09 Pesta

1273 Kata
"Lo dapet undangan juga Le?" tanya Alin saat melihat sahabatnya baru saja masuk kedalam kelas. "Hmm," jawab Lea malas sambil memperlihatkan sebuah undangan pesta ulang tahun kepada Alin. "Mau pakai gaun apa?" Alin berpikir sejenak, "Gimana kalau kita samaan aja," usulnya. "Pakai kostum hantu aja!" timpal Lea asal lalu menaruh tasnya di atas meja. "Lo kira acara Halloween." "Lebih serem Lin," sahut Lea sambil bergedik ngeri. Sungguh ia lebih memilih menghadiri pesta hantu dari pada menghadiri pesta ulang tahun si ratu drama. Alin dan Suci hanya mengangguk paham. "Yaudah nanti sore kita beli gaunnya." "Kenapa harus nanti sore kalau sekarang bisa," ujar Lea santai, baru saja ia meletakkan tasnya, kini ia kembali menggendongnya. "Lo jangan macem-macem deh Le, ini masih pagi loh," ucap Alin was-was. "Lo kayak baru kenal gue aja Lin," sahut Lea santai. Alin langsung menerbitkan senyumnya. "Gas lah!" "Oh ya Ci, lo ikut juga," ajak Lea saat melihat Suci yang hanya diam saja dari tadi. "Nggak deh, kalian berdua aja yang pergi," balas Suci pelan. "Lo sakit Ci?" tanya Alin khawatir saat melihat wajah pucat Suci. "Gue lagi ga enak bad-- hueeek." Suci menutup mulutnya agar tidak muntah. "Gu-gue ke kamar mandi dulu huek!" Suci sudah berlari terlebih dahulu ke luar. "Kenapa dia?" tanya Lea bingung. Alin mengangkat kedua bahunya acuh, "Sakit palingan." Lea mengangguk paham. "Yaudah kita bolos berdua aja, kita beliin Suci gaun juga. Kan ukuran kita sama," aja Lea yang langsung dibalas anggukan oleh Alin. Akhirnya kedua gadis itu benar-benar pergi dari kelas mereka tanpa sepengetahuan siapa pun. **** Malam harinya Lea sudah berada di dalam mobil Kevin. "Leo," panggil Lea sambil menatap Kevin. "Apa?" "Lea cantik nggak?" tanya Lea random. Ia sungguh bosan saat harus diam-diaman di sana tanpa ada pembicaraan. Kevin tertawa, "Kamu selalu cantik kok sayang," balas Kevin lalu mengecup sekilas puncak kepala Lea lalu kembali fokus ke depan. "Kalau nanti Amel lebih cantik. Awas aja ya kamu sampe berpaling dari aku," peringat Lea. "Aku gak akan pernah berpaling dari kamu," tekan Kevin. "Bagus deh kalau gitu." "Lagian aku nggak bakal biarin kamu sama dia," lanjut Lea bergumam pelan. Setelah beberapa menit kemudian Lea dan Kevin sudah sampai di depan rumah mewah milik keluarga Amel. Dengan posesifnya Kevin memeluk pinggang Lea dan membawa gadis itu masuk kedalam. Ternyata sudah banyak teman sekelas Lea, namun di sana terlihat seperti di dominan oleh anggota LK. "Hi bos!" sapa Reza saat melihat Kevin yang ternyata sudah datang. Kevin menghampiri keempat temannya, siapa lagi jika bukan Reza, Fino, Devan dan jangan lupakan si laki-laki dingin yaitu Aldo. "Neng Lea cantik banget si," puji Reza saat melihat penampilan Lea yang begitu cantik malam ini. Tidak hanya Reza, tapi semua anggota LK memang menganggumi kecantikan Lea, namun mereka lebih baik menganggumi dalam diam dari pada di terkam oleh sang pawang. Dan benar saja, Reza langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kevin. "Aku ke sahabat aku ya," bisik Lea pelan saat ia melihat Alin dan Suci yang ternyata sudah ada di sana juga. Kevin menggeleng kuat. "Nggak usah ke mana-mana," balas Kevin. Lea langsung menekuk wajahnya, membuat anggota LK lainnya mendesah pelan saat melihat wajah imut Lea. Seandainya pawangnya bukan singa, dipastikan mereka semua masih berani mendekati Lea. Lea pun tidak kehabisan cara, ia akhirnya menghubungi Alin agar bergabung dengan mereka. Tanpa menunggu lama setelah pesan itu masuk, akhirnya Alin dan Suci datang menghampiri mereka. "Duduk si Lin, Ci," suruh Lea sambil menepuk kursi yang masih kosong di sampingnya, tentu saja kedua gadis itu langsung duduk di samping Lea. "Ada cogan nggak Lin di sini?" bisik Lea pada Alin. "Banyak Le, tapi rata-rata anggota LK. Kalau lo mau selingkuh langsung ketauan sama si Kevin," balas Alin. Lea semakin menekuk wajahnya, asalkan kalian tahu Lea sebelum resmi berpacaran dengan Kevin. Gadis itu sering kali bergonta-ganti pasangan, namun semenjak ia dengan laki-laki di sampingnya ini ia malah terikat terus dengannya. Sering kali ia meminta putus pada Kevin, namun laki-laki