Abim :
Pril, marah? Maaf, tadi aku mual efek kemo, nggak ada maksud lain. |
Lagi-lagi ketikan yang sudah Abim timang-timang itu kembali terhapus, kata-kata yang agaknya sudah ia rangkai sejak beberapa menit lalu itu kembali hilang, menyisakan roomchat-nya dengan April yang berisi pesan sore tadi.
Abim bolak-balik menatap nama April yang tersemat di bagian atas roomchat, ada tulisan online di bawahnya, dan parahnya, gadis itu sama sekali tak mengiriminya pesan walau hanya sekadar menyapa. Terlalu banyak memikirkan hal buruk, Abim lantas mengusap rambut asal lalu mencampakkan ponselnya ke atas kasur.
Ini semua kemo punya pasal. Kalau saja mual itu tak datang dadakan dan kalau saja pembicaraannya dengan ibu April tak se-sensitif itu, pasti sekarang ia dan April sudah berada di pesta perni
