Rendi langsung menghadiahkan kepala Ekal dengan telapak tangan cantiknya itu " Heh Malika! kalo ngomong yang bener dong setan gimana sih" kesal Rendi.
" elah sori sori maksud gue itu sodara "
" ga bener emang " sahut Rama
" Thanks ya, kalian selalu ada buat gue. gue ga tau lagi dah kalo ga ada kalian, next time kalo gue banyak duit gue traktir lo pada "
" YEOKSII " ucapa Rama Rendi dan Ekal secara bersamaan dan memeluk Adam.
" oh ya Dam, itu kak Ara dah kasi tau lo siapa pelakunya? "
Adam menghela nafas " belom, gue mau tanya tapi ngeliat kakak udah seceria dulu gue mutusin buat ga nanya lagi selagi baik baik aja. tapi bukan berarti gue diem dan ga nyelidiki " Adam meminum kopi sebentar " gue bakal cari pelakunya sendiri "
" gimana cara lo buat nyari tau? lo aja kaga di kasi tau gimana rupa orang itu "
" Nah bener tu kata Rendi "
" nih dengerin gue, kakak gue bukan tipe cewek bodoh. dia selalu apa apa pasti bakal ninggalin barang bukti "
" terus, lo mau cari barang bukti itu dimana? "
" diary, kakak gua selalu nulis apapun keluh kesahnya di buku diary miliknya dan gue yakin dia pasti bakal nulis disitu "
" terus dia tau lo tau tentang diarynya? " Rama
" enggak. dia ga tau soalnya gue ga sengaja liat dia lagi nangis sambil tulis tentang hari harinya waktu itu, dan juga gue tau dia taruh dimana buku itu "
" tenang aja Dam, kita bakal bantu lo buat selidiki kasus ini " Rendi
" makasih ya kalian selalu ada di sisi gue "
" yakan kita ini harus ada satu sama lain iya kan ges "
" gak! " sahut Adam, Rama dan Rendi bersamaan
" olah jancok "
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Jeffry baru saja pulang dari kantornya dan lebih memilih untuk pulang ke Apartemen meski mamanya meminta untuk ia pulang ke rumah saja, tapi Jeffry saat ini benar benar ngerasa ingin sendiri.
saat Jeffry mulai mejamkan mata, tiba tiba handphonenya berbunyi, Jeffry mengambil handphone yang berada di meja lampu tersebut. " Dion? " buru buru Jeffry membuka roome chatnya dengan Dion.
Dion
: Tiara Prisca
tuh gue dah kirimin lu
baca dah
cepet bgt
bacot lu dibantu juga
iya iya thanks
tar gue tf berapaan lu mau?
udah kaga usah repot-repot
yang penting lu tanggung jawab!
iya.
Jeffry membaca file yang di kirimkan Dion sampai dia kaget dengan foto yang ada di bio data tersebut.
Jeffry sontak terkejut, yang posisi awalnya rebahan menjadi duduk.
" Bener! ini bener cewek itu gue inget banget " buru buru Jeffry mengambil handphonenya lalu menelpon Dion
" Halo Yon sumpah! "
" ape? bener itu ceweknya? "
" iya Yon ini bener cewek itu gue inget banget "
" ANJING JEF YANG BENER AJE LU? "
" iya Yon gue bener "
" yaudah lo sekrang mau gimana? mau langsung ato tunggu dulu? "
" tunggu beberapa hari dulu, biar gue cari tau gimana kesehariannya "
" lu tanya Rama aja Jef, gue yakin dia pasti tau gimana kakaknya Adam "
" terus kapan kita kasi tau Theo sama Yudis? "
" besok aja sekalian nongki "
" oke sekali lagi gue makasih banget Yon "
" iye sante naekin gaji gue tapi "
" Y. dah gue mau pulang mau tanya Rama "
" sip "
Jeffry bergegas mengambil kunci mobilnya, ia pulang ke rumah tujuannya untuk menanyakan giamana kondisi Tiara.
••••••••••••••••••••••••••
" rumahnya yang ini kan? tapi kok sepi? " Jeffrey melihat arloji yang ada di tanganya menandakan pukul 13:45 itu artinya sebentar lagi Rama pulang sekolah dan rencananya Jeffrey ingin bertemu Adam lebih dulu untuk memastikan apakah Tiara benar benar kakaknya.
waktu terus berlalu, Jeffrey tidak sadar kalau ia tertidur di Mobil. hingga suara bising mulai memasuki komplek perumahan tersebut.
" WOOYY JANCOK POKOKNYA HARUS BIKIN INDOMIE YANG BANYAK CABENYA "
" lo ngomong jangan kenceng kenceng setan ntar warga keganggu istirahatnya "
Jeffrey melihat ke arah kaca spion mobilnya, rupanya itu Rama dan teman temannya " ga di rumah, ga di gang temennya Rama kalo ngomong mode toa mulu dah heran "
" eh bentar deh itu kayaknya mobil abang gue deh "
" masa sih? emangnya ngapain bang Jef dimari? mana jam kantor "
" iya tuh bener kata adam mana mungkin abang lo " sahut Rehan
" ck, bacot lo pada " Rama pun menghampiri mobil Jeffrey dan benar itu Jeffrey.
" Bang buka kacanya " sambil mengetuk kaca
" apa ? "
" ngapain lo disini? "
" gue ada urusan, Adam mana? "
" lah? lo kok cari Adam sih kan gue yang adek lo "
" bacot bener lo mana ad- eh Adam bentar tunggu " Jeffrey pun turun dari mobilnya dan menghampiri Adam.
" ada apa bang? "
" mending ngobrol di dalem ga sih? "
" nah iya bener kata Rehan gue juga haus pen minum euy "
mereka pun masuk ke rumah Adam.
" Dam kasih abang gue minum gih kasian dia ketiduran di Mobil "
" gausah dam, langsung ke intinya aja "
" okedeh, mau ngomong apa bang? "
Jeffrey menarik nafasnya, Rasa gugupnya tiba tiba datang.
" mau ngomong apasi bang degdegkan gitu kek udah ngelakuin hal kriminal "
" diem " tegur Jeffrey ke Rama
" jadi gini dam, lo adiknya Tiara? "
" ya iya bang, kenapa? "
" eum, lo ada pernah diceritain sama tiara ga soal apa yang dia alamin tempo hari yang lalu? "
bukan cuma Adam saja yang terkejut, semuanya terkejut.
" Bang lo tau pelakunya? " jawab Adam.
" sebelumnya gue minta lo tenang dulu sampe gue selesai ngomong, setelah itu lo terserah deh mau gimana "
" oke "
Jeffrey pun menceritakan kejadian yang menimpa dia dan Tiara malam itu, dan beruntungnya Adam ngerti dan tidak memotong omongan Jeffrey.
" b*****t lo bang gue bener bener kecewa sama lo ARAGGH " tampa aba aba Rama lebih dulu memukul wajah Jeffrey. saat hendak memukul lagi, giliran Rama yang tersungkur soalnya tembakannya meleset.
Bukanya berhenti, Rama malah terus memukul Jeffrey hingga Jeffrey lemas.
" WOOII UDAH DONGGG AH ELAH RAM ITU ABANG LO MAU PINGSAN ITU UDAH " teriak Haikal sambil megang Rama agar berhenti memukul abangnya.
Rehan tak ikut menghentikan aksi Rama, ia memilih untuk menelpon kakaknya Dion untuk datang ke rumah Adam. sedangkan Adam, dia hanya bengong tidak tau mau beraksi seperti apa. pasalnya, keduanya sama sama korban, keduanya sama sama tidak ingin kejadian itu terjadi.
tapi Adam sedikit lega, karna pelakunya itu Jeffrey. ia sangat kenal Jeffrey dan dia percaya dengan apa yang Jeffrey bilang. setidaknya Jeffrey ada usaha buat mencari kakaknya.
" udah Ram " Rama pun menghentikan pukulannya
" Bang gue ga tau mau beraksi kaya gimana, jujur aja satu sisi gue bersukur kalo lo pelakunya dan berusaha cari kakak gue. tapi disini gue mau tanya, lo mau tanggung jawab? meski kakak gue ga hamil? "
" justru itu makanya gue berusaha keras buat cari Tiara karna gue mau tanggung jawab "
" Lah anjing muka lo kenapa Jeff? " Dion yang baru saja sampai dirumah Adam pun kaget melihat kondisi sahabatnya itu, pasalnya muka Jeffrey sudah memar ditambah sedikit luka goresan di pipi bagian kiri.
" di bogem sama Rama tuh " jawab Rehan
" buset Ram jago juga lo ya mukulnya, btw kenapa nih sampe lo hajar abang lo? "
" YA GIMANA GUE GA BOGEM DIA, DIA UDAH PERKOSA KAK TIARA BANG! SEDANGKAN KAK TIARA UDAH GUE ANGGAP KAKAK GUE SENDIRI ARAAGGH ANJING GUE PENGEN HAJAR LO LAGI BANG " Rama yang sudah siap lagi ingin menghajar Jeffrey pun di tahan Dion.
" Udah anjing abang lo bisa mati entar, ga liat lo tuh dia udah lemes buat nafas aja susah "
" abisnya gue marah bang gue kecewa gue malu "
" udah lo tenang dan lo Jef lo maukan tanggung jawab kayak apa yang lo bilang? "
" iya gue mau, kalo Tiara setuju gue bakal langsung ngadain pernikahan lusa "
" BUSET DAH " kaget Rama, Rehan, Haikal dan Adam
" oke sekarang kakak lo dimana Dam? "
" kerjalah bang "
" udah fit ga keadaannya? "
" ya mau gimana lagi bang, kalo gue suruh istrirahat dia gamau entar minusnya banyak "
" terus kalo minusnya banyak kenapa? " sambung Rama
" ya gajinya kepotonglah g****k banget nih anak orang kaya " ucap Rehan sambil memukul kepala Rama
" yakan gue ga tau "
" ya makanya kerja jangan minta mulu ke abang lo "
" halah apa gunanya dia jadi abang "
" biasanya Tiara pulang jam berapa Dam? "
" 11 Si paling "
" malem? "
" iya malem "
" berarti kita cuma bisa ketemu kakak lo entar malem dong? "
" iya, tapi besok bisa sih libur soalnya "
" oke gue besok bakal ke sini bareng Jeffrey, oh ya lo jangan kasi tau kakak lo dulu takutnya entar kakak lo kabur "
" tapi gue boleh kasi tau kak Aira? "
" Aira ini siapa? "
" Aira ini temennya kak Tiara, rumahnya ada di depan gang itu tuh yang warna Putih gerbang hitem. dia temen kak Tiara dari kecil dia dan keluarganya juga yang ngurus gue sama kak Tiara semenjak Bunda sama Ayah meninggal "
" iya deh boleh sekalian juga kita ngomongin pernikahan, entar gue Jeffrey sama orang tua Jeffrey dateng juga kesini "
" okelah sip "
Rama yang sendari tadi bengong pun mengeluarkan suara " berarti kita bakal jadi soadara dong Dam? "
" sebenernya gue ga Sudi tapi gapapa berarti gue bakal lebih sering makan risolnya tante Luna "
" yeuuu g****k "