itu akan merengek padanya dan malah jatuh sakit. "Mau selingkuh? Ingat ya aku bisa lakuin apapun," bisik Kevin pelan yang membuat bulu tubuh Lea berdiri, bagaimana bisa ia mendengar percakapannya dengan Alin. "Aku izin sama kamu kok kalau mau selingkuh," balas Lea. Kevin tersenyum sekilas. "Kalau izin namanya bukan selingkuh sayang." "Lagian siapa yang berani deketin kamu kalau mereka semua udah tahu kamu milik ketua geng LK," lanjut Kevin sambil tersenyum miring. "Dih jelek," cibir Lea saat melihat senyum miring Kevin yang membuat ia semakin berdamage saja. Sudah cukup lama mereka berada di sana namun acara belum juga di mulai, akhirnya Lea memilih mengobrol tentang hal random dengan Alin dan Suci dari pada ikut bicara dengan anggota LK yang sialnya membahas hal-hal yang terdengar asing di telinganya. Seperti, strategi, kawasan, tawuran, dan hal sebagainya. "Lo ngasih kado apa ke Amel Le?" tanya Alin penasaran. "Sup racun!" balas Lea. Alin langsung tertawa. "Itu bukan racun, tapi gue yakin kalau kado lo pasti aneh," tebak Alin yang langsung diangguki oleh Lea. "Buat apa uang Papa gue, gue buang buat beliin tuh nenek lampir kado," timpal Lea. Alin cuman mengangguk-anggukan kepalanya sambil tertawa membayangkan kado apa yang akan Lea berikan pada Amel. "Lo kenapa Ci?" tanya Lea saat sadar sedari tadi Suci hanya diam dan duduk dengan gelisah. "Gu-gue gapapa kok," sahut Suci ragu. Lea ingin mengikuti arah pandang Suci yang terus saja tertuju kearah anggota LK, namun saat ia melihat Suci kembali, Suci sudah mengalihkan pandangannya. "Siapa yang Suci takuti?" batin Lea bertanya-tanya. Belum sempat ia mengetahui siapa yang Suci tatap sedari tadi, tiba-tiba suara dari arah panggung pesta membuat Lea mengalihkan pandangannya. "Selamat malam semuanya," sapa seorang gadis dengan gaun glamor, dipastikan jika gaun itu harganya tidak main-main. Amel, gadis pemilik pesta ini sedang berdiri di panggung pesta, dengan kedua sahabatnya yang setara berdiri disebelah kanan dan kiri Amel, siapa lagi jika bukan Keiya dan Alice. Semua tamu undangan langsung menatapnya kearah Amel termasuk Kevin. "Nggak usah diliatin! Nanti kamu suka," ujar Lea kesal saat melihat Kevin yang ternyata fokus menatap Amel. Kevin mengalihkan pandangannya ke Lea, lalu laki-laki itu malah menatap wajah Lea tanpa mengalihkan pandangannya lagi. Lea yang ditatap terus menerus malah malu sendiri, sungguh kenapa pipinya malah memerah saat Kevin terus saja menatapnya. Kevin yang melihat hal itu langsung mendekap Lea dan membenamkan wajah gadis itu ke d**a bidangnya, ia tidak mau semua orang melihat wajah Lea yang begitu lucu saat sedang malu. Ingat ia tidak mau berbagi miliknya dengan orang lain. "Bucin ya Fin, bucin!" bisik Reza yang langsung diangguki oleh Fino. "Guekan pengen liat juga," kecewa Devan padahal ia baru saja akan melihat bidadari jatuh. Sedangkan Aldo hanya memutar bola matanya dengan malas, ia lebih tertarik dengan pembahasan strategi tawuran dari pada keuwuan. "Minta tolong perhatiannya semuanya!" ujar Amel yang terdengar kesal, mungkin karena gadis itu melihat Kevin yang tidak menatapnya lagi. Namun dengan senyuman manisnya, Amel menyembunyikan rasa kesalnya. "Gue di sini mau mengumumkan sesuatu ke kalian semua!" "Dan gue yakin, ini pasti bakal kalian terkejut," lanjutnya. "Gue bakal terkejut kalau lo besok tiba-tiba ada di siaran Mama dedeh," sahut Lea pelan. Yang masih di dengar oleh sahabatnya dan juga anggota LK lainnya, membuat mereka harus menahan tawanya. "Dan sebelum gue kasih tahu pengumumannya, gue mau mengucapkan terimakasih buat Kevin sahabat gue yang selama ini udah ngejagain gue dari kecil, dan sebentar lagi pasti ada satu orang yang bakal ngejagain gue. Selain Papi dan Kevin." Perkataan Amel membuat Kevin kembali menatap Amel dengan alis berkerut, apa yang sedang gadis itu rencananya sekarang? Lain halnya dengan Lea, gadis itu malah menatap malas kearah Amel. "Gue bakal panggil orangnya sebentar lagi," kata Amel yang membuat seisi pesta penasaran. "Dan gue bakal bertunangan dengan orang tersebut nanti," lanjutnya. "Ck drama," cibir Lea malas.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN