepribadiannya maka ia akan datang kembali untuk membalaskan apa yang terjadi malam ini. Kemungkinan besar ia akan membawa bantuan di hari itu sehingga aku harus menyiapkan diri. Aku berjalan dengan santainya di daerah taman yang sering ku kunjungi karena searah dengan kontrakan ku, ini juga taman yang biasa aku kunjungi bersama kekasih ku dulu sehingga menyimpan banyak kenangan bagi ku. “Haaahh... Rasanya sangat lega bisa membuat Han Chuan babak belur, namun aku harus segera melakukan sesuatu agar bisa melawan Han Chuan saat ia balas dendam nanti.” Pikiran ku kembali berkecamuk untuk memikirkan jalan keluar dari masalah ini, tiba-tiba- DING! Misi baru! Selamatkanlah Patriark dari keluarga Mo dari kematian! Jika user berhasil melalui misi ini maka user akan mendapatkan poin Sins sebanyak 10, jika user gagal maka akan ada kemungkinan memperoleh musuh baru yaitu keluarga Mo. Batas waktu misi selama 10 menit. “A-Apa ini!?”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